bad boy n coward girl

17 6 1
                                    

Seoul adalah kota yang tidak pernah tidur, kini pikiran yang memenuhi kepala Morrin adalah fokus untuk mengejar mimpi dan mencari orang tua kandungnya di kota besar nan asing  baginya. Ia pergi ke Seoul hanya bermodalkan perhiasan emas yang ia pakai untuk digadai dan ia merencanakan uang dari perhiasan itu nantinya untuk menghidupi kehidupan sehari-hari. Ia ingin memulai hidup Yang baru, hasrat nya untuk lari dari kenyataan begitu besar hingga kini ia sekarang berada di salah satu jalan yang menurut nya asing di Gangnam.

Well, ia baru pertama kali ke Seoul.

Ia pergi seolah olah tidak terjadi apa apa,
Ia ingin memulai hidup barunya agar lebih cemerlang dan membahagiakan dirinya atas sesuatu yang diharapkan agar segera tercapai.

Untuk menutupi semuanya kesedihan nya, maka ia mencari kebahagiaan nya sendiri tanpa rasa sesak,

Hanya ada rasa bebas.

Walau rasanya asing, ia berpikir akan terbiasa. Dengan koper besar di tangan kanannya dan kotak make up genggaman tangan kiri nya , ia pergi tak tentu arah.

Ia tahu tujuan perjalanan nya tapi ia tak tahu dimana letak pasti nya, handphone saja ia tidak punya.

Maka informasi yang bisa ia dapat kan satu satu nya adalah bertanya kepada orang lain.

Namun tiba tiba,
Seseorang berada di depannya, walau Morrin sudah menyingkir dan mempersilahkan jalan untuk orang itu, orang itu tetap berada di depannya bermaksud menghalangi nya.

Morrin pun yang merasa dihalangi jalannya mendongakkan kepala untuk melihat muka orang dihadapanya yang tergolong tinggi itu.

Orang dihadapanya yang merasa di tatap  malah menyunggingkan senyum mengerikan, namun gadis polos seperti Morrin mana mengerti apa maksud lelaki itu.

Kalau bisa dibilang, lelaki itu bergaya pakaian seperti orang yang tak punya sopan santun pikir Morrin.

Di malam yang dingin ia hanya memakai tanktop hitam, di gelapnya malam ia memakai kacamata hitam, di depan para pengemis ia menggunakan kalung beserta cincin emas yang berganda, dan rambut yang berdiri juga diwarnai sehingga tak enak dipandang.

Satu kata, badboy.

Morrin kehabisan akal untuk mengahadapi orang semacam ini, karena sebelumnya ia belum pernah melihat orang berpenampilan seperti ini.

Apa ini sebagai bentuk fashion di zaman ini? Apakah ini trend?

Oh, salahkan orang tua palsu nya yang slalu mengekang nya dan terlalu protektif terhadap nya untuk tahu dunia luar.

Morrin walaupun di situasi seperti ini ia masih berpikir positif.

Oh... Mungkin ia ingin menciptakan trend baru, pikirnya dan satu lagi

Janganlah melihat orang hanya dari sampulnya.

Karena ia berpas pasan dengan orang itu
Ia bermaksud bertanya arah yang ingin dia tuju.

"Permisi, apakah anda tahu dimana rumah ms. Miranda?

Laki laki itu tertawa, morrin bingung.
Apa yang lucu dari perkataan nya barusan?

" Wah wah! Gadis kecil. Kau berani terhadap ku ternyata! Kau menarik "
Laki laki itu semakin mendekatkan dirinya kepada Morrin, Moerin sedikit takut dengan tingkah laki laki itu ia mundur selangkah demi selangkah agar tubuh kedua nya tak saling menyentuh.

Morrin mencoba memasang raut wajah tak suka, namun laki laki itu malah semakin tertawa kencang.

Hingga tanpa disadari Morrin di himpit di gang kecil. Tak ada jalan keluar karena kini ia di sudut kan oleh laki laki itu.

Princess N Idol?!  KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang