Tepat hari minggu siang Fanya tiba-tiba datang ke rumah Kiran mengajak perempuan itu ke mall. Katanya dia ingin Kiran membantu memilihkan baju untuk Fanya pakai ke acara ulang tahun teman nya nanti malam.
Kiran sempat menolak karena dia sedang datang bulan, nyeri di bagian perut bawah membuat dia malas kemana-mana. Tapi wajah memelas Fanya lagi-lagi merusak penolakan Kiran. Kini mereka berdua sudah berada di mall terbesar kota mereka, Fanya memakai outfit santai dan Fanya memakai dress yang sedikit lebih longgar di badan gendut nya. Dress yang dibelikan Rendi ayah Kiran sewaktu dia ulang tahun beberapa bulan lalu, entah dapat di toko mana Rendi bisa menemukan dress seukuran Kiran, yang jelas Kiran sangat senang mendapat dress itu.
Mereka masuk di salah satu store brand ternama, Kiran yang memang peka akan keadaan sekitar sudah mulai tidak nyaman ketika dia tahu kalau beberapa pasang mata menilai oufit yang dia pakai hari ini. Bukan outfit saja, mungkin mereka juga mulai menilai tubuh besar Kiran, atau penampilan ?? aakh ! sudah lah lebih baik fokus ke Fanya yang sangat antusias itu saja.
"Selamat siang kakak, mau cari apa ?" tanya salah satu pegawai begitu sopan, sayang nya dia hanya menyapa Fanya saja dan menganggap tidak ada Kiran disana
"saya mau model keluaran terbaru" balas Fanya to the point
wajah pegawai itu langsung sumringah "ayo ikut saya" ajak nya sangat sopan
Fanya pun mengikuti pegawai itu namun saat Kiran ingin ikut juga si pegawai tadi langsung menegurnya
"maaf kak" kata pegawai ber name tag Lisa menatap Kiran miris "untuk keluaran terbaru kami tidak ada yang oversize" imbuh nya terdengar tidak enak di telinga Kiran
Kiran mengangguk paham, dia berusaha memberikan senyum terbaik di antara dua pipi gembul nya kepada Lisa
"terimakasih udah ngasih tahu aku" balas Kiran berusaha menahan diri untuk tidak menyembur Lisa di tengah keadaan mood datang bulan nya itu. Lalu setelah nya dia ber alih menatap Fanya "kalau gitu aku nunggu sini aja Fan""tapi Ki--"
"ayo kak silahkan, nanti keburu di rebut orang baju nya" sela Lisa tersenyum hangat ke Fanya
"mbak, ini temen saya jadi tolong lebih sopan sedikit" protes Fanya menatap tajam Lisa
Lisa melirik Kiran sejenak "iya kak saya tahu, tadi saya hanya memberi tahu dia saja kalau disini tidak ada baju ukuran nya. Apa itu salah ?"
bibir Fanya menganga lebar "jelas salah !" bentak Fanya tiba-tiba
"Fan" tegur Kiran menyentuh pundak teman nya itu tetapi Fanya tidak menggubris nya sama sekali
"anda disini hanya melayani kami, memberi kami arahan jika dibutuhkan bukan bertugas untuk mengurusi orang lain" kata Fanya lantang, dia sangat geram dengan orang-orang model seperti Lisa ini.
"Maaf kak,," balas Lisa panik, suara lantang Fanya membuat beberapa pengunjung melihat kearah nya
"minta maaf sama temen gue !" ujar Fanya "elo udah keterlaluan sama dia, dia ada hak kesini mau itu ada size dia atau tidak. Jadi jangan pernah elo ngomong kayak gitu lagi" Fanya terus mengeluarkan unek-unek nya
"Fan, udah. Nggak usah di perpanjang, aku nunggu diluar aja gapapa" kata Kiran tidak enak membuat keributan di tempat ini
"maaf kak ada apa" datang pegawai lain, Fanya melihat name tag di seragam pegawai itu dan mengetahui bahwa nama nya adalah Celli
"kak, aku nggak suka sama pelayanan dia" Fanya menunjuk Lisa tepat di depan wajah perempuan itu "tolong hubungi manager kalian"
Lisa membulatkan mata nya kaget, dia segera menarik tangan Kiran dan meminta maaf akan semua perkataan nya tadi. Lisa tidak mau sampai manager tahu dan berimbas kepada pekerjaan nya ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Love Story
Teen FictionKiran mengira dia adalah perempuan gendut paling beruntung di bumi, karena meski dia menerima beberapa hinaan dia masih memiliki sahabat serta cinta pertama nya yang mau menerima Kiran. Dia begitu mencintai lelaki cinta pertama nya itu, hingga Kiran...