26•Find it?

848 139 17
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx
—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.kimyooal.wp

Maaf banget ya semua jarang update. Lagi lumayan sibuk, mood nulis juga lagi naik turun. Btwbtw, doain IPK aku bagus yaaa semoga bisaa 3,50an😭 kalian juga semoga nilainya bagus yaa! Semangat semuanyaa

S e l a m a t M e n i k m a t i

"Aku memiliki janji dengan Jennie malam nanti. Mau ikut?"Tanya Kai pada Yeri yang baru saja menginjakan kaki di rumahnya.

Wajah Yeri tidak dapat berbohong, gadis itu nampak kelelahan.

Yeri menggeleng dengan lesu.
"Akhir-akhir ini sedang sibuk. Lain waktu akan ku usahakan"

Kai mengangguk mengerti. Sebenarnya itu memang jawaban yang ia harapkan. Anggap saja itu hanya sebuah formalitas karena Yeri bisa mengomel panjang lebar jika tahu Kai jalan bersama Jennie tanpa mengajaknya.

"Jangan marah jika aku mengirim foto"

Godaan Kai membuat Yeri menghentikan langkahnya dan menoleh dengan raut cemberut. Sedikit kesal dengan keisengan kakaknya yang tidak pernah berkurang.

"Kalau begitu jangan mengirimnya!"

Kai terkekeh. Benar memang salah satu kegiatan yang paling menyenangkan adalah mengganggu adik sendiri.

———

"Jadi apa?"Tanya Jennie melihat Kai. Ia tahu bahwa sedari tadi Kai terlihat mencuri-curi pandang pada dirinya. Seolah sedang membaca situasi.

Keduanya memilih menghabiskan waktu di apartment Jennie ditemani wine yang Kai beli sebelumnya.

"Hah?"

"Aku yakin kau memiliki banyak pertanyaan yang ingin kau tanyakan"Ujar Jennie membuat Kai terdiam beberapa saat.

Kai meneguk winenya dengan pelan, pandangannya terfokus pada Jennie yang membuat suasana sekitar malah menjadi menegangkan.

"Kau sangat menakutkan jika tiba-tiba berkata seperti itu. Apa kau bisa membaca pikiran orang?"Tanya Kai.

Apa yang dikatakan Jennie memang benar ia memang menyimpan banyak pertanyaan dalam dirinya.

"Ekspresi itu tidak pernah bohong"Ucap Jennie menunjuk wajah Kai. Jennie tersenyum tipis melihat ekspresi Kai yang nampak terkejut.

"Ekspreso itu kopi"Tambah Kai dengan kekehan kecil.

Jennie tersenyum tipis. Kai Kim pria menyebalkan akan selalu menjadi pria menyebalkan. Lawakan yang terkesan kuno selalu bisa membuat Jennie tertawa setidaknya tersenyum.

"Jadi apa?"Ulang Jennie lalu meneguk winenya lagi.

Kai mengulurkan tangannya untuk memegang gelas winenya ikut meneguk kembali winenya.

"Aku tidak akan bertanya mengenai privasimu Jennie Kim"Gumam Kai.

Jennie menganggukan kepalanya.

"Mau bercerita?"Tanya Kai kemudian membuat Jennie tersenyum tipis.

"Kau hanya memancing dengan cara yang berbeda, Kai Kim"Kata Jennie paham betul dengan maksud di balik kata 'bercerita' yang Kai lontarkan.

THE HURTFUL TRUTH [JENKAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang