"Untitled"
Jimin
General rated with short story and sad genre.
LittleRabbit's present
–
Minggu pagi seharusnya menjadi mimpi indah bagi semua orang, tapi tidak untukku. Minggu pagi yang menjadi kesukaanku karena bebas setelah enam hari berkutat dengan pelajaran, sekarang menjadi sebuah mimpi buruk. Setidaknya dalam seminggu ini.
Melangkahkan kaki menuju kamar mandi, secara tak sengaja kakiku menendang sebuah benda berbentuk persegi panjang. Sebuah pigura dengan kaca yang sedikit retak. Mengambilnya dengan maksud agar tak menghalangi jalanku, namun aku malah melihatnya cukup lama.
"Jimin dan Ma—agh!" jeritku setelah membaca lirih nama yang tertulis di bawah foto itu.
Tak mau mengingatnya, segera ku langkahkan kakiku cepat menuju tempat yang sedari tadi menungguku. Menyegarkan pikiran, menghilangkan penat akannya, yang terasa jauh dariku.
~~
"Jimin, bisakah kau mendekat?"
Tanpa menjawab dan tak berniat membantah, aku mendekati gadis yang memanggilku ini dengan senyuman ringan, "Ada apa?"
Cukup lama ia mengarahkan ponsel genggamnya menghadapku, dan kemudian terkikik seolah aku baru saja melakukan hal yang lucu di depannya. "Katakan ada apa, kau membuatku penasaran, astaga!"
"Tak ada," jawabnya dengan masih sisa-sisa tawa yang renyah.
"Aku hanya merekam kegiatan kita sedari tadi," lanjutnya dengan tetap tersenyum. Manis.
Dan kali ini ku biarkan ia memotretku, atau bahkan mengambil rekaman itu. Untuk dokumen, jawabnya setiap ku tanya untuk apa ia mengambil gambar itu. Dan kencan kami kali ini berjalan indah.
Indah dengan ditemani semburat cahaya jingga sore itu. Membuat suasanya nyaman.
~~
Jimin menatap sendu gerimis yang ada di balik jendela kamarnya. Tak menghiraukan ponsel yang berbunyi, panggilan dari Taehyung yang mengajaknya untuk bermain basket pun tak dihiraukannya. Yang ia inginkan hanyalah satu...
"Hai, Jimin."
...Maria.
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
War of Hormone BTS Series
Teen FictionKumpulan cerita dari Bangtan Boys (BTS) tentang kesedihan mereka.