478 100 23
                                    

chansoo_specter

"Kalian akan menulis surat yang akan kalian berikan untuk rekan kalian nanti di hari terakhir. Yang paling banyak mendapat surat akan mendapat hadiah berupa air purifier langsung dari Choi Sajangnim." Kata Wendy. Riuh terdengar. Tentu saja semua ingin menang. "Tapi kalian harus ingat jika surat tersebut rahasia. Cukup tulis kepada siapa kalian akan memberikan surat tersebut tanpa perlu menuliskan nama pengirim."

"Tambahan! Isi surat adalah curahan hati pribadi kalian terhadap orang yang akan kalian kirimi surat. Tidak boleh umpatan atau semacamnya." Kata Johnny. "Mengerti?"

"Ya!" Balas serentak.

"Kalian bisa menulis dimanapun kalian mau. Waktu kalian tiga puluh menit dan pastikan kembali lagi di tempat ini pukul sembilan. Ambil kertas dan amplop di depan dan selamat mengerjakan!"

Semuanya berpencar. Hanya Kyungsoo dan Chanyeol yang sama-sama berada di kamar. Kyungsoo dengan bersungguh-sungguh menulis surat di atas ranjangnya sedangkan Chanyeol menulis di meja. Tentu saja Kyungsoo menulis surat itu untuk Baekhyun. Chanyeol? Dia menulis untuk seseorang yang menurutnya penting.

"Untuk siapa kau menulis surat?" Tanya Chanyeol.

"Baekhyun. Tidak ada orang lain yang dekat denganku." Balas Kyungsoo. "Kau?"

"Untuk seseorang. Kau akan tahu sendiri nanti." Kata Chanyeol.

Kyungsoo bersikap masa bodoh. Bukan urusannya untuk siapa Chanyeol menulis surat. Karena Kyunhsoo sudah selesai, ia memasukkan suratnya kedalam amplop dan merekatkannya dengan stiker berbentuk hati yang ia ambil tadi.

"Kau tahu, ini adalah pertama kalinya di hidupku menyatakan perasaan terhadap seseorang melalui surat." Kata Chanyeol.

"Eoh? Bukankah ketika SMA kita pernah melakukannya. Saat rekoleksi bersama sebelum ujian akhir."

"Saat itu aku tidak hadir. Aku baru saja kecelakaan motor." Jelasnya. Kyungsoo hanya menanggapi seadanya.

"Kau sudah selesai?" Chanyeol mengangguk. "Kalau begitu kita turun saja sekarang."

Kyungsoo dan Chanyeol turun menuju tempat semula. Namun dipertengahan, Kyungsoo menyusul Baekhyun dan menyuruh Chanyeol pergi lebih dulu.

"Untuk siapa suratmu itu?" Tanya Kyungsoo.

"Rahasia."

"Cih! Dasar!"

"Kau akan tahu nanti. Ya sudah ayo kembali." Ajak Baekhyun.

"Masukkan surat kalian ke kotak di depan. Setelah itu, kalian bebas kemana saja. Kita akan bertemu lagi saat makan siang." Kata Wendy.

Baekhyun dan Kyungsoo memutuskan untuk pergi ke pantai bersama. Sambil menikmati kelapa muda dan semilir angin oantai, mereka berbincang dan bercanda.

"Aku pikir Sehun dan Jongin ada hubungan spesial. Aku sudah hampir menyerah karena tentu saja tidak ada kesempatan bagiku. Tapi ternyata, mereka berdua adalah sahabat sejak kuliah. Dan lucunya, Jongin tahu jika aku menyukai Sehun. Dia ingin membantuku untuk mendapatkan Sehun." Cerita Baekhyun.

"Kesempatan bagus! Kau selalu menginginkannya dari dulu."

"Tentu! Aku merasa sangat beruntung." Ungkap Baekhyun senang. "Ah, lalu bagaimana dengan Park Chanyeol?"

"Bagaimana apanya?"

"Ya... Bagaimana dia menurutmu. Apa dia tampan? Atau baik? Atau justru kau membencinya?"

"Biasa saja. Tidak ada yang spesial." Jawab Kyungsoo. Nadanya tampak meyakinkan. Hanya saja matanya tidak fokus. Kyungsoo sedang berbohong.

"Sungguh? Tapi sepertinya tidak begotu. Telingamu memerah." Kata Baekhyun. Seketika Kyungsoo langsung memegangi kedua telinganya. Ada kecurigaan yang timbul. Baekhyun menganggap itu bukan hal yang biasa.

I Still Remember What We Did Last Summer | CHANSOO AU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang