Compete with Gay!

-Chapter Two-

Compete with Gay!
Written by StoryByAnonymousGirl
Selasa, 10 Agustus 2021

-Selamat Membaca-

|Jaket|

•
•
•

[Name] Point of View (POV)

Aku terdiam di depan lemari kaca besar berisi beberapa jam tangan. Yap, sekarang aku berada di Mall, lebih tepatnya di dalam toko jam tangan. Tujuan ku ke sini itu beli buah tangan untuk Dazai yang bakal pulang lusa.

Hmh.. kalau dipikir-pikir lagi sih, seharusnya kan Dazai yang kasih buah tangan, bukan aku. Tapi karena aku sahabat yang -ekhem- baik, jadi aku akan memberikan sesuatu untuknya saat bertemu di pesta nanti.

Aku menghela nafas lelah, sudah hampir 10 menit aku di toko ini tapi belum menemukan jam yang pas.

Ah ya, alasan aku memilih jam itu karena...

...gak tau sih, iseng aja. Toh cuma itu yang kepikiran.

Yah, itung-itung agar dia bisa menghargai dan menggunakan waktu dengan sebaik mungkin.

Jadi semoga saja karena punya jam tangan, Dazai gak bakal telepon Kunikida jam 2 malam dengan alasan bertanya dimana tempat jual perban terdekat yang masih buka. Sungguh aku jadi merasa kasihan pada Kunikida.

Senyum senang mengembang di wajahku. Akhirnya ada jam tangan yang menarik perhatian ku. Setelah berbincang-bincang tentang jam tersebut, aku membelinya. Rupanya jam itu tahan air dan banting, cocok kan untuk Dazai yang punya hobi aneh bin weird itu.

Setelah keluar dari toko tersebut, aku beralih pada toko pakaian. Mataku langsung tertuju pada sweater, karena ku rasa itu salah satu pakaian favorit ku.

Tapi tak lama mataku menurun sedih, karena setelah melihat-lihat tidak ada sweater yang menarik perhatian ku.

"Hm..mungkin di sebelah sana ada yang lebih menarik." gumam ku pelan.

Aku berjalan pelan sambil memicing kan mata ke arah deretan sweater tersebut. Hingga aku tak sadar bahwa sekarang aku sudah sampai ke tempat bagian lelaki.

"Eh kelewatan..."

Aku mengurung kan niat berputar balik karena melihat jaket yang menarik perhatian ku.

Tangan ku mengambil salah satu jaket berwarna [Your favorite color]. Aku tersenyum senang karen jaketnya bagus dan nyaman. Tapi senyum ku luntur ketika melihat harganya.

"Mahal juga..." gumam ku meringis.

Aku terdiam sebentar. "Memangnya kalau di beli pun...buat siapa?" batin ku.

Pacar? Sayang sekali, aku masih menjadi anggota klub "Jomblo is happiness but ngenes".

"Ugh..siapa ya.." Aku memejamkan mata ku sambil mengerutkan dahi, mencoba memikirkan seseorang.

Entah kenapa aku langsung memikirkan satu nama, Nikolai.

Blush!

"M-masa buat dia sih?!"

"Siapa?"

"!?" Aku tersentak kaget saat mendengar suara seseorang.

[Name] Point of View (POV) End

.
.
.

"N-nikolai?!" Lelaki yang berhasil membuat [Name] tersentak kaget hanya tersenyum tak berdosa.