1

235 46 13
                                    

Suara raungan beberapa mobil balap yang berjejer membuat seorang gadis memandang pemilik mobil-mobil itu sinis,sembari tersenyum meremehkan.

Siapa yang tidak mengenal Yuki, seorang gadis cantik,ratu jalanan dan juga licik. memiliki julukan sang medusa.
Yuki merupakan kaki tangan dan mesin pembunuh klan mafia terbesar di indonesia.
dia sudah di latih mengendarai semua jenis mobil dan juga bela diri.
jangan harap akan menang dari sang medusa jika menyangkut balapan mobil.

Namun malam ini Yuki hanya memandang mobil-mobil yang siap beradu kecepatan itu tanpa minat.
Entahlah malam ini ia sedang tidak ingin mengikuti balapan.

"Kau serius tidak ikut?"
Sebuah kaleng beer menempel di pipinya membuat gadis itu sedikit berjengit kaget.

"Aku sedang tidak berselera."
Yuki meraih kaleng beer itu dan membukanya.

"Tumben sekali sang Medusa tidak berselera? Ah bukankah Edward baru saja membeli mobil baru?"
Tanya lelaki di sebelah Yuki seakan mengompori.

"Aku tau, hanya saja aku merasa tidak berselera untuk main-main malam ini."
gadis itu mengendikan bahunya acuh.

"Apa yang kau lakukan? Kau tidak menemui kekasihmu?"
Tanya Yuki saat menyadari bahwa sahabatnya ini sedang berada di kerumunan balapan. biasanya pemuda dengan rambut berwarna biru itu akan bercinta dengan para jalangnya sepanjang malam.

"Aku sudah putus dari jalang itu. Dia membosankan."
jawab pemuda itu sembari meminum beernya.

"Typical V sekali. Kau akan bosan setelah kau menidurinya V."
Yuki memutar matanya malas.
Sahabatnya ini sering kali berganti pasangan.

"Aku berharap menemukan seseorang yang tidak membosankan."
V menerawang jauh.

"Dan aku harap gadis itu bisa membuatmu melupakan kebiasaan bergonta-ganti pasangan V. itu menjijikan"
Yuki tertawa mengejek.

"Sialan, Bukankah Suga juga menjijikan? Menjaga kesucianmu sebagai alasan, tapi dia bebas melakukan dengan banyak wanita. dan kau? kau akan setia dan patuh padanya."

Yuki terdiam,V benar Suga selalu memperlakukanya dengan baik, namun ia akan tidur dengan para jalang untuk memuaskan nafsunya tanpa memperdulikan perasaan gadis itu.

Yuki memacu kuda besi kesayanganya itu sedikit cepat meninggalkan arena balapan setelah pembicaraannya dengan V berhenti begitu saja.
Gadis itu menikmati angin dini hari membelai wajah cantiknya.

Yuki dikagetkan dengan Sebuah Mobil yang tak kalah cepat menyalip dan hampir menyerempet mobilnya.
Membuat gadis itu sukses mengumpati pengemudi mobil tersebut.

ia menginjak pedal gasnya semakin dalam. Mengejar mobil kurang ajar yang berani hampir menyenggol mobilnya.
Tak sampai 10 menit Yuki sudah bisa menyamakan posisinya.
Mengerungkan suara mobilnya keras.
Membuka jendela mobilnya lebar sembari tersenyum miring. Menunggu sang pengemudi mustang membuka kaca jendela mobilnya.

"Ah Maaf. Sepertinya aku akan sengaja menggores mobil barumu."

Dan tanpa aba-aba Yuki menabrakan sisi mobilnya pada mobil mengkilap di sebelahnya.

Pengendara mustang sedikit kehilangan kendali akibat terkejut dengan apa yang di lakukan gadis cantik pengemudi lamborgini itu.

Yuki sedikit tertegun saat pengemudi mobil itu membuka kaca jendelanya.
terpampang wajah tegas dan juga tampan memberikan kedipan mautnya.
"Ah kau merusak mobilku cantik! Apa maumu?"
Suara husky itu menyapa pendengaran Yuki di tengah suara deru dua super car yang melaju cepat di jalanan ibu kota.

"Bukankah membuktikan kecepatan di antara mobil kita sepadan? jika kau kalah berikan mobilmu dan sebaliknya. Deal?"
Yuki menyeringai lebar sembari menginjak pedal gasnya kuat meninggalkan pengemudi mustang tanpa pilihan selain mengikuti balapan itu.

Pria berambut silver itu menginjak pedal gasnya semakin dalam. Mengaktifkan satu tabung NOS mobilnya, membuat mobil itu melaju secepat kilat.

"Menggemaskan"
Pemuda itu tersenyum manis menampilkan diple di kedua pipinya.
Ia menginjak pedal gasnya dalam.
Melajukan mobilnya menyamakan kecepatan.

Kedua super car itu melaju menuju Tol panjang ibukota. Melaju tanpa hambatan dengan kecepatan di batas normal.
Hingga di sebuah kelokan menanjak mustang memimpin permainan. Memotong jalan lamborgini  putih sang Medusa. Membuat Yuki kembali mengumpat. seakan mendapat lawan yang seimbang,adrenalin Yuki terpacu.
Yuki mengejar mustang di depanya cepat.
Ia tersenyum begitu manis setelah menyamai kecepatan lawan.
Senyum yang terkesan meremehkan. Yuki menggunakan 2 NOS nya lagi. Membuat mobil itu melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.
Menyalip Mustang yang hampir tiba di pintu keluar tol.

Ia meninggalkan pengendara mustang lebih dulu keluar dari tol setelah 30 menit saling kejar. Membuat sang pengemudi mustang terkekeh gemas.

"Aku pasti menemukanmu baby."
.
.
.
.
.
.
.
Yuki pulang ke apartemenya tepat pukul 3 pagi.
Gadis itu menghempaskan tubuh lelahnya ke kasur.
Baru saja gadis itu akan memejamkan matanya. Deringan ponsel sukses membuat gadis itu mengumpati sang penelfon.

'Hallo Dear"

Yuki mengernyit mendengar sebuah suara asing yang sedikit familiar di seberang telefon.

'Siapa?'

'Mustang yang kau kalahkan tadi'

Yuki membolakan matanya terkejut. Dari mana pria gila ini mendapatkan nomornya?

'Apa maumu?'

Gadis itu bertanya dingin.Ia mendesah lelah dan ingin segera bergelung dengan selimutnya.

'Kau tak mengambil hadiahmu?'

'Tak perlu,it's a game not competiton righ! Jadi bisakah kau matikan telfonmu tuan mustang? Aku ingin segera tidur."

Yuki mendengus pelan. Haruskah ia meladeni lelaki gila yang menanyakan apakah ia akan mengambil hadiahnya atau tidak.

'Baiklah, Sweetdream Queen'

Panggilan terputus.
Yuki melempar ponselnya asal.
Ia segera melanjutkan tidurnya yang terganggu. Ia butuh istirahat sekarang.

Sedangakan lelaki mustang itu tersenyum bak orang gila memandangi tabletnya dengan senyum lebar membuat Austin sang asisten bergidik. Tak biasanya atasanya ini bertingkah seperti ini.

"Ah besok pagi pesananku harus di antarkan! Aku ingin membuat kejutan untuknya."
Perintah mutlak dari sang Devil.

Austin segera menelfon bawahanya untuk menyiapkan pesanan sang tuan.
Mengangguk singkat lalu meninggalkan sang Devil di kamar pribadinya.

"Kau menarik baby dan aku suka"







Tbc

Sorry banget nggak bisa panjang.
Tangan saya masih cedera.
Jadi semampunya saya aja ya.
Jadi bagaimana genre ini?
Sedang mencoba keluar dari zona nyaman.
Please kasih masukan.

Meet The Devil (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang