+ destiny

3.7K 322 17
                                    

VOTEMENT JUSEYOO
– thankyou😉




"Kau tak bisa menentukan jalannya takdir, kau juga tak bisa memutuskan takdir apa yang menjadi milikmu. Biarlah takdir itu berjalan , karena terkadang takdir bisa terasa amat mengejutkan suatu hari nanti."

Sesosok serigala dengan corak keabuan melesat cepat melewati perbatasan hutan. Langkah cepat itu membawanya kearah utara perbatasan Pack.

Disana ,dilihatnya beberapa kawanan Rogue yang terlihat sedang berkerumun bersama dengan sesosok serigala berbulu cokelat berada ditengah-tengah.

Serigala abu itu mendecih ketika melihat si serigala cokelat mulai memprovokasi para Rogue tersebut agar mereka mau menjadi sekutu dan akan bersatu untuk menyerang Packnya.

Sesaat sebelum ocehan serigala berbulu cokelat terdengar , serigala abu tersebut terlebih dahulu menyerangnya. Menggigit , mencabik dan menghempas jauh tubuh serigala tersebut ke arah jurang yang berada di belakangnya.

Manik sewarna zambrud yang dimilikinya bersinar terang ketika tatapannya berhadapan dengan para Rogue yang mulai terlihat ketakutan setengah mati.

Serigala abu itu menyeringai dan menggonggong nyaring-memanggil para warrior yang sudah terlebih dahulu menyebar ke berbagai arah.

Ratusan serigala muncul dari balik bebatuan, semak-semak dan lereng pegunungan dengan bersamaan.

Kepala serigala abu itu terdongak-seolah menunjukkan bahwa ia sudah siap untuk bertempur melawan pasukan Rogue dan beberapa serigala yang tergabung dalam pengkhianatan yang dilakukan oleh pasukan ini kepada Packnya.

Langkahnya perlahan maju, membuat kawanan Rogue tersebut seketika mundur ketika merasakan pheromone dan aura mencekam yang sedang dipancarkan oleh serigala abu tersebut.

"Terbunuh atau dibunuh?.."

Sontak mereka semua-kawanan Rogue tersebut memilih untuk mengalah ketika mendengar ucapan serigala abu tersebut yang bisa me - mindlink mereka semua. Ungkapan membunuh tersebut sudah dilontarkan, berarti mereka semua akan mati ditempat ini sekarang juga.

"Pengkhianat tetaplah pengkhianat. Detik ini kalian akan dihukum mati kerena sudah dengan beraninya membangkang kepada Pack yang selama ini memberikan kalian perlindungan"

Dan setelahnya hanya terdengar suara auman dan bunyi tulang patah serta tumpahan darah yang menggenang di area tengah hutan tersebut.


***

"Lihatlah anakmu Mark."

Haeleanore menatap sangsi kearah sang anak ketika ia memasuki ruang makan. Pakaian lusuh dengan beberapa sisa darah masih menempel di baju anak nakal itu.

Terkadang Haeleanore bingung, anaknya ini sangat tidak bisa diatur , sama persis seperti ayahnya.

"Bagaimana? , apa kau berhasil?." Mark tak menghiraukan ucapan sang Luna, ia justru menanyakan apakah misi yang ia berikan beberapa hari lalu berhasil dilakukan oleh anaknya tau tidak.

Pemuda berusia 17 tahun itu mengangkat sedikit sudut bibirnya-sangat sedikit hingga terlihat seperti sebuah seringaian.

"Seperti biasa Dad." Ucapnya tanpa ragu.

THE REX ALPHA [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang