2

78 3 2
                                    



"Hah! Hah!" Tera tersentak dari tidurnya, segera dia duduk di tempat tidur dengan mata yang masih shock dan keringat disekujur tubuhnya.
"Hah...hah hanya mimpi, tapi mengapa sakit sekali?" Dengan mata memindai keseluruh ruangan.
"Tunggu, sepertinya ini bukan kamar gue, nggak..nggak ini jelas bukan kamar gue.. i-ini terlalu rapi!" Dengan muka ketakutan tera mengibakan selimutnya dan berkeliling di sekitar kamar. "Iyaa ini bukan kamar gue,kamar siapa ini?" Memindai semua barang yang ada dikamar tersebut, sampai dia berjalan melewati kaca, beberapa langkah melewati kaca tiba-tiba dia sadar ada yang aneh.
Mundur beberapa langkah tanpah berbalik badan, dan tiba di sebuah standing miror, dengan wajah yang terdiam,kaget dan ketakutan. "AAAAAAAAAAAAAAAA!!" Teriaknya kearah cermin

Sedangkan sepasang suami istri yang ada di ruang makan tersedak air yang sedang diminum karena teriakan dari kamar putri mereka, dengan sigap mereka segera naik ke lantai kamar tidur putrinya.

"Anjing...anjing ini wajah siapaa?!! Anjingg" cemasnya dengan memegang wajahnya dengan gerakan abstrak. "Tapi, cantik juga" ucapnya dengan senyum. "Eh apaasih enggak ini wajah siapa bgst?" Menampar kecil wajahnya. "Berarti gue beneran kecelakaan?! Tubuh gue gimana?! Ahh jadi sekarang gue transmigrasi gitu?! Tapi gak mungkin itu cuman ada di novel?!" Dia berbicara kepada dirinya sendiri.

BRAAK!!

BRUK

"GWENN ADA APA?" Ucap orang-orang sekali waktu. Tera yang masih terkejut, menoleh dengan cepat kearah pintu dengan wajah cengonya.
Di pintu bisa dilihat seorang wanita dan pria berdiri dengan postur terkejut dan cewe dan cowo yang sudah tersungkur di lantai, cowo dibawah sedangkan cewe menimpa si cowo.

"MII BIASA AJA DONG DORONGNYA! Sakit nih siku kakak" ucap seorang gadis itu dengan menatap maminya nyalang
"AARGHH! Bangkit kek kak, beraat..., udah tau berat juga" ucap cowo yang tertimpa itu
"Yee mulut lo minta dijahit" jitak gadis itu dan segera bangkit dari tubuh cowo itu.
"Sakit anj..." ucapnya terpotong karena seorang ayah melototinnya. "Jayani..anjayani pi anjayani" sambungnya lagi karena takut papinya marah.

Ibu mereka tidak memperhatikan mereka segera melangkah mendekati tera. "Kamu kenapasih pahi pagi udah teriak?!" Ucap ibu itu kepada tera.
"Emm..maaf tante, saya siapa?,tante siapa?" Ucapnya yang masih kebingungan.
Mereka berempat yang mendengar itu terkejut dan panik seketika denga mata yang membesar dan mulut terbuka.
"Pi...pi.. PAPI CEPAT PANGGIL DOKTER PI...GWEN PI" ucap ibu itu dengan histeris. Sang ayah dengan cepat kebawah untuk mengambil handphone dan memanggil dokter, Sementara ibu itu sudah menangis sambil memeluk tera. Sementara tera masih dengan wajah kebingungan.

"Kak,kak kakak gak kenal aku?" Ucap cowo itu terkejut. "Enggak. Emang gue siapa?" Ucap tera sambil menunjuk dirinya tanpa melepaskan pelukan ibu. "lo itu Hummera Gwen Malcio masaan lo gak ingat sih" ucap gadis dengan berjalan kearah orang yg berpelukan itu. "Siapa?, tante bisa lepas dulu gak sesak nih" ucap tera sembari melepaskan pelukannya. "Gamau kamu harus ingat mami dulu" ucap ibu itu masih dengan tangisannya. "Hummera Gwen Malcio kak!" Ucap cowo itu. Tera yang mendengarkan itu berpikir dan tiba tiba satu nama masuk kepikirannya dan dia pusing tujuh keliling dibuat oleh nama itu. "Gimana sih lo bisa lupa, goblok" ucap gadis itu dengan memukul pelan kepala tera. Setelah itu terjadi tera jatuh pingsan di pelukan ibu itu.


Mata yang terpejam tebuka perlahan lahan, tera yang masih diposisi tidur mulai memikirkan semuanya 'apaan anjing jadi gue gwen sekarang?? Gwen pemeran pendukung di novel *kill love* itu?' Batin tera berkata 'serius? Gwen? Biasanya kalau di novel transmigrasi gitu seharusnya jadi protagonis atau antagonis lah gue kok peran pendukung anjing!' Lanjut tera membatin dengan dahi mengerut sedikit. 'Tapi raga gue gimana? Gue mati? Terus jiwa gwen kemana? Masuk ke raga gue gitu? Tapi kan gue gak tau gue mati atau hidup? Semoga gue masih hidup deh, jadi gimana cara kembali ke dunia gue?' Bangkit dari posisi tidur menjadi posisi duduk dengan wajah berpikir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INTO NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang