Part 13: Holy power

529 29 1
                                    

Takashi telah sadar dari pingsannya, dan terkaget di bagian tangan kanannya terbalut oleh kain putih, perlahan takashi bangun dari tempat tidurnya, dan ia baru sadar bahwa takashi sedang ada di sebuah rumah

"Aku...., di mana?, di mana teman-temanku..." ujar takashi bingung, setelah itu takashi nenuju pintu keluar kamar tersebut sambil mengintip bagian luar dari kamar itu

Di sana takashi melihat ada api unggun menyala di bagian tengah, di sampingnya ada kursi, takashi sudah mengira di luar kamarnya ada seseorang, lalu perlahan takashi keluar tiba tiba ada seseorang yang terlihat tua memanggilnya "hei..., sudah sadar rupanya", ujar orang tersebut sambil membawa gelas...., "uh, siapa kau?, apa maksud semua ini?" Dengan cepat takashi bertanya

"Hmhhm, tenanglah.....duduk" orang itu menyuruh takashi duduk di sampingnya, dengan ragu takashi duduk dengan posisi agak jauh dari orang tua tersebut

"Minumlah...." orang itu memberikan segelas minuman entah apa itu. Setelah itu takashi meminumnya "uh..., enak......" ujar takashi kagum

"Eehhh...., tunggu dulu kau belum jawab pertanyaanku...." ujar takashi dengan ekspresi seperti orang marah, "tenang saja, aku hanya ingin menolongmu....." jawab orang tua itu dengan santai

"Uh..., dan satu lagi pertanyaan.., dimana aku ini?" Pertanyaan kedua takashi dengan wajah serius

"Kau berada di rumahku....." jawab orang tua itu enteng, "aku tahu kalau ini rumahmu!!!, maksudku keberadaan tempat ini dimana?" Dengan emosi yang naik turun takashi bertanya

"Kau berada di bagian dekat dengan kerajaan tanpa nama" jawab orang tua itu dengan senyum lesu

"Uh? Aku di......ke..." tiba tiba tangan takashi terpentok desuatu membuatnya berhenti berbicara lalu kesakitan

"Sakiit...., sakiitttt........." ujar takashi mengeluarkan sedikit air mata, "hmmm, berikan tanganmu cepat..." ujar orang tua itu sambil memegang tangan takashi perlahan-lahan

Tiba tiba dari tangan kiri orang tua itu keluar cahaya yang bersinar begitu terang sehingga takashi agak memejamlan matanya

"Baiklah, apa sudah baikan?" Tanya orang tua tadi, "uh, lebih baik...., bahjan sudah bisa digerakkan dengan sempurna" ujar takashi senang

"Pak tua....., tadi itu apa?" Tanya takashi bingung, "itu?? Hanya sebuah cahaya..." jawab orang tua tersenyum

"Cahaya apa itu....., apa kau seorang  penyihir?" Tanya takashi curiga, "ini kekuatan bawaan keluargaku..., aku anggap ini kekuatan kutukan" jawab orang tua itu dengan wajah sedikit mencurigakan

"Ooh bgtu yah....., aku agak bingung..., mengapa cahaya kekuatan terkutuk?" Suara hatinya takashi dengan tatapan bingung

Tidak lama kemudian lyna keluar dari kamarnya, "uh?, takashi?" Dengan wajah bingung lyna berkata

"Oh..., lyna kau sudah sadar, bagaimana keadaanmu?, apakah sudah membaik?" Tanya takashi khawatir

"Baik?, y..yy..ya......, tentu saja, bahkan aku merasa tubuhku tidak ada yang terluka" jawab lyna dengan wajah senang

"Begitu ya? Syukurlah kalau kau sudah tak apa-apa...." ujar takashi tersenyum

Tiba tiba orang tua itu bertanya "kalian ini dari mana?, mengapa ada di tengah tengah hutan seperti kemarin?"

"Kami....dari negri Arclodia, bisa juga di sebut kerajaan Arclodia" ujar takashi menjawab pertanyaan orang tua tadi

"Takashii...., ngomong ngomong orang tua itu siapa?" Tanya lyna lembut

"Oh...., itu orang yang menyelamatkan kita..." jawab takashi tersenyum

Lyna mengerti apa yang dikatakan oleh takashi barusan, setelah itu mereka berdua mendengar suara berisik dari ruangan lain di rumah itu, takashi dan lyna berwaspada dan menperhatikan ruangan itu dengan tatapan kewaspadaan

Tidak disangka saat pintunya terbuka, itu adalah sven yang keluar dari kamarnya "aahh...., takadhi.., lyna, kalian baik baik saja?, di mana musuh itu...., dimana!!???" Ujar sven dengan wajah seperti orang sedang menghadapi musuh

"Uhmmm...., hahaha...." tawa dari lyna dan takashi membuat sven bingung

"Eeehhhh...., ada apa?, kenapa kalian tertawa??!" Tanya sven bingung

"Sebenarnya apa yang kau cari?...haha" tanya balik takashi meledek

"Ya...yaa pasti musuh kita laah..., kita sedang melawan banyak musuh kan?" Jawab sven bingung

"Tenangkan dirimu anak muda....." ujar orang tua tadi dengan tiba tiba dari pintu belakang

"Takashi siapa dia?!" Tanya sven sigap, "dia?" Sambil menunjuk ke arah orang tua tadi

"Kita harus berterima kasih padanya..." ujar takashi dengan tersenyum

"Uuuh?, untuk apa?" Tanya lagi dari sven bingung

"Dia yang menolong kita dari serangan dark elf tadi pagi, berterima kasih lah" ujar takashi sambil menyuruh sven untuk berterima kasih

Setelah sven berterima kasih mereka melanjutkan aktifitas mereka di dalam rumah tersebut

"Ayo..., minum air ini, aku baru membuatnya tadi..., masih hangat, ayo diminum"ujar orang tua mengajak minum air yang hangat

Setelah itu mereka tinggal sementara di tempat orang tua itu sampai menjelang pagi tiba. Di pagi hari takashi bangun lebih awal dibanding yang lain, takashi keluar rumah untuk membasuh mukanya dengan air yang ada di sungai sekitar rumah tersebut, tiba tiba takashi melihat orang tua pemilik rumah itu sedang berdiri, entah apa yang di lakukan orang tua itu takashi memperhatikan dengan seksama, sampai orang tua itu mengeluarkan kekuatannya yang membuat takashi kaget dan kagum

"Apa itu?, sebuah cahaya bisa digenggam oleh orang tua itu?, sebenarnya dia seorang apa?" Ujar takashi kaget

Orang tua itu menghentikan kekuatannya dan berkata "berhentilah mengintip dari tempat itu" tanpa menoleh ke arah takashi mengintip

"Uhe......" sontak membuat takadhi kaget dengan perkataannya, "kau?, bagaimana bisa mengetahui posisiku tanpa melihat?" Tanya takashi bingung

"Itu tidak penting" membuat takashi sebal dengan perkataannya

"Sebenarnya kekuatan apa yang kau miliki itu?" Tanya takashi dengan wajah serius

"Apa kau masih ingin mengetahuinya juga??!!" Tanya balik orang itu dengan nada sedikit kasar

"Tentu saja" dengan nada tinggi

"Ini...dinamakan kekuatan suci(Holy Power), biasa aku gunakan untuk medis, mengobati luka dan sebagainya" jawab orang tua itu dengan sedikit membuang muka

"Apakah tidak ada gunanya untuk perang?" Tanya takashi dengan wajah curiga

"Tidak..!!!" Jawab orang tua itu tegas

"Lalu bagaimana dengan kekuatan yang kau keluarkan saat kami diserang?" Tanya takashi agak berteriak

"Sebaiknya kau pergi melanjutkan perjalananmu..!!, pertanyaannu tidak penting, yang lalu biarlah berlalu, tidak usah dibahas lagi" jawab orang itu dengan nada emosi seperti menutupi sesuatu

"Sebenarnya ada apa dengan orang ini?, mengapa dia sangat merahasiakannya?" Kata hati takashi curiga

"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi...." ujar takashi dengan wajah sedikit emosi sambil berjalan menuju rumah untuk mempersiapkan barang barangnya

"Ada apa denganmu ini? Mengapa aku menutupi semua ini?, kesempatan ada didepanmu" kata hati orang tua itu, sempat merasa bersalah pada dirinya sendiri atas apa yang telah dilakukannya

End of Part 13: Holy Power

Next part will be update soon

Dragon JewelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang