Cinta Dalam diam

242 29 2
                                    

Melihat dia tertawa saja sudah bisa membuat senyum Kiran terbit, dia begitu suka saat tawa renyah itu menggelegar indah di pendengaran Kiran. Menjadi pengagum rahasia memang tidak enak, apalagi kasta terlihat sangat berbeda. Itu yang sedang Kiran alami semenjak dia menginjak kaki ke SMA ini. Diam-diam dia jatuh cinta kepada lelaki tampan kapten basket, Gio Keyro.

Kiran menertawakan diri sendiri mengingat hati nya mencintai Gio, dia sadar sampai kapan pun seorang Gio tidak akan bisa menjadi miliknya. Kiran tidak berharap cinta yang dia miliki terbalaskan, tapi setidak nya dia ingin sekali saja bertegur sapa dengan lelaki itu.

Mungkin bisa sedikit mengingatkan Gio tentang masa kecil mereka berdua. Gio pasti sudah lupa tapi Kiran mengingat jelas kejadian 10tahun lalu. Peristiwa yang tidak akan pernah Kiran lupakan seumur hidupnya ketika dia berusia 7tahun.

Gio Keyro, bocah lelaki yang menyelamatkan Kiran hampir tenggelam akibat dorongan kerasa teman-teman yang selalu membully nya. Dia mengingat jelas tanda lahir di lengan kanan Gio sama seperti tanda lahir bocah penyelamatnya dulu, bukan itu saja yang membuat Kiran yakin kalau bocah kecil dulu itu adalah Gio Keyro, keyakinan Kiran semakin kuat ketika dia mendapat info kalau di usia 8tahun Gio pernah datang ke kampung halaman kakek nya di solo yang mana nama kampung tersebut adalah tempat tinggal ayah Kiran juga.

Kiran yakin kalau Gio lah bocah itu sekaligus cinta nya kini. Lebih tepatnya cinta diam-diam Kiran.

Tidak ada yang bisa Kiran lakukan selama ini, dia hanya bisa memandang puja Gio dari kejauhan. Menghadiri setiap pertandingan nya meski selalu gagal untuk memberi Gio sebotol air, Kiran terlalu takut untuk menyapa Gio dan berakhir dia menjadi bahan tertawa an teman-teman Gio ketika melihat Kiran selalu hadir di setiap pertandingan untuk si kapten basket itu.

Seperti saat ini, Gio dan ketiga teman nya baru saja berpapasan dengan Kiran, hanya Kiran yang sesekali melirik Gio sampai lelaki itu melewatinya, berbeda dengan Gio yang terlihat sangat asyik bercengkrama dengan ketiga teman Gio seakan tidak pernah melewati perempuan bernama Kiran. Harum tubuh Gio sudah Kiran hafal, dia menghirup bekas aroma lelaki itu dengan senyum tertahan. Bau nya sangat segar dan nyaman.

"Kiran !!" teriak siswa mengejutkan lamunan Kiran akan fikiran nya tentang Gio. Dia menatap ke depan, dimana seorang siswa sedikit berlari mendekatinya.

"Gue udah cari elo kemana-mana" ucap siswa ber name tag Ferdi sesaat setelah dia berdiri di hadapan Kiran

"ada apa" tanya Kiran pelan

"gue nitip ini buat Fanya ya" ujar nya malu

Kiran menghela nafas ringan, ini salah satu efek berteman dengan gadis cantik di sekolah ini. Dia selalu menjadi jembatan para siswa yang ingin mendekati Fanya, bahkan tidak jarang mereka merayu Kiran agar bisa mendapat nomor Fanya, tentu saja Kiran tidak akan membeberkan informasi sahabatnya itu.

"Kenapa nggak ngasih sendiri" sahut Kiran malas

Ferdi menampilkan senyum kuda nya "malu,, dia cantik banget"

"yaudah sini" Kiran mengambil paper bag di tangan Ferdi "tapi aku nggak janji ya Fanya bakalan terima bingkisan ini"

Ferdi mengangguk cepat, menurutnya tidak apa meski di tolak asal Fanya sedikit tahu kalau siswa bernama Ferdi sedang memperjuangkan nya. Saingan Ferdi bisa dibilang hampir seisi SMA ini, jadi dia harus extra pintar mendekati Fanya.

"Terimakasih ndut !"

Ferdi melesat pergi setelah mengatakan itu, meninggalkan Kiran dengan dua pundak yang luruh seketika. Semua murid sama saja, akan memanggil namanya kalau mereka butuh dan akan kembali menghina kalau sudah mendapat apa yang mereka mau.

Fat Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang