5

208 45 12
                                    

Apapun nanti kesepakatan yang akan Namjoon tawarkan, Yuki harus bisa mendapatkan keuntungan. entah itu membunuhnya dan membuktikan kepada Suga jika memang ia masih Medusa.
atau mati di tangan Namjoon, sebuah kebebasan yang di bayar dengan nyawanya.
Yuki tak perlu bersiap berlebihan. ia akan tetap mempesona bagaimanapun penampilanya.

Yuki sampai di gerbang utama sebuah Mansion yang jauh lebih besar dari pada milik Suga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuki sampai di gerbang utama sebuah Mansion yang jauh lebih besar dari pada milik Suga.
Di depan gerbang terdapat beberapa orang berbadan besar dengan senjata laras panjang dalam genggaman mereka, tak beda jauh dengan apa yang berada di mansion Suga. hanya saja mereka jauh lebih banyak dan terlihat sangat-sangat terlatih.

Yuki memperlihatkan undangan pada para penjaga dan gerbang terbuka otomatis.
Yuki melajukan mobilnya pelan. Ia masih harus mengendarai mobilnya sedikit jauh dari gerbang utama menuju halaman besar.

Yuki di sambut beberapa pengawal yang berjejer rapi di depan pintu setelah ia sampai pada halaman mansion mewah itu, para pengawal itu Membungkuk hormat padanya. Gadis itu berjalan angkuh.
Di belakangnya terdapat Jungkook yang ikut menyambut kedatanganya tadi.
Pemuda Jeon itu membawa Yuki memasuki Mansion mewah itu.
Yuki di sambut oleh Namjoon langsung yang terlihat baru saja menuruni tangga dengan penampilan sexy nya.

Yuki di sambut oleh Namjoon langsung yang terlihat baru saja menuruni tangga dengan penampilan sexy nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning Queen"
Namjon menyapa Yuki dengan senyum manisnya.

"Morning"
jawab Yuki tersenyum tak kalah menawan.
Senyum cantik itu sukses membuat
dada sang Devil berdesir.

Namjoon mengarahkan Yuki ke meja makan. bukankah waktunya tepat untuk sarapan.

"Kau ingin sarapan apa ma Queen?"
Tanya Namjoon masih dengan senyum lebarnya.

Mata Yuki menjelajah meja makan menemukan banyak sekali menu sarapan. Mulai dari sandwic,nasi goreng,roti panggang,pancake serta omelete.

"Apa kau yang membuat semua ini?"
Tanya Yuki menopang dagu, memberikan tatapan polos bak bayi.

Namjoon hampir saja menerkam gadis di depanya saat melihat ekspresi bak bayi sang Medusa.

"Kau tau,Aku dan dapur sangat tidak bersahabat sayang. Ini semua chef yang membuatkanya."
Wajah Namjoon memerah malu.
Dan itu sukses membuat Yuki hampir tertawa. Namun gadis itu menahan sekuat tenaga agar tidak tertawa di depan sang Devil.

"Tak masalah toh memang tidak seharusnya seorang Devil memasak bukan? Mari kita sarapan aku sudah lapar tuan Devil."
Yuki mengambil sandwic isi tuna menggigitnya pelan, ekor matanya masih mengawasi pergerakan Namjoon.
Pria itu duduk di kursinya memakan sebuah roti panggang dengan butter serta secangkir americano yang di siapkan seorang maid.

Yuki menyelesaikan kunyahan terakhirnya segera meminum susu yang sudah di tuang oleh seorang maid untuknya.

"Jadi apa penawaranmu untukku?"
Tanya Yuki menatap angkuh sang Devil.
Namjoon menyelesaikan sarapanya menyeka bibirnya dengan tisu lalu menghadap Yuki dengan senyum tipis menampilkan dimple yang tak begitu dalam.

Namjoon bangkit dari duduknya, mendekat ke arah sang medusa yang masih mempertahankan wajah angkuhnya.
Berdiri di belakang kursi sang medusa mengusap pundak itu lembut, menarik belati beracun yang di bawa Yuki pada balik rambutnya yang terurai. Membuka pelindung belati dan melemparnya tepat pada seekor burung kakak tua pada sebuah kandang. Yuki yang menyadari gerakan cepat sang Devil terkejut luar biasa.
Burung itu mati kaku seketika.

"Ah aku harus mengganti beberapa binatang di rumahku Queen."
Jawab Namjoon dengan seringainya.
Meremat bahu gadis itu sedikit kuat membuat Yuki mendesis sakit.

"Kau tau Queen aku bukan orang yang akan selalu berbaik hati. Aku seorang Devil. Dan kau memasuki Nerakanya tanpa persiapan? Jangan harap kau akan keluar dengan mudah baby."

Namjon berkata tepat di telinga Yuki, tangan panjangnya kembali meraih sebua Magnum yang di bawa Yuki di balik bajunya, menarik pelatuk dan menembak sebuah Vas bunga di meja makan membuat pecahan kacanya berhamburan dan sebagian mengenai tubuh Yuki.

Aura kemarahan Namjoon terasa sangat sangat menyesakan.
Namjoon mengeluskan moncong senjata itu ke pelipis menuruni rahang Yuki,menarik pelatuknya pelan.

"Haruskah aku membunuhmu Queen?"

Namjoon menjilat ujung telinga sang Medusa, menggoda di tengah todongan senjata.
Yuki memejamkan matanya erat. Otak cantiknya mencari solusi dengan cepat.
Jangan harap Yuki akan takut dengan mudah.
Selama ini Suga melatih ketahanan mentalnya dengan baik. ia tak akan mudah merasa takut hanya karna todongan senjata.

Gadis itu membuka matanya pelan.
Tanpa aba aba tanganya mengalung indah di leher sang devil. Menyusuri rahang tegas sang dominan, mengecup ujung bibir sang Devil, hanya kecupan.

"Bukankah aku harus berhati-hati ma King? Aku akan memasuki Neraka sang Devil, aku hanya berjaga."
Yuki berkata pelan di depan bibir sang Devil.
Sang Medusa menguasai.

"Kau licik sayang, tapi aku menyukainya."
Namjoon kembali meraup labium merah Yuki, melumatnya pelan penuh perasaan saling berbagi saliva dan menelusuri rongga mulut masing masing,Namjoon di buat gila saat mencecap manis bibir sang medusa.
Cumbuan itu terhenti saat Yuki hampir kehabisan Nafas.
Wajah yang memerah serta bibir bawah yang membengkak membuat Namjoon terkekeh gemas. Ia mengusap ceceran saliva yang entah milik siapa di sudut bibir Yuki. Mengelus bibir bengkak akibat ulahnya,menempelkan kening keduanya dengan nafas yang masih memburu.

"Jadilah ratuku,maka Dunia dan perlindunganku akan menjadi milikmu"

Sebuah penawaran yang sangat menggiurkan.
Yuki menatap netra sehitam malam itu dalam, mencari keraguan pada mata kelam itu, Namun hanya tatapan memuja yang ia temukan.
Perasaannya menghangat. Sudah lama ia tak merasa di butuhkan.
Namun kata-kata Suga kembali menghantam kesadaranya. Mendorong Namjoon sedikit keras membuat jarak di antara mereka.
Yuki mengalihkan padangnya dari Namjoon.
Namjoon menaikan alisnya heran kenapa gadisnya berubah secepat itu.

"Kau yakin bisa melindungiku dari apapun?"
Tanya Yuki dengan wajah ragu.

"Apapun"
Jawab Namjoon mantap.
Yuki kembali duduk di pangkuan Namjoon, mengelus dada bidang sang Devil membuat Namjoon mendesah pelan.

"Aku ingin kebebasan"











Wooaaa....dari sini mulai kelihatan kan alurnya berubah. 😁😁
btw aku seneng. banyak pembaca baru.
terharu akutuh. kalian tau cerita ini dari siapa?
jan lupa vote dan comen ya.
karna vote dan comen kalian semangatku buat ngedit ni cerita.
Dan jan lapa Follow author biar dapet notif.😁
kamshamida💜💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet The Devil (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang