Pagi hari yang cerah dengan sinar matahari yang mulai menembus gorden jendela mampu membuat si empu terusik dari tidurnya.
Seperti biasa Carissa bangun pagi dan bersiap ke sekolah, tapi kini berbeda karena ada sahabatnya yang masih asik di alam mimpi.
Dengan pelan Carissa menggoyangkan lengan Jeslin."Jes bangun" yang dibangunkan pun membuka mata. Dan mereka menyiapkan diri mereka masing-masing untuk pergi ke sekolah.
Setelah siap dengan sragam sekolah, Jeslin memegang perutnya yang lapar mungkin cacing di dalam sana sudah pada berdemo.
"Car kita sarapan apa?" ucap Jeslin
"Gue nggak sempet masak jadi kita sarapan di luar aja ya" tutur Carissa dan diacungi jempol oleh Jeslin.
Mereka memutuskan pergi ke sekolah, sebelum itu mereka mampir sarapan yang tak jauh dari rumah Carissa. Setelah dirasa kenyang Jeslin melajukan mobilnya ke sekolah.Setibanya disekolah mereka menuju ke ruang kelas, suasana yang sudah ramai dan dipadati siswa/siswi yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
"PAGI EPRIBADEH GUYS" teriak Jeslin membuat penghuni kelas menatapnya kesal. Carissa yang di sampingnya pun menggosok-gosok telinganya akibat suara Jeslin.
"Jesliiinn!! nggak usah teriak juga kali" sahut Carissa sambil melayangkan pukulan di lengan Jeslin, si empu hanya nyengir kuda.
Suasana kelas kembali hening saat seorang guru pengawas memasuki kelas mereka."Selamat pagi semua"
"Pagi bu"
Sebelum mengerjakan soal mereka berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Lembar soal dan jawaban dibagikan, mereka pun mengerjakan ulangan dengan tenang dan sibuk dengan soal yang mereka kerjakan.
. . . .
Lama mengerjakan ulangan akhirnya bel pulang pun berbunyi, para siswa/siswi berhamburan keluar kelas.
"Car lo pulang sama gue apa gimana?" tanya Jeslin
Tampak berpikir sejenak, pasalnya tadi pagi Carissa berangkat sekolah dengan Jeslin mau nebeng pulang tapi nggak enak rumah Jeslin beda arah sama rumah Carissa. Jam segini mama nya juga belum pulang. Akhirnya Carissa memilih pulang naik angkutan umum.
"Gue naik angkot aja deh Jes" ucap Carissa.
"Beneran nih, nggak mau gue anterin?"
"Nggak usah, lagian rumah lo dari rumah gue lumayan jauh dan beda arah Jes" Tutur Carissa
"Yaelah kek siapa aja sih" Sahut Jeslin, tapi Carissa masih kekueh mau pulang dengan angkutan umum akhirnya dengan berat hati Jeslin menuruti omongan Carissa dan melajukan mobilnya keluar dari pekarangan sekolah.
Carissa menunggu angkutan umum didepan sekolah, banyak siswa/siswi yang sudah meninggalkan pekarangan sekolah mungkin hanya tersisa anak-anak yang ikut ekstrakurikuler atau kumpul organisasi. Carissa mengedarkan pandangannya sepasang matanya melihat sosok gadis kecil imut yang duduk di pinggir jalan, Carissa menghampiri gadis kecil tersebut dan berjongkok didepannya.
"Kamu lagi nungguin apa?" tanya Carissa.
Gadis kecil yang ditanya pun hanya diam dan menunduk tak menjawab pertanyaan Carissa, Carissa mengernyitkan dahi.
"Kamu ngapain disini sendirian?"tanya Carissa lagi
" Lapar kak" jawab gadis kecil itu
Mendengar penuturan anak itu Carissa membuka tasnya ia mengeluarkan sebungkus roti yang ia beli saat istirahat dikantin tadi.
"Kakak hanya punya ini, kamu mau?" ucap Carissa sambil menyodorkan sebungkus roti
Gadis kecil itu pun mengangguk antusias dan mengambil sebungkus roti dari tangan Carissa
"Terimakasih kak" ucap gadis kecil itu dan diberi senyuman oleh Carissa.Saat melihat gadis kecil itu makan dengan lahap, ada rasa kasihan dihati Carissa apa mungkin anak ini hidup sendirian, pasalnya dia sendirian disini nggak ada orang yang dia kenal dan tadi dia bilang juga kelaparan.
"Kalo kakak boleh tau, nama kamu siapa?" tanya Carissa dan gadis kecil itu menoleh kearahnya.
"Ara kak" ucap gadis kecil yang bernama Ara
"Kamu disini ngapain?"
"Aku tadi sama bunda, tapi nggak tau kemana bunda pergi" tutur gadis kecil tadi dengan hidung yang memerah, mungkin tadi menangis saat mencari ibunya.
Mendengar penuturan gadis kecil tadi Carissa merasa iba, sambil berpikir Carissa menenangkan gadis kecil tadi saat berniat ingin membantu gadis kecil yang bernama Ara tadi tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka.
"Ara ngapain disini sendirian?" tanya seseorang yang baru datang.
Carissa menoleh ke sumber suara begitu juga dengan Ara."Abang Zeannn" ucap Ara menghampiri Zean dan berhamburan memeluknya.
Melihat hal tersebut sontak Carissa terkejut dan juga bingung, dari mana Ara mengenal Zean apalagi tadi bilang 'abang' saat Zean memanggilnya. Terlihat raut bahagia saat Ara bertemu Zean.
'Dari mana Ara mengenal Zean, atau mungkin Ara ini adiknya Zean? Emang kalau dilihat-lihat ada kemiripan diantara mereka' batin Carissa.
"Kak" panggil Ara yang membuyarkan lamunan Carissa.
"Kakak kok melamun lagi mikirin apa?" tanya Ara sedangkan Carissa hanya menggeleng untuk jawaban.
Zean yang sedari tadi bingung melihat Carissa yang sedang yang sedang melamun melihat kearahnya dan Ara.
"Oh iya, kenalin ini abang aku kak" ucap Ara. Sontak saja Carissa melotot saat mendengar penuturan gadis kecil didepannya ini.
"Kamu tadi ngapain sama kak Carissa disini?" tanya Zean pada Ara. Yang ditanya pun menatap Zean heran.
"Loh abang tau kenal sama kakak ini?" tanya Ara dan diangguki oleh Zean
"Berarti kakak ini temenya abang dong?"
Zean yang ditanya pun hanya tersenyum kearah Ara tanpa menjawab pertanyaan Ara tadi.
"Kakak ini orang baik, tadi temenin Ara disini tadi juga Ara dikasih makanan sama kakak ini, padahal Ara nggak kenal sama sekali sama kakak ini"
"Makasih udah temenin Ara" ucap Zean ke Carissa
"Sama - sama"
Setelah itu Zean dan Ara pamit pulang. Banyak pertanyaan yang ada dikepala Carissa yang tak sempat ia tanyakan kepada Zean maupun Ara. Tidak mungkin juga Carissa menanyakan soal Ara kepada Zean toh dia bukan siapa-siapa, Carissa mengira bahwa gadis kecil bernama Ara tadi mungkin sepupunya Zean atau bahkan adiknya Zean.
Bersambung...
Kembali lagi dengan Cerita Lempar Kode Sembunyi Tangan
Jangan lupa vote and komennya
Next time
KAMU SEDANG MEMBACA
Lempar kode Sembunyi hati
Humor[FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA] Mencintai itu tak sekedar mendapatkan seseorang yang dicintai Carissa seorang gadis sma yang terpikat oleh salah satu siswa sma taruna bangsa, awalnya hanya biasa-biasa saja tapi semakin berjalannya waktu rasa suka Car...