1

81 1 0
                                    

Antera Jasmine Aditama biasa dipanggil Tera, Tera adalah siswi berprestasi disekolahnya tetapi dia juga siswi ternakal di sekolahnya juga, dan kenapa dia tidak dikeluarkan dari sekolah? Jawbanya gampang karena berprestasi dan dia juga anak pemilik sekolah, tapi jangan salah Tera adalah murid beasiswa jadi Tera tidak memakai kuasa ayahnya sama sekali. Tera sering sekali tidak masuk pelajaran dan juga dia adalah perokok, ya bisa kalian bayangkan seberapa nakal Tera, jangan berpikir macam-macam karena Tera masih batas wajar.

Masalah penampilan Tera bisa dibilang cantik malahan sangat, ia 'edgy girl'. Dia penyuka music rock,dan penyuka chiki apalagi kalau itu 'lays'. Tera mempunyai satu sahabat ya hanya satu tapi kalua teman iya banyak, Namanya sahabatnya  Nia 'Nia Franda Gusin' Nia berteman dengan Tera dari umur 7 tahun atau dari kelas 2 sd, Tera dulunya adalah murid pindahan di sd itu. Nia pernah bertanya pada Tera kenapa dia cuman mau berteman sama Nia? Tera menjawab, "karena gue enggak mau ribet cukup lo aja buat gue pusing" itu kata Tera. Nia rasanya ingin melempar Tera ke sungai, hidup Tera terlalu dibawa santai sama dia, tapi meskipun begitu Nia sayang kepada sahabatnya itu begitu pun sebaliknya.


"pagi all" seorang gadis menuruni tangga
"lama lu lumutan nih kita nunggu!" jawab seorang Wanita yang sedang bediri disamping lelaki yang tengah duduk.
"yee, masi jam berapa juga. Morning dad" balasnya sambil mencium pipi ayahnya itu.
"selamat pagi bunda" sapanya tak lupa juga mencium pipi bundanya.

"selamat pagi bunda" sapanya tak lupa juga mencium pipi bundanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Baju sekolah Tera tapi lengan pendek)

"morning kid" balas ayahnya "kamu gadak niatan hapus tu hitam-hitam dimata sweetheart?" tanya ayahnya
"ini my style dad, my style I look pretty like this, isn't?" ucapnya
"nope you're not pretty like that" ucap ayahnya sambil mengoles selai di rotinya.
"ugh! you to old to understand fashion dad" ucap Tera saat menarik kursi untuk duduk.
"I'm 56 btw" dengan tangan memegang pisau dan mata menatap sinis putrinya itu.
"and I'm 17 dad" duduk dengan kasar.
Bundanya yang memperhatikan pertengkaran itu daritadi menatap dengan malas
'enggak anak gak bapak sama aja tu perasaan'.

Setelah sarapan Tera segera pamit kepada bundanya karena ayahnya sudah pergi deluan.
"bun Tera pergi dulu bun" sambil menyalim tangan bundanya itu.
"hati-hati bawa mobilnya ya" ucap bundanya dengan khawatir.
"iya bun, hati-hati kok Tera bawa nya" ucap Tera dengan melangkah kan kaki nya keluar rumah.

Jam menunjukan jam 08.30 yang artinya sekolah sudah masuk daritadi, gadis itu sedang berada di rooftop sedari masuk sekolah tadi dengan menikmati rokok yang ada ditangannya, setelah selesai iya membuang puntung rokok itu dan menginjaknya, meraih tasnya disampirkan dibahu kanannya. Berjalan kearah kelasnya, karena jam istirahat sebentar lagi akan selesai, dengan headphone menutupi telinga dan wajah kearah hp-nya iya tidak peduli dengan sekitar dan mengaggukan-anggukan kepalanya mendengar irama lagu.

Sesampainya ia dikelas dia berjalan kearah bangku yg ada di sudut ruangan dan dibelakang, meneggelamkan kepalanya di antara kedua tangannya. Sampai ada yang menepuk bahunya untuk bangun.
"bangun lo dasar kebo" ucap orang itu
"gue masih ngatuk niaa" ucapnya didepan muka orang itu
"ah, mulut lo bau rokok, niih makan" ucapnya menutup hidungnya dan merogoh kantung roknya dan memberikan Tera permen mint yang selalu disediakannya.
"haha, thanks nia" ucap tera seraya membuka bungkus permen itu "lu darimana" tanya tera
"perpus, biasa baca novel" jawab nia yang sudah duduk disamping tera. "kebiassan lu baca terus" ucapnya seraya memasukan permen kemulutnya "yeee daripada lo kebiasaan merokok" jawab nia sinis. Tera hanya bisa memutar bola mtanya malas.
"eh katanya guru rapat ra" ucap nia. "serius?! Haaa gua bosenn" terdengar helaan nafas dari tera.

"gue mo ke ruang osis dulu nih mau rapat juga soalnya, nih lo baca aja nih novel, seru tau!" ucapnya sambil menyerahkan novel kearah tera. Dengan malas tera mengambilnya "ahh mager gue bacanya" ucap tera menaruh novel itu di meja "baca aja dulu daripada lo gabut" "dah ah gue pergi dulu bye" ucap nia seraya bangkit dari tempat duduk dan pergi meninggalkan kelas.
Setelah kepergian nia tera dibuat bosan dan matanya tertuju pada novel yang dikasih nia padanya dengan malas ia membuka novel itu dan membacanya. Pikirnya daripada gak ngapa-ngapain mending iya baca dengan tenang segera setelahnya iya memasang headphone lagi ke kupingnya dan mendengarkan lagu Avril Lavigne, musik terputar dan ia pun tengelam dalam bacaan novel itu.

Tak terasa waktu sudah pulang sekolah yang artinya tidak ada pelajaran untuk hari ini tetapi tera masih dengan posisinya yang membaca novel itu ia sampai larut dalam novel itu sedikit lagi tamat, dan Ketika tamat dengan pasnya nia datang untuk mengambil tasnya, "lo baca juga tu novel" ucap nia sambil membereskan tasnya "iya gua gabut, mending gue pulang daritadi" ucap tera "jadi kok ga pulang daritadi?" tanya nia. "lupa waktu gue gara-gara ni novel" tunjuk terah kearah novel dan mengembalikan kepada nia, ia juga segera menenteng tasnya untuk pulang, yang tak dia sadari bahwa tinggal ia dan nia yang ada dikelas "gimana seru novelnya?" tanya nia lagi. "gak. Taranya bodoh mau aja percaya sama ular" ucap tera sambil mengusap idungnya, itu kebiasaan tera saat dia merasa kesal."Namanya juga novel" balas nia lagi.
"Udah gue mau lanjut ke ruang osis nih, lo pulang luan aja"lanjut nia.
"ga capek lu jadi babu osis terus"kata tera yang hendak melangkah.
"bukan babu anj gua seketarisnya kalo bukan pun gua malas, dah ah gue luan hati-hati lo dijalan" ucap nia. Berlalu meninggalkan tera yang tengah jalan kearah parkiran dengan tangan melambai ke nia. "bye!" Ucap tera

Tera memasuki mobil dan menghidupkan mobilnya sebelum menjalan kan mobilnya seseorang menelponnya

Bundahara is calling

"halo bun kenapa?"
"............"
"iya bun ini tera mau pulang nih"
"............"
"iya bunda tera hati-hati"
".........."
"iya bunda iyaa, love u too"
".........."
Tera mematikan sambungan telfonya dan segera jalan kerumah. Tera yang mendengarkan music rocknya berjoget joget seakan ia gitarisnya sampai tbtb truk dari lawan arah menerapkan lampu jauh, tera yang melihat itu segera menghindar tetapi gak berlangsung lama menghindar truk itu didepannya ada sebuah mobil dengan terpaksa tera mengerem dalam tapi rem mobil tera blong dan terjadi tabrakan tak ter-elakan. Dengan sisa sisa kekuatannya ia merangkak keluar mobil, karena sepertinya mobil sebentar lagi akan meledak setelah iya berhasil keluar dari mobil kepalanya berdengung dan orang orang berteriak untuk memanggilkan ambulan, ingatan terakhir tera adalah seseorang menggotongnya dan akhirnya ia taksadarkan diri.

INTO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang