Nara [Jin Version]

4.3K 137 0
                                    

“Nara”

Jin

General rated with short story and unknown genre

LittleRabbit’s present

Kata orang dulu, jika ada hujan pada siang hari yang cerah, itu tandanya ada malaikat yang sedang menangis di surga. Dan mungkin Jin adalah satu dari sekian banyak orang yang tidak percaya dengan mitos seperti itu.

Namun semenjak ia bertemu dan mengenal Nara dalam hidupnya, mungkin ia akan memercayai mitos itu.

Ia percaya jika Nara adalah malaikat surga.

~~

Hari Senin adalah hari pertama kau menjalani minggu yang sibuk. Sebagian besar penduduk Seoul mungkin tidak menyukai hari ini, karena kembali beraktifitas setelah berlibur selama dua hari. Senin yang sibuk, itulah yang ada dalam pikiran Jin saat melangkah keluar dari rumahnya yang sederhana.

Dengan langkah kaki yang terasa sedikit berat karena tidak rela meninggalkan rumah, Jin berjalan menuju kantornya yang tidak jauh dari rumah. Hanya melewati beberapa deret pertokoan, taman kanak-kanak yang sering ia kunjungi, dan sebuah taman kecil, maka tepat di samping taman kecil itulah tempat ia menyalurkan hobinya.

Melukis.

Apa Jin seorang pelukis jalanan? Atau guru lukis di taman kanak-kanak yang ia lewati?

Tentu tidak, asal kau tahu. Dia melukis desain untuk motif aksesoris anak muda, seperti kaos, jaket, tas, atau bahkan sepatu. Tak heran karena Jin sendiri baru menginjak usia dewasa.

“Mungkin berhenti sebentar di taman akan membuatku mendapat ide baru,” ujarnya pelan seraya berbelok menuju taman dan duduk disalah satu bangku yang tersedia.

Dengan menikmati kesibukan kota Seoul yang melintang dihadapannya, Jin duduk dengan tenang dan mengamati daerah sekitarnya. Mencari tahu apa yang sekiranya dapat ia jadikan ide.

Dan tatapannya terhenti pada seorang gadis berpakaian sedikit lusuh diseberang jalan. Dengan sedikit takut-takut, gadis kecil itu melihat keluar dari gang sempit, dan kembali bersembunyi saat beberapa orang melewati gang yang ia gunakan untuk bersembunyi.

Jin menghampirinya dengan rasa penasaran yang tinggi, dan kagum saat melihat wajah cantik sang gadis kecil itu.

“Apa yang kau lakukan disini?”

Dan gadis kecil itu mendongak, sebelum sorot matanya memancarkan pandangan ketakutan. “Tolong jangan usir aku, aku hanya menginap disini beberapa hari saja. Tolong jangan panggil polisi.”

Jin hanya memandangnya dengan bingung. Tak mengerti dengan rentetan kalimat panjang dari bibir mungil gadis dihadapannya itu.

“Hei tenanglah, aku bukan orang jahat,” ujar Jin menenangkan.

“Dan mungkin kau bisa bercerita padaku, di rumahku,” lanjutnya dengan menunjuk sebuah rumah tak jauh dari tempat mereka saat ini.

“Aku tak berniat jahat padamu, Gadis manis,” tambah Jin saat sang gadis kecil mundur beberapa langkah darinya.

Setelah beberapa menit terlewati dengan Jin yang merayu gadis kecil, akhirnya mereka berdua berjalan beriringan menuju rumah kecil dan sepi milik Jin.

~~END~~

--------

Hai :) ada yang masih ingat aku? :3

Aku ucapin terima kasih sekali yaa untuk cerita "Ice Effect"nyaa :)

War of Hormone BTS SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang