다섯

444 94 15
                                    

chansoo_specter

*Now....

Sejak saat kejadian itu, Kyungsoo menghindari Chanyeol. Tidak ada kompromi sama sekali. Bahkan surat-surat yang ia dapatkan belum ia buka sama sekali. Pekerjaannya tidak berantakan hanya saja sangat menghindari pekerjaan yang melibatkan Chanyeol di dalamnya. Jika memang ada, dia akan meminta bertukar dengan Baekhyun atau yang lainnya.

Namun kali ini posisinya sungguh tersudutkan. Seberapapun keras dirinya tidak inhin bertemu. Chanyeol melakukan sebaliknya. Dia akan terus mengejar Kyungsoo kemanapun. Baekhyun sudah ikut turun tangan tetapi tidak berhasil.

Saat ini televisinya menyala dan Meokmool sedang meminta perhatiannya, Kyungsoo memandang lurus kedepan dengan pikiran kosong. Baru tersedar setelag Meokmool menggonggong karena bel rumahnya berbunyi.

"Siapa?" Tanya Kyungsoo sebelum membuka pintu. Intercomnya sedang rusak jadi tidak bisa melihat siapa diluar.

Ketika ia membuka pintu, orang yang sangat tidak ia harapkan datang dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Mau apa?" Tanya Kyungsoo ketus.

"Aku hanya ingin meminta maaf karena sikapku tadi. Aku membawakan soju dan ayam goreng."

"Kau ambil lagi saja. Aku sedang tidak lapar." Tepat setelah Kyungsoo mengatakan itu, perutnya berbunyi sangat keras. Dia mengumpat dalam hati karena alasan konyolnya tidak berhasil untuk mengusir Chanyeol dari rumahnya.

"Masih mau berkata tidak lapar?" Sindir Chanyeol.

Kyungsoo menggaruk tengkuknya tang tidak gatal kemudian memberi jalan agar Chanyeol bisa masuk ke apartemennya. Chanyeol langsung duduk di ruang tamu dan menyaksikan tayangan yang sedang berlangsung.

Chanyeol melihat sekitar dan menemukan setumpuk surat di meja kecil dekat televisinya. Itu bukan surat tagihan tapi surat yang Kyungsoo dapat saat liburan karyawan bulan lalu. Chanyeol heran karena kondisinya masih sangat rapi. Ia bertanya-tanya apakah belum Kyungsoo buka sama sekali.

"Bukankah itu surat yang kau dapat saat liburan?" Kyungsoo hanya mengiyakan singkat. "Belum dibuka?"

"Tidak ada waktu." Balas Kyungsoo yang sedang mengambil piring dan gelas di dapur.

"Membuka dan membaca surat tidak memerlukan waktu lama, Kyungsoo. Kau sama saja tidak menghargai pengirim surat itu."

"Aku akan membukanya lain waktu."

Chanyeol tidak ingin memperkeruh keadaannya bersama Kyungsoo. Dia tahu kesalahannya tapi dengan bersikeras bahwa apa yang dirinya lakukan bukanlah sebuah kesalahan. Sedangkan Kyungsoo menganggap Chanyeol pencuri.

Dengan wajah yang masih kurang bersahabat. Kyungsoo mengeluarkan semuanya dan memindahkannya ke piring. Ia juga membuka botol soju dan menuangkannya dalam gelas.

Selama makan tidak ada perbincangan. Chanyeol ingin mengajak Kyungsoo becara tapi sepertinya Kyungsoo sangat tidak ingin. Ia yerus melahap ayam gorengnya tanpa bersuara sedikitpun.

"Aku sudah meminta maaf padamu. Tapi mengapa kau masih bersikap dingin padaku? Kau tahu, rasanya sangat sakit ketika kau tak menghiraukanku." Kata Chanyeol. Kyungsoo masih tidak bergeming. Chanyeol langsung menahan tangan Kyungsoo yang hendak mengambil botol soju. Ia geram karena Kyungsoo tidak menganggap dirinya ada. "Jawab aku, Do Kyungsoo."

"Aku menyimpan segalanya untuk orang yang aku cintai dan kau merusak salah satunya. Kau pikir aku adalah orang yang suka menjajakan tubuhku ke orang lain? Apa kau memandangku seperti itu?"

"Aku mengambil apa yang menjadi hakku, Kyungsoo. Aku yang akan menikahimu! Kau yang akan menjadi masa depanku."

"Jangan gila!" Bentak Kyungsoo. Baginya Chanyeol sudah keterlaluan.

"Jangan bohong!" Balas Chanyeol. "Kau pikir aku tidak tahu jika selama sekolah kau selalu diam-diam melihatku ketika berlatih basket? Kau pikir aku tidak tahu siapa yang memberiku bunga tulip merah saat valentine kelas 10? Kau pikir aku juga tidak tahu siapa yang selalu meletakkan onigiri di mejaku setiap pagi? Dan sekarang kau bilang kau tak mencintaiku? Omong kosong macam apa itu?!" Kata Chanyeol dan Kyungsoo tidak berkutik.

Jadi selama ini Chanyeol tahu?

Matanya berkaca-kaca. Kyungsoo tidak hanya merasa malu tapi juga marah, malu dan marah pada dirinya sendiri.

"Aku berusaha membalas itu tapi mengapa sekarang kau seperti tidak pernah mengenalku, Kyungsoo-ya? Apa aku berbuat salah padamu?"

"Maaf..." Kata Kyungsoo lirih.

"Maaf? Mengapa minta maaf? Kau tidak salah, Kyungsoo-ya. Hanya saja harus ku akui kau bodoh. Tidak! Kita berdua sama-sama bodoh." Kata Chanyeol. "Kau menyukaiku tapi tidak mengatakan apapun. Sama halnya denganku. Sekarang yang ada kita hanya saling menyakiti."

Mendengar itu hati Kyungsoo semakin miris. Jika ia lebih berani, ini semua tidak akan terjadi. Dan bodohnya adalah Kyungsoo marah dan merasa terluka ketika Chanyeol mengaku menyukai dirinya.

Chanyeol berdiri dan pamit. Ia menghilang begitu saja sehingga hanya menyisakan Kyungsoo dan lukanya. Ia tahu bahwa semua salahnya tapi yang tidak ia sadar lagi adalah semua perkataan Chanyeol tadi benar. Chanyeol juga seorang pengecut ulung.

Kyungsoo membereskan yang masih tersisa dan memasukkannya ke dalam kulkas, kecuali soju yang masih ada setengah botol. Kyungsoo meminum habis hingga kepalanya terasa pusing. Ia tidak peduli dengan rapat besok pagi. Lebih baik ia melupakan sejenak perkara hidupnya yang memusingkan dengan cara mabuk. Memang hanya sementara tapi setidaknya membantu.

***

"YA! KYUNGSOO-YA! MENGAPA TIDAK MASUK KERJA?! YA! DO KYUNGSOO!" Teriak Baekhyun sambil menggedor pintu apartemen Kyungsoo. Si pemilik rumah masih tengkurap di sofa dengan satu kaki menggantung. Ia mulai sadar dan kepalanya pening. Kyungsoo bangun dan berjalan perlahan untuk membukakan pintu. Ditengoknya ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 1 siang.

"YA! Kau baru bangun?!" Tanya Baekhyun. Ia mencium aroma alkohol dari tubuh Kyungsoo dan membuat Baekhyun semakin ingin memaki. "Kau mabuk?!"

Kyungsoo tidak menjawab. Ia malah membiarkan pintu terbuka dan kembali ke ruang tamu. Baekhyun masuk kemudian memukul pantat Kyungsoo yang kembali tidur tengkurap. "YA! Kau melewatkan rapat penting hari ini dan kau masih bisa santai?! Sajangnim akan memotong gajimu!"

"Aku tidak peduli. Kepalaku masih pusing."

"Kau hanya minum sebotol dan msudah mengeluh pusing? Dasar lemah!"

"Bisa diam tidak?! Aku benar-benar akan menendangmu jika kau masih ribut!" Kata Kyungsoo dengan mata masih setia terpejam.

"Lantas kau akan seperti ini sepanjang hari? Cepat mandi! Kau benar-benar bau!" Protes Baekhyun.

"Mengapa kau cerewet sekali seperti ibuku?" Ejek Kyungsoo, mengubah posisi kepalanya.

Baekhyun menghembuskan napas. Ia berussaha untuk tidak marah dan menjelaskan apa yang terjadi. "Park Chanyeol akan memutus kontrak eksklusifnya dan sekarang kondisi kantor sedang tidak kondusif." Jelas Baekhyun. Kyungsoo yang mendengar itu langsung bangun dari posisinya. "Saat ini Sajangnim sedang bersiap untuk mengambil jalur hukum karena kontrak Chanyeol dengan InterState baru akan berakhir dua tahun lagi."

"Mengapa dia ingin mengakhirinya?" Tanya Kyungsoo yang tampak khawatir.

"Dia bilang akan hiatus dari dunia musik dan membuka usaha. Tentu saja Sajangnim tidak bisa menerima itu karena keputusan Chanyeol sangat tiba-tiba."

Kyungsoo langsung pergi ke kamar mandi. Ia harus segera pergi ke rumah Chanyeol untuk mencegahnya melakukan hal bodoh.

Kyungsoo berharap dirinyalah penyebabnya sehingga ia bisa memperbaiki semuanya.

TBC

I Still Remember What We Did Last Summer | CHANSOO AU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang