Suara bising dari baling-baling burung besi menderu pada langit kota Seoul. tepatnya pada kawasan Changwon, Seoul. kawasan kota baru dengan gedung yang sangat megah milik SM Group. Dalam SM Group terdapat anak perusahaan pada bidang musik. Selain Label Suju yakni anak perusahaan SM Entertainment yang mengelola super junior kini terdapat anak perusahaan lain yaitu EXO Entertainment. Pembentukan EXO Entertainment karena pengaruh kebijakan SM 3.0, Junmyeon yang merupakan leader EXO sejak awal mula debut didapuk menjadi pimpinan anak perusahaan SM Entertainment tersebut. dibantu dengan member lain yang menjabat sebagai direktur eksekutif dan juga manager mereka yang membantu mengatur segala aktivitas baik aktivitas grup maupun aktivitas solo masing-masing member. Junmyeon yang masih mengenakan pakaian kantornya menaiki tangga bagian paling atas gedung EXO Entertainment yang letaknya tepat disamping gedung SM Entertainment sebagai induk perusahaan. Ia melangkahkan kakinya menuju atap gedung yang memiliki helipad atau landasan helikopter. Sesampainya di atap, sebuah helikopter yang bagian luarnya bertuliskan SM Entertainment dengan ukuran besar tersebut telah mendarat pada landasan. Mesin dari burung besi masih menyala. Menunggu dan menjemput sang pimpinan anak perusahaan terbang membelah cakrawala menuju ke negeri sebrang dimana istri dari lelaki tersebut berada.
Langkah kaki lelaki berbadan tegap tersebut masuk ke dalam helikopter yang didalamnya terdapat seorang pilot berkewarganegaraan New Zealand. Junmyeon menyapa dengan ramah sang pilot. Meski berusaha tersenyum dan mengendalikan raut mukanya agar tetap tenang namun sejatinya dalam hatinya bergemuruh. Ia juga menyampaikan permintaan maafnya karena membuat pilot itu bekerja mendadak dan menunggu cukup lama. Ada beberapa hal yang membuat pilot itu harus menunggu Junmyeon. Pasalnya tatkala dikabari oleh manager Joohyun, Junmyeon tengah bekerja ditemani oleh Yerim dan Karina. Karina menemani ayahnya bekerja lantaran tidak ada siapapun yang menunggunya dirumah. Sedang Yerim berada di perusahaan itu lantaran dijemput oleh Junmyeon sepulang sekolah. Junmyeon dan Joohyun memang bertekat tidak mau ada campur tangan pihak lain dalam membesarkan buah hati mereka. Alih-alih mempekerjakan seorang suster atau nanny mereka lebih memilih merawat dan membesarkan kedua putrinya sendiri. Junmyeon sempat kebingungan harus menitipkan kepada siapa kedua putrinya. Kedua orang tua Junmyeon tengah berada di Jerman karena sang ayah tengah mengikuti konferensi pada salah satu universitas disana. Pun dengan kedua orang tua Joohyun yang berada nan jauh disana di Daegu sehingga tidak memungkinkan bila menitipkan pada orang tua dan mertuanya. Bila manusia selalu berusaha berbuat kebaikan di dunia maka Tuhan akan menolong hamba tersebut. Dalam kekalutannya, datanglah malaikat penolong yang berwujud dua perempuan cantik menghampiri Joohyun, Yerim beserta Karina. Mereka adalah Son Seungwan dan Park Sooyoung.
Seungwan dan Sooyoung datang ke anak perusahaan SM Entertainment tersebut lantaran mendapat kabar dari Seulgi yang mengatakan bahwa Joohyun pingsan dan tengah berada di rumah sakit. Kebetulan mereka berdua tengah ada urusan di SM Entertainment dan tahu bahwa dua keponakannya tersebut berada di gedung sebelah sehingga mereka berinisiatif untuk mengasuh Yerim dan Karina sepeninggal Junmyeon ke Jepang. Junmyeon tidak memberitahukan alasan tentang kepergiannya. Ia tidak ingin anak-anaknya ikutan panik mengetahui eomma mereka dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Kembali pada Junmyeon yang berada di helikopter. Ia memakai sabuk pengaman dan tak lupa headphone yang berguna untuk mengurangi kebisingan sekaligus sebagai alat komunikasi antara dirinya dengan pilot serta petugas ATC atau air traffic control yang memantau radar jalannya helikopter. Setelah semua siap, sang pilot berbicara pada petugas ATC izin untuk terbang. Semburat warna jingga nampak di ufuk barat. Senja begitu menakjubkan dengan gradasinya. Namun sayang, Junmyeon tidak menikmati suasana yang menakjubkan mata tersebut. pikiran dan hatinya tak tenang. Bagaimana ia bisa tenang bila istri yang amat sangat dicintai dan baru berpisah beberapa jam dilaporkan pingsan mendadak ditengah kegiatan pemotretannya. Tak henti-hentinya hatinya berdo'a. Memohon pada Tuhan dan sang Budha. Tak berselang lama pilot berbincang pada petugas ATC meminta izin mendarat pada helipad salah satu rumah sakit yang berada di Osaka, Jepang. Alasan mengapa Junmyeon menggunakan helikopter adalah mengefektifkan waktu. pasalnya apabila menggunakan pesawat komersil biasa, Ia harus menunggu sesuai jadwal penerbangan. Terlebih lagi jarak dari Tokyo sampai Osaka tidaklah dekat. Maka diputuskan ia meminta tolong pada Pimpinan untuk meminjam helikopter milik perusahaan. Mengingat Junmyeon dan juga Joohyun merupakan idol senior yang sudah malang melintang pada jagat hiburan Korea Selatan dan juga merupakan million seller atau penjual jutaan album. Bisa dibilang mereka adalah salah satu mesin uang SM Entertainment terlebih saat SM 3.0 tercetus dan bergandeng ria dengan kakao sebagai partner untuk pendistribusian album mereka lebih mementingkan uang, maka kemaslahatan keduanya menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. Helikopter berwarna putih merah jambu bertuliskan SM Entertainment tersebut mendarat dengan selamat dan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Junmyeon segera melepas sabuk pengaman dan headphonenya lalu berterima kasih pada pilot. Ia turun dari helikopter membawa tas yang berisi dompet dan surat-surat penting. Junmyeon disambut oleh petugas keamanan rumah sakit kemudian diantarkan pada ruang perawatan Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell (Bae Joohyun & Kim Junmyeon)
Fanfictionkehidupan rumah tangga Bae Joohyun dan Kim Junmyeon yang bahagia harus diuji dengan kehilangan cast : Bae Joohyun as Red Velvet Irene Kim Junmyeon as EXO Suho Kim Yerim as Kim Yerim Yoo Jimin as Karina Kim/Kim Jimin