3

198 40 15
                                    

"Kau selalu menggemaskan saat kesal seperti ini baby, jadi sudah tau misimu kali ini?"

Yuki mengeram marah menatap lelaki pucat di depanya ini.

"Kau gila menyuruhku membunuh Namjoon? Jika kau memintaku bernegosiasi denganya aku akan dengan senang hati. Tapi ini kau memintaku membunuh ketua mafia terkuat sialan."
Wajah Yuki memerah karna marah.
Suga hanya melihat Yuki dengan wajah dinginya. Membuka laci mejanya megeluarkan Magnum dan melemparnya ke arah Yuki.

"Aku tidak menerima penolakan sayang. Jadi terima misimu dan buktikan kau layak menjadi ratuku."
Suga meninggalkan Yuki ke kamar mandi, meninggalakan gadis itu yang masih mematung sembari menggenggam erat senjata di tanganya.

Yuki melangkah gusar keluar dari mansion Suga. Haruskah ia membunuh Namjoon? Kepalanya mendadak pusing memikirkan semua itu. Hingga tubuhnya tak sengaja menabrak seseorang di depanya.

"Yuki"
Sebuah suara menyadarkan Yuki dari lamunannya. Gadis itu mendongak sebentar dan tersenyum. Sebuah senyum yang terlihat di paksakan.

"Ah Wil, maaf aku tak melihatmu."
Yuki ingin kembali berjalan, namun tangan Wiliam menahanya.
Menatap wajah gadis itu sendu. Wil tau gadis di depanya ini pasti sangat tersiksa dengan semua ini.

"Kau sudah sarapan?"
Wiliam bertanya dengan senyum manisnya.

"Sudah, Tadi Hoseok sudah membawakanku sarapan. Well aku harus pergi Wil, misi menungguku."
Yuki tersenyum lebar sembari mengangkat senjatanya, seakan memberi tahu Wiliam ia dalam misi sekarang.

"Baiklah, hati-hati Yuki."
Wiliam mengelus surai kecoklatan Yuki.
Gadis itu melangkah meninggalkan Wiliam. Menyembunyikan Magnum di belakang tubuhnya.
Ia harus bersiap.
.
.
.
.
.
.
Namjoon tengah memeriksa berkas kerja sama dengan serius.
Ia harus memeriksa setiap detailnya.

"Hyung."
Sebuah panggilan mengalihkan Namjoon pada pemuda bergigi kelinci di depanya.

"Ya Kook? Kau dapat sesuatu?"
Namjoon menatap Jungkook sekilas.
Jungkook menyerahkan Ipad nya pada Namjoon.
Pria itu menyeringai kecil.
Bukankah ini permainan yang menyenangkan.

"Jadi dia milik Suga? Ah tapi aku menginginkanya, Bukankah sang Devil selalu bisa mendapatkan apa yang di inginkanya kook-ah?"

Perkataan Namjoon di angguki oleh Jungkook.

"Dia memberikan misi untuk melenyapkanmu hyung, jadi berhati hatilah."
Jungkook memperingatkan sang Devil.

"Aku tau otak licik Suga, Kook. Siapkan mobilku malam ini. Aku ingin bermain denganya malam ini."
Namjoon memerintahkan Jungkook pergi setelahnya.

"Well kita lihat, siapa yang akan menang sweetheart."
Namjoon tersenyum manis.
.
.
.
.
.
Yuki mengendarai mobilnya ke bengkel milik V.
Pemuda bersurai biru itu segera menghampiri mobil yang sudah sangat di kenalnya itu.

"Kenapa wajahmu di tekuk seperti itu Medusa?"
Tanya V mengerling pada Yuki.

"Tak ada, Periksa mobilku dan pastikan  mobilku baik-baik saja V aku akan balapan malam ini."

Yuki mengambil sekaleng soda dari lemari pendingin yang berada di bengkel V.

"Tak biasanya, Siapa yang akan kau lawan kali ini? Edward? Samuel atau Ricard?"

"Kim Namjoon"

Mendengar nama Namjoon membuat V membolakan matanya. Pasalnya sahabatnya ini baru saja menyebut nama sang Devil.

"Se-serius kau akan balapan denganya? Wah kau tau dia itu Devil Yuki."

"Ya dan aku Medusa jika kau lupa? Aku pemilik Jalanan V. Aku tidak akan kalah."
Jawab Yuki pasti.

"Baiklah baiklah. Aku akan mengganti NOSmu dengan yang terbaru kalau begitu. Barang yang baru sampai semalam."
Yuki merebahkan  tubuhnya di Sofa panjang. Tubuhnya lelah, pikiranya pun sama lelahnya dan ia butuh istirahat.
.
.
.
.
Malam ini Yuki datang dengan mobil kesayangan dan Tampilan yang memukau semua mata yang memandangnya.
Sang Medusa yang mempesona.

Sang Devil yang sudah menantikan kehadiran sang Medusa mengembangkan senyumnya saat mata sehitam malam itu saling bertemu.
Namjoon di buat semakin terpesona pada gadis itu.
Namjoon menghampiri Yuki, membawa tubuh gadis itu merapat pada tubuhnya, merangkul pinggang Yuki posesif.

"Kenapa kau selalu cantik Baby?"
Namjoon berbisik di telinga Yuki. Membuat tubuhnya meremang seketika.
Yuki mendorong Namjoon kuat. Membuat jarak di antara mereka. Menatap sang Devil tajam.

"Menjauhlah Bajingan."
Yuki menjauh dari Namjoon. Aura serta aroma Namjoon membuat Yuki hampir saja melemparkan tubuhnya pada pria kelewat seksi itu.
Yuki akui sang Devil memang mempesona dan kelewat sexy.
Tubuh kekar penuh otot serta mata tajam yang selalu menatapnya memuja membuat pertahanan Yuki sedikit goyah.
Gadis itu menghampiri V yang kembali memeriksa mobilnya.

"Bagaimana mobilku? Sudah aman?"
Tanya Yuki menepuk bahu V pelan.

"Sedang menyambungkan perangkat otomatis pada mobilmu beib, ah ambil ini dan pakai saat balapan nanti."
V menyerahkan in ear pada Yuki.

Mata elang Namjoon tak lepas dari sang Medusa. Semua gerak gerik Yuki itu menggemaskan menurut sang Devil.

"Persiapan sudah selesai Hyung. Kau tak ingin mencobanya?"
Tanya Jungkook setelah menyelesaikan persiapanya.

"Aku akan mencobanya langsung di arena Kook, jadi bagaimana keadaan malam ini?"
Tanya Namjoon, matanya masih tak lepas dari sosok sang medusa.

"Aku rasa hanya ada Yuki dan beberapa anak buah Suga hyung. Ah jangan lupakan satu ini hyung, Yuki itu mesin pembunuh milik Suga dan gadis itu mematikan."
Jungkook menghela nafas kasar.
Ia yakin jika sang Devil tak bisa di lukai semudah itu. Namun ia tahu jika  Yuki bisa saja menjadi kelemahan sang Devil secara tak langsung.

"Dan aku akan membawanya ke nerakaku Kook, menjadi Ratuku."
Namjoon berkata mantap.
.
.
.
.

Balapan malam itu di mulai saat waktu menunjukan pukul satu dini hari, dimana jalanan sudah sangat sepi dan lenggang.
Mobil mobil balap berjejer di garis start hampir 15 mobil mengikuti balapan malam ini.
Termasuk mobil sang Devil dan Medusa.

Namjoon membuka Jendela mobilnya setelah mobilnya berjejer di sebelah mobil Yuki.

"Jadi apa taruhan malam ini baby?"
Tanya Namjoon mengedip mata pada Yuki.

"Taruhan yang besar untuk sang Devil bukan? Jika kau menang kau bisa meminta apapun tapi jika aku menang bisa aku minta nyawamu tuan?"
Taruhan yang berani dari Yuki. Ia meminta nyawa sang Devil.

"Apapun untukmu, jika memang kau menginginkan nyawaku sekalipun."
Jawab Namjoon masih dengan senyumnya.
Membuat Yuki bergidik ngeri.
Orang gila mana yang di mintai nyawanya masih sanggup tersenyum.
Hanya Namjoon.
dan jangan lupakan jika Namjoon itu gila.





Tbc
Wah bagaimana ini? Saya nggak tau ini nulis apa.
Semoga suka dan ada yang nungguin ya.
Luv luv

Meet The Devil (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang