Secret Love Idol

Happy Birthday, Baby

Baby, apakah kamu sudah makan hari ini ? Saat beraktivitas jangan memforsir dirimu terlalu keras, istirahatlah dengan cukup dan jangan abaikan kesehatan. Aku sangat merindukanmu, tolong balas pesanku...

Lisa membaca deretan pesan teks di ponselnya tanpa sedikitpun memiliki niat untuk membalas. Meski dua minggu telah berlalu dan tak ada respon yang ia berikan, tetap saja kekasihnya itu gigih mengiriminya berbagai pesan mulai dari teks, pesan suara, hingga video pendek. Itu masih belum termasuk puluhan panggilan video call yang juga ia abaikan. Bukannya Chanyeol tidak ingin bertemu langsung untuk menyelesaikan masalah yang ada, akan tetapi untuk saat ini jadwalnya yang demikian padat memaksanya untuk sementara hanya bisa melakukan komunikasi melalui jarak jauh. Setidaknya informasi itulah yang Lisa dapatkan dari Kai melalui Jennie.

Nyess !

Lisa terpekik perlahan saat seseorang tiba-tiba menempelkan sebotol air mineral dingin ke pipinya yang lembab oleh keringat karena latihan dance tadi.

" Aya ! Jennie, iseng banget sih. Kaget tau ! "

Lisa mengomel panjang pendek yang hanya ditanggapi tawa lepas dari gadis bermata unik tersebut. Ia paham betul sahabatnya itu tidak bermaksud menjadi annoying person, hanya saja beberapa hari belakangan ini emosinya memang sedang naik turun.

" Dtua-Eeng ( Thai : Sayang ), aku sudah memanggilmu beberapa kali tapi sepertinya jiwamu melayang entah kemana. Sepertinya butuh sedikit shock therapy untuk memanggilnya kembali. "

Jennie benar. Sejak peristiwa trending topic hari itu pikiran Lisa memang sering melayang kemana-mana. Beruntunglah Lisa dikaruniai talenta alami sebagai idol sehingga saat berlatih atau bekerja sekalipun dia masih bisa melakukan semuanya seperti biasa, seolah ada tombol on-off yang terpasang rapi di dalam badannya.

" Are you ok Liz ? Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu ?" Jennie meletakkan tangannya di pergelangan tangan Lisa lalu menatap penuh perhatian ke arah magnae tersayangnya tersebut.

" ... "

Melihat keraguan di bola mata berwarna coklat karamel itu, cukup membuat Jennie paham bahwa saat ini Lisa masih belum siap untuk mencurahkan isi hatinya.

" Yah, oke. Tidak apa-apa jika kamu masih ingin menyimpannya sendiri. But whatever it is, I'll always got your back. "

Lisa kontan merasa tersentuh mendengar ucapan tulus team mate nya tersebut. Segera saja ia memeluk erat tubuh Jennie seraya berkata dengan nada penuh rasa terimakasih.

" Aku tahu jika aku selalu dapat mengandalkan mu Jennie... "

Gadis cantik itupun hanya tertawa kecil seraya mengetuk pelan kepala Lisa.

" Hey, don't be silly ! That's what friends are for "

💫🌟💫

Dari ruang tengah, suara Jisoo yang sedang heboh bercerita terdengar tumpang tindih dengan tawa ceria dari teman-temannya. Hari ini suasana dorm Blackpink cukup ramai karena Lia - sang manajer - memutuskan untuk menginap semalam di kediaman mewah mereka.

Tapi kali ini yang membuat suasana sedikit berbeda adalah jika Lisa biasanya ikut heboh menanggapi kekonyolan Jisoo, kali ini ia hanya duduk melipat kakinya di atas sofa sambil sesekali tersenyum kecil menanggapi celoteh teman-temannya. Selang beberapa waktu setelah menyadari perubahan sikap yang ditunjukkan si gadis kecil di depan matanya, Lia merasa ia harus turun tangan untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.