5.Lembar baru

17 3 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Malam...malam
Aku sendiri
Tanpa cinta mu lagi

Suara lembut itu terdengar begitu pilu, dengan alunan gitar yang dipetik selembut mungkin. Ia tak menangis atau menitikkan air mata, ia hanya mengenang masa putih abu-abu nya yang sungguh menyenangkan.

Masa dimana ia sering diam memperhatikan seorang wanita,wanita yang benar-benar membuat dia tertawa dibalik wajah datarnya, membuatnya menjadi pria datar yang seketika menjadi seorang bucin.

"thank's put, makasih atas semua. Atas semua kenangan yang hanya bisa gue kenang sendiri, gue bakal coba lepasin lo put. gue harap lo bisa ngerti yah, ada cewek yang gue sayang sekarang. Annyeong gaseyo" lirih nya diakhir kata.

Ting!

Sebuah pesan tiba-tiba masuk kedalam hanfon miliknya, ia meraih hanfonnya dengan malas. Seketika senyum muncul, senyum yang sudah lama tak terukir oleh seorang wanita yang sedang membuatnya jatuh cinta lagi.

Celcel
Hm
Hai Dion
Gue boleh minta tolong

My cool
Too
Blh

Celcel
Besok ada acara
Gak?
Gue mo minta anterin
Ketoko buku
Kalo gak bisa
Gk pp kok

My cool
Blh
Jam 10

Celcel
Bnrn?
Mks Dion
😄

My cool
Hm

Ia menyimpan kembali hanfon miliknya disaku, lalu bangkit dan berjalan menuju keluar kamar. Langkahnya berhenti, ketika suara teriakan menggema dirumah besar ini.

"mama" beo nya, seketika ia berbalik dan berlari menuju kamar sang ibu. Otaknya seketika penuh dengan pertanyaan, ia langsung memaksa masuk kekamar sang ibu.

Matanya membulat sempurna, ketika melihat ibunya sedang terkulai lemah di lantai kamarnya. Ia spontan berlari dan mencoba menyadarkan sang ibu dengan menepuk pipi sang ibu.

"mah... Mah.. Bangun mah, jangan tinggalin aku sama adek-adek mah" ucapnya cemas, "GHIFAR... MARCHEL... GHIFAR.... MARCHEL... " teriaknya memggema dirumah itu.

Bruk!

Ghifar dan Marchel secepat kilat berlari, walaupun sempat bertabrakan tadi. Mereka langsung menghampiri Dion yang sedang memangku kepala Mentari dipahanya, mereka bertiga langsung menggotong Mentari kekasurnya.

"mamah kenapa bang?" ucap Ghifar ketika mereka selesai memindahkan Mentari kekasur, "ia bang mama kenapa?" giliran Marchel bertanya.

Dion hanya menggindikan bahu, lalu berjalan keluar kamar. "biarin mama istirahat dulu" ujar Dion kembali memunculkan kepalanya dipintu. Dua orang itu hanya mengangguk, lalu bangkit dan berjalan keluar kamar Mentari.

***

Disini, toko buku BYTNAY, toko buku yang dulu sering ia kunjungi bersama orang yang ia cintai. Dan kini ia kembali, dengan orang yang berbeda dari waktu terakhir ia berkunjung disini.

"selamat datang mas....mbak"

Sapaan itu membuyarkan lamunan Dion tentang kenangan tempat ini, ia tersenyum tipis kearah pelayan itu, begitu pun Michel. Mereka pun berjalan memasuki toko itu, menyusuri rak-rak buku yang tersusun rapih.

"buku apa?" ujar Dion membuka suara, ia gemas melihat Michel yang terus menerus berkeliling tanpa tujuan.

"novel karya chavara gunawan" ujar Michel, tanpa menatap Dion sama sekali. Seketika Dion terdiam, kembali teringat.

"nyari novel apa sih by? Cape kaki aku muter-muter dari tadi. Gak sayang yah sama aku"ujar Dion menggoyangkan lengan Putri.

"aku nyari novel ciptaan Chavara gunawan by, kalo kamu cape duduk disana." ujar Putri menunjuk jajaran tempat tunggu.

"gak ah, nanti aku digodain cewek lagi, kamu mau by" ujar Dion cemberut.

Putri hanya terkekeh melihat pacarnya sangat manja, ia mengusap kepala Dion. Lalu menarik Dion untuk duduk, mereka duduk berdampingan.

"aku sayang kamu by, makannya aku minta duduk" ujar Dion jujur.

"ia aku tau by, makannya aku duduk sama kamu sekarang" ucap putri lalu bersandar dibahu Dion.

Putri bangkit dari duduknya, lalu menarik kembali Dion. Sedangkan Dion hanya pasrah, ia terima saja tangannya ditarik oleh putri.

"Dion... Hai... Dion"

Sentakan dibahunya, membuat Dion tersadar dari lamunannya. Ia langsung menatap Michel, lalu berjalan lebih dahulu untuk menyembunyikan wajah terkejut nya. Beruntung Michel dapat menyamakan langkahnya dengan Dion.

"lo sakit? Kita pulang aja deh" ujar Michel cemas.

"beneran? Pulang aja deh yuk" ujar Michel

Seketika Dion langsung menghentikan langkah nya, lalu menatap Michel. Ia lalu mengusap lembut rambut Michel, dan menarik wanita itu kedalam dekapannya.

"gue gak papa Sintiya Michella Anatasya, tenang aja." ujarnya mempererat pelukannya. "gue sayang banget sama lo, gue harap lo janji gak akan ninggalin gue" ujarnya lagi.

Spontan Michel yang diperlakukan seperti itu, hanya bisa mengatur detak jantungnya yang tak beraturan dan menyembunyikan wajanya yang merah merona. Ia harap Dion tak tau kalau dia sedang bulshing saat ini, ia mohon agar Dion tak tau.

"lo deg-degan yah" ujar Dion terkekeh.

Duar!

Nyatanya Dion tau kalau Michel sedang bulshing dan detak jantungnya tak beraturan. Tuhan mengapa harus terdengar begitu keras, mati kutu deh si Michel.

Dion melepaskan pelukannya, lalu memegang bahu Michel. Ia menatap Michel lekat, "gue mau buka lembaran baru, lembaran baru bareng lo. Gue mau lo jadi orang terpenting gue, jadi orang terakhir yang gue cinta. Gue harap lo yang terakhir dan gak akan ninggalin gue, lo mau kan" ucap Dion panjang.

Michel hanya mengangguk sebagai jawaban, Dion terseyum dan kembali memeluk Michel, dan kali ini Michel membalas pelukannya.

***

YEAYYYYYY
AKU UPDATE LAGI

MAAF YAH KALO GAK UP LAMA, MAAF JUGA KARNA CUMA UP DIKIT KALI INI.

STAN SIAPA NIH KALIAN

KIRA-KIRA GIMANA LANJUTANNYA
DITUNGGU YAH GAES.

ZINGGA KIM On Going✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang