Empat Ons

605 53 8
                                    


Suara sorak kemenangan begitu menggema indah di lapangan basket, pertandingan antara dua lawan sengit berlangsung panas hingga menciptakan hasil akhir memuaskan bagi SMA bunga harapan. SMA dengan rekor tidak pernah kalah dalam masa tim basket yang di pegang oleh kapten hebat mereka, Gio Keyro, sosok lelaki tampan memiliki pahatan wajah nyaris sempurna dengan satu tahi lalat kecil di pipi kanan nya, menambah kesan manis ketika dia tersenyum.

"GIO !!"

"GIO !!"

"GIO !!"

Seruan nama Gio seakan menjadi nyanyian terindah di arena pertandingan, lelaki itu lah yang sekali lagi membawa tim nya ke kemenangan mutlak di menit-menit terakhir. Kini Gio sedang memeluk secara gentle satu persatu teman nya, sebelum akhirnya dia berjalan ke arah ruang ganti bersama tim yang lain.

Raut bahagia begitu tercetak jelas di wajah Gio beserta anggota tim nya, mereka menceritakan kejadian-kejadian di detik akhir sambil terus berjalan melewati lorong ke arah ruang ganti, namun di tengah perjalanan langkah Gio dan teman nya terhenti. Semua mata tertuju kepada gadis di depan sana, gadis bertubuh gemuk dengan dress navy bunga-bunga selutut berdiri di samping pintu ruang ganti sembari tersenyum kearah mereka

"ngapain lo berdiri disitu !" tanya Alex tidak suka, dia berjalan mendekati gadis itu.

"Dapat dress dari mana lo, bisa muat gini" tanya Alex lagi menatap penampilan Kiran dengan tatapan mengejek
"habis berapa meter nih baju " imbuh Alex lagi yang kini membuat tawa teman-teman nya pecah

gadis itu tidak merespon, dia sudah terbiasa dengan hinaan seperti ini, bahkan menurutnya kata-kata Alex tidak menyinggung sama sekali. Senyum gadis itu tidak luntur, dia terus menatap kearah Gio tanpa memperdulikan Alex di hadapan nya membuat Alex mengikuti arah pandang gadis itu

"WOI !!" bentak Alex mengejut kan gadis itu "lo ngelihatin Gio ??? lo suka sama dia ?"

pertanyaan itu membuat nya bungkam, senyum manis di pipi tembem nya kian luntur seiring raut wajah yang tiba-tiba sedih

Alex berdecak kesal karena gadis ini sejak tadi tidak menjawab pertanyaan nya, dengan geram Alex menarik telinga gadis itu hingga dia memekik kesakitan
"lo budek apa gimana sih !, ditanya diem aja dari tadi !" bentak Alex hilang kesabaran

"aku nggak ada urusan sama kamu" jawab gadis itu lirih

"widiiih,, sombong amat lu !" sahut Zaky "berasa ratu lu ? huh !" imbuh Zaky tersenyum remeh

terdengar decakan kesal dari bibir Gio, sebelum akhirnya dia melenggang masuk meninggalkan semua teman nya diluar. Sementara mata gadis itu terus mengikuti Gio, bibir nya bergetar ingin memanggil nama lelaki tersebut namun sampai pintu tertutup suara kecil pun tidak keluar dari tenggorokan nya, dia akhirnya hanya bisa menghela nafas panjang sembari menggenggam erat botol minum yang dia bawa sejak tadi.

"Heh !" sentak Alex sinis "sebelum elo mikir kejauhan bisa deketin Gio, mending elo mundur deh, dari pada nanti elo nangis kejer karena khayalan elo itu nggak kesampaian !" bisik Alex mendecih pelan, kemudian dia melangkah masuk menyusul teman-teman nya ke dalam.

"Gue heran deh, kemana dan dimana pun kita tanding tuh cewek pasti muncul" kata Zaky sembari melepas kaos basket nya, mempertontonkan beberapa kotak otot yang tercetak sempurna di perut dia

"lah emang kenapa, wajar dong fans ngikutin idola nya. Ya kan Gio ?" sambung Hardi melirik Gio jahil

"ngapain tanya sama gue !" sembur Gio jengkel, dari kedua alis yang menyatu saja sudah menunjuk kan kalau Gio tidak suka pembahasan ini.

"kalau gue jangan sampek suka sama cewek modelan kayak Kiran tadi, bisa sesak nafas gue cuman lihat dia doang" celetuk Alex memecahkan tawa teman-teman nya.

Fat Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang