05 | Tak perlu bersedih lagi - fin

696 121 19
                                    

♦ Jika sempurna
Better with music (♪)

Halo, kita sudah sampai di ujung.

Jika mood mu sedang berantakan, simpan dulu saja. Baca ini nanti, tunggu mood mu membaik agar kamu turut bisa merasakan feel dari cerita ini.






Bagian 5
[ Tak perlu bersedih lagi - fin ]

Jennie memasukkan buku ceritanya yang sudah entah kesekian ke dalam tas nya. Ketika keluar kamar dilihatnya ayah dan ibu sedang bertengkar.

Kali ini ibu berhalusinasi jika ayah selingkuh dengan saudara ibu.

Terpaksa Jennie harus kembali masuk kamar.


Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 dan Jennie tidak yakin akan tepat waktu ke sekolah jika menunggu perdebatan orangtua nya selesai.

Langkah wanita mungil itu dia bawa ke dekat kasur dan duduk di pinggiran.

Ragu-ragu Jennie meraih ponsel dan menghubungi seseorang.

Ya walau Jennie yakin orang itu belum bangun dan meminta orang itu untuk menjeputnya adalah jalan pintas menuju kematian.

Tapi Jennie siap!

Jari-jarinya mulai meluncur mengetik setiap huruf dengan hati-hati agar tidak ada kesalahan. Memastikan penggunaan katanya benar sekali lagi lalu dia kirim.


Jisoo
Terakhir dilihat kemarin 21.47


Ji |
Maaf mengganggu |
Apa kau bisa jemput aku? |
06.32


Oke! Pesan sudah terkirim. Tinggal menunggu Jisoo membalas.

Jennie menggigit bibir bawahnya gusar. Sekarang rasa khawatir akan di bunuh Jisoo terkalahkan rasa khawatir jika dirinya terlambat.

Syukurlah, beberapa menit Jisoo akhirnya menjawab.


| Malas
| Masih pagi
| Kau pengganggu
06.35

Tapi Ji, orangtua ku sedang |
bertengkar
Aku tidak yakin aku bisa |
ke sekolah tepat waktu
06.35

| Bilang yang jelas
| Tunggu dulu
| Aku mau mandi
06.36

Terimakasih Ji |
06.36

| He ini akan masuk daftar
bukti jika aku akan jadi pacar
yang baik
| Kapan kau mau jadi pacarku?!
| Oi
| Cih dasar
| Tunggu
| Balas dong!
| Terserah
| Terserah!
06.36


Tidak kuasa lagi Jennie menahan senyuman. Bahkan giginya ikut nampak.

Jisoo itu orang baik, hanya saja selama ini sifat temperamen nya lebih mendominasi. Sehingga sulit untuk melihat sisi lain dari Jisoo.

Seperti satu bulan lalu, dimana untuk pertama kalinya Jennie menangis di hadapan orang lain.


Untuk pertama kalinya Jennie menangis selayaknya manusia sambil melepaskan beban dengan bercerita pada Jisoo.

Jisoo juga pendengar yang baik.

jika sempurna • jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang