Warning! 1.000 word lebih
Jeffrey
Aku mencari kesana kemari, tapi tak menemukan Jay. Ia berjanji akan menunggu, kurasa ia sudah duluan. Tapi tunggu...Aku mendengar suara anak perempuan tertawa renyah. Aku penasaran dengan suara itu, saat ku berjalan ke arah sumber suaranya itu hanya 2 orang perempuan yang sedang memegang kelinci.
"Jay, kenapa kau kembali lagi? Ada yang ketinggalan?" Tanya perempuan itu. Aku mengernyit bingung, tunggu Jay? Aku Jeffrey.
"Jay?" Ucapku. Ia juga nampak bingung saat melihatku.
"Kau kan Jay, kenapa kau bingung sekali dengan namamu?" Ia tertawa, aku makin heran.
"Haish, Diane ini tuh kembarannya Jay... Kau tak lihat di aula tadi? Saat pengelompokan penyihir ada laki-laki kembar. Nah ini dia yang dihadapan kita," Ucapnya gemas. Aku menganggukkan kepala. Mungkin dia tak melihat sekeliling dan tak mendengarnya----mungkin.
"Oh maafkan aku...tadi kami melihat Jay pergi ke arah sana. Kami membantunya ku kira kau itu Jay, Hhhh," Ucapnya heboh. Aku langsung berbalik ingin kembali ke asrama tetapi perempuan itu menggenggam tanganku.
"Namaku Diane, ini sahabatku, Chalondra...senang berkenalan denganmu! Kita satu asrama, Unicorn right?"
Aku mengangguk, segera melepaskan tangannya dan berganti menjabat tangan kanannya, "Glad to meet you Diane, namaku Jeffrey..Jeffrey Oxley. Putra keluarga Oxley," Ucapku dengan ramah. Aku beralih menatap Chalondra, perempuan itu tampak tak nyaman dekat dengan anak laki-laki.
"Hai? Chalondra..." Sapaku.
"Ah....hai, Jeffrey?" Aku tersenyum, ternyata dia hanya melamun. Aku salah sangka, gadis dengan rambut gold bergelombang dan kulit pucat.
"Oke, aku duluan...sampai jumpa besok. Oh dan Jangan lupa dengan pelajaran mister Ken, Diane," Ucapku mengingatkannya. Diane mengangguk.
●●●●●●●●●●
Benar saja, besoknya adalah pelajaran mister Ken. Sosok yang menurut anak-anak di tour magique takut dan enggan berbincang selain masalah pelajaran dan tugas. Dan sialnya lagi anak kembar itu malah terlambat di jam kedua, yaitu mata pelajaran ilmu sihir.
"Kenapa kau baru datang Mr. Oxley.." Ucap mister Ken.
"Kami minta maaf mister...."
"Duduklah, setelah jam berakhir. Kalian datanglah ke ruanganku,"
Suasana kembali sunyi, hanya ada suara pena tinta yang menggoresi setiap lembar buku para murid. Suara teriak dari luar menganggetkan seisi kelas, begitupun dengan Mister Ken yang tadinya menulis di papan tulis, tangannya berhenti menulis materi yang ada di papan tulis.
"Mister Ken, kau harus datang ke aula utama. Kekacauan itu kembali lagi,"
Raut wanita itu menjadi kacau, kegelisahan di matanya terlihat jelas saat matanya memandang luar jendela kelas. Semua mata tertuju dan terfokus langsung keluar jendela.
"Close the window!" Ucap Mister Ken, semua jendela kayu itu tertutup rapat, ruangan pun nampak gelap hanya ada lilin yang menerangi kelas.
"Menyebalkan, padahal aku ingin melihat apa yang terjadi di luar sana," suara bisik-bisik dan ingin tahu pun terdengar. Mister Ken langsung menggebrak meja yang ada di depannya.
Ia kemudian membuka suara, "Cepat keluarkan buku kalian, buka halaman 386 sekarang juga! Jangan ada yang berani keluar dari kelas ini, saya akan keluar sebentar," Peringatan itu nampak jelas dan membuat para murid hanya menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
•The Story of Jay : Magic house [JJH]•
Fantasía"Hei kau! ini...kau melupakan bukumu," "Oh ya terimakasih," "Tunggu...namamu siapa?" "Namaku Jay...Jay Oxley," Keluarga Oxley adalah keluarga penyihir yang sama tandingannya dengan keluarga Wertheim. Mereka mengincar kalung keluarga Oxley, akankah...