Berbagi 2

10.5K 90 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


😈😈😈

Kedua jari Alisha bertautan. Ia tengah duduk di suatu cafe sendirian. Liam tidak tau jika dia keluar.

Mata Alisha menajam melihat kearah orang itu.

Orang itu tersenyum sinis melihat Alisha.

"Wow, Alisha kau terlihat kaya" sindirnya. Alisha mendengus.

"Apa tujuanmu, menyuruhku datang kemari?" tanya Alisha.

"Aku hanya menagih hutangku pada mantan kesayanganku" ujar pria itu sambil tersenyum. Alisha geram melihatnya.

"Berapa yang kau mau? Aku bisa membayarmu berapapun yang kau mau" ujar Alisha. Senyum pria itu menghilang digantikan dengan wajah dinginnya.

"Dengar nyonya Hawton yang terhormat. Aku tidak membutuhkan uangmu. Aku hanya akan mengambil anakku" ujarnya.

"Kau gila! Ini anakku dengan Liam!" sentak Alisha sambil melototkan matanya. Pria itu tertawa mengejek.

"Bagaimana jika Liam tau, jika kandunganmu sudah berjalan selama dua bulan?" Alisha menatap pria itu dengan takut.

"Jangan ganggu aku Matthew! Harusnya kau senang aku sudah pergi dari hidupmu!" ujar Alisha sambil menintikan air matanya.

"Oh, sayang aku akan senang kalau kau pergi dari hidupku sebelum kau menghancurkan hidupku" ujar Matthew dengan nada dingin di akhir.
"Aku akan membayar kerugianmu. Tapi, tolong pergi dari hidupku" ujar Alisha.

Matthew tersenyum miring.

"Memang kau mau beralasan apa pada Liam untuk meminta uang sepuluh triliun?" tanya Matthew menantang.

"Aku-aku bisa beralasan jika aku membuka usaha" ujar Alisha.

"Kau tidak bisa terus berbohong pada Liam, Alisha. Semua kebusukanmu akan terbongkar dengan sendirinya" ujar Matthew.

"Rahasiaku tidak akan terbongkar jika kau tidak membocorkannya" ujar Alisha.

"Aku tunggu uang yang kau janjikan dalam tiga hari. Kau tidak bisa menolak aku tau Liam lebih kaya dariku" ujar Matthew.

"Sebelum kau membuatku bangkrut" lanjut Matthew sambil berbisik. Kemudian pria itu meninggalkan Alisha yang terdiam.

Alisha menghembuskan nafasnya. Ia buru-buru mengecek saldo yang ada di atmnya.

Wanita itu memijit keningnya. Masih kurang banyak. Alisha hanya menyimpan sepuluh miliar.

"Sial-sial" gumam Alisha. Wanita itu mengambil tas nya dengan kasar, lalu ia pergi dari sana.

Di rumah Alisha nampak sedang berpikir. Bagaimana caranya mendapatkan uang sebanyak itu.

Alisha tersadar ketika suara Liam terdengar.

Pria itu mencium pipi Alisha dengan sayang, lalu mengelus perut Alisha.
Wanita itu sedikit tidak nyaman ketika Liam mengelus perutnya.

"Eumm...  Liam sebaiknya kau pergi mandi dulu. Aku mual mencium baumu" Liam tersenyum memaklumi ia mengangguk.

Kemudian pria itu beranjak pergi. Alisha menghela nafas lega.

Ia jadi teringat kemarin. Ketika Liam mengajaknya untuk mengecek kandungan. Alisha menolak. Ia berasalan sudah mengecek kandungan.

Alisha harus memutar otaknya untuk cek kandungan selanjutnya. Mata Alisha terpejam.

'Matthew, sialan' batin Alisha.
Matthew adalah mantan Alisha. Mereka berpacaran selama empat tahun. Keduanya bertemu di universitas yang sama.

Pria itu yang menolong kehidupan susah Alisha. Pria itu membiaya hidup Alisha, hingga mata Alisha tertutup oleh kekayan Matthew.

Wanita itu kalap dan tidak sadar jika ia membuat bangkrut Matthew.

Alisha menghela nafas. Ia teringat dengan kakaknya yang sudah hilang entah kemana.

Kakak Alisha menghilang setelah masalah besar itu.

Alisha merasa bersalah karena telah membuat masalah yang akan terus berbekas di hati sang kakak.

😈😈😈😈

Satu persatu rahasia kelam Alisha terbongkar.

Masih ada lagi tapi aku sembunyiin dulu hihi biar kalian penasaran.

Btw short story nya Berbagi mau aku hapus ya. Soalnya kek sama aja aku spoiler kalau gak aku hapus 😂

Jadi ya. Begitu maap ya 😂

Jangan tidur dulu aku double update.

Berbagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang