#1 Sebuah Cerita yang Bisa Ditebak Bagian Akhirnya

40 4 0
                                    

Terimakasih; diucapkan untuk menutup cerita ini.
Saya pernah bersyukur kepada Tuhan karena dipertemukan dengan sosok manusia seperti Anda, manusia yang terlihat sederhana tapi berkesan istimewa.

Pernah suatu ketika saya menceritakan pada sahabat saya tentang bagaimana istimewanya Anda, saat itu pula saya merasa menjadi manusia yang beruntung. Senyum tak pernah lekang dari raut wajah saya, menghias indah pertanda saya tak lagi gundah.

Suatu ketika saya pernah merasa kembali mekar seperti mawar yang disiram dengan gemercik kebahagiaan, namun saya juga merasakan tenang dan khawatir dalam satu waktu. Pada saat itu seolah-olah Anda akan menemani saya mengarungi kejamnya dunia yang sedang saya susuri. Bersamaan dengan itu, saya pun meyakinkan hati pula akan mengiringi perjalanan Anda sampai waktu yang tak terkira batasnya.

Namun, saya telah tertampar kenyataan lebih dulu. Cerita tetang saya dan Anda sudah bisa ditebak akhir ceritanya. Benar saja, kadang kala saya terlalu memaksakan untuk membelokkan alur cerita ini tapi tetap saja tidak bisa. Dan saat ini, saya dan Anda sudah sampai diujung cerita. Maka dari itu, saya berharap diakhiri dengan kalimat 'Sampai Jumpa' bukan 'Selamat Tinggal'. Sebab, saya sedikit berharap ada kelanjutan cerita di bab selanjutnya.

Terimakasih; diucapkan kembali untuk menutup cerita ini.
Saya rasa sudah cukup menjelajahi samudera sampai disini saja. Sebab bagaimanapun indahnya, ketenangannya, samudera tetaplah samudera yang terlalu luas untuk ditelusuri lebih jauh.

P R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang