Jealous

870 97 11
                                    

" ... Hanya perlu sedikit tambahan warna peach di sebelah sini untuk membuat semuanya sempurna ...
.
.
.

Omo, omo ?! Nona, kecantikanmu ini sungguh tidak nyata ! "

Dengan raut muka terpesona makeup artist tersebut mengangkat kuas blush-on dari wajah mungil Lisa lalu menoleh ke arah rekan-rekannya. Dari senyuman lebar yang terukir di bibirnya tampak jelas bahwa ia sangat puas melihat hasil akhir dari mahakaryanya.

Mendengar perkataan gadis berambut merah menyala tersebut mau tak mau membuat Lisa ikut melengkungkan sudut bibirnya keatas. Sejujurnya dia sama sekali tidak pernah menganggap dirinya sesempurna itu, tetapi pada kenyataannya begitulah yang selalu orang-orang deskripsikan tentang dirinya.

'' Oh, benarkah ? Terima kasih sebelumnya, tapi aku merasa pujian anda sedikit berlebihan ''

Makeup artist itu menggeleng, bersikeras dengan perkataannya.

'' Tidak, tidak. Saya mengatakan yang sebenarnya. Jika dunia tidak mengakui kecantikan anda mana mungkin anda bisa memenangkan peringkat pertama polling TC Candler dua kali berturut-turut ? "

Dengan nada ramah gadis itu pun kembali meneruskan ucapannya.

" Nah, untuk sekarang makeup session anda sudah selesai, sebentar lagi fashion stylist kami akan membantu anda untuk fitting baju."

Jadwal kegiatan Lisa terlihat cukup padat hari ini. Dimulai dari latihan rutin grup dari pagi hingga siang hari, kemudian dilanjutkan dengan interview dan pemotretan individu untuk majalah Elle edisi Internasional.

Sesudah menyelesaikan fitting bajunya Lisa pun berdiri di depan cermin besar di sudut ruangan. Wajahnya tampak cerah bersinar, sesuai dengan konsep pemotretan kali ini yang bertema bunga di musim semi. Fotografer senior Elle magazine memberikan briefing singkat tentang pengambilan gambar yang akan dilakukan, dan setelah memastikan model memahami pengarahannya maka pengambilan foto pun segera dimulai.

One, Two, Shoot... Nice !

Sang fotografer dengan semangat mulai mengambil momen berbagai pose terbaik yang diberikan Lisa. Sesekali ia memberikan instruksi seperti apa ekspresi yang harus ditampilkan dan secara jenius Lisa berhasil menerjemahkan arahan itu dengan baik.

 Sesekali ia memberikan instruksi seperti apa ekspresi yang harus ditampilkan dan secara jenius Lisa berhasil menerjemahkan arahan itu dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Love IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang