12. Hurt - Broken

1.3K 152 79
                                    

Saat aku mengatakan "aku baik-baik saja", aku ingin seseorang menatap mataku, memelukku dengan erat dan berkata, "aku tau kamu tidak baik-baik saja".

______________HURT_____________

Brak

Anna meringis saat tubuhnya tersungkur dengan keras, sungguh Anna lebih memilih dipukuli oleh Tiffany daripada Donghae Papanya sendiri, bukan hanya sakit fisik yang dia dapat tapi hatinya juga, sosok Papa yang dulu lemah lembut berubah menjadi sesosok monster karena hal kecil, ini pertama kalinya Donghae bermain fisik kepada Anna membuat hati perempuan itu teriris.

"Papa," lirih Anna.

"HARUSNYA KAMU DAPAT PERINGKAT PERTAMA!" bentak Donghae.

"UDAH CAPE-CAPE PAPA NAFKAHIN KAMU BUAT SEKOLAHIN KAMU, MALAH DAPET PERINGKAT KEDUA,"

"APA SESUSAH ITU DAPETIN PERINGKAT PERTAMA?"

Anna mengusap kasar air matanya lalu berdiri. "PAS ANNA DAPET PERINGKAT PERTAMA APA PAPA NGUCAPIN SELAMAT?!"

"ENGGAK PA!" Teriak Anna frustasi.

"PAPA BAHKAN GAK NGELIRIK SEDIKIT PUN,"

"TAPI PAS ANNA DAPET PERINGKAT KEDUA PAPA SANGAT HEBOH NYALAHIN ANNA BAHKAN MUKUL ANNA!"

"ANAK KURANG AJAR!"

PLAK

Donghae menampar Anna sehingga dia kembali tersungkur.

Donghae melepas ikat pinggangnya membuat Anna melotot lebar. "Plis Pa jangan lakuin itu!" Isaknya.

Donghae berjongkok menyamakan posisinya dengan Anna lalu dia menjambak rambut Anna supaya dia mendongak menatapnya. "Kamu bilang Mama kamu gak ada hak buat ngedidik kamu karena dia yang bukan ngelahirin kamu kan?," Donghae mengatur napasnya. "Jadi Papa punya hak dong karena kamu darah daging Papa," lanjutnya lalu dia kembali berdiri.

Ptak.

Suara beradunya kulit dengan sabuk itu cukup keras, Donghae mencambuk Anna terus menerus tanpa ampun dia seperti kesetanan, sedangkan Anna hanya meringkuk menahan rasa sakit yang luar biasa diseluruh badannya.

"Papa... Sakit..."Isaknya, terlihat sabuk itu sudah berlumuran darah

Brak.

"APA YANG PAPA LAKUIN!" teriak Mark yang baru saja datang membuat Donghae tersadar  lalu dia menjauh dari Anna yang sudah terkapar lemas oleh perbuatannya itu.

"PAPA SUDAH GILA?!" Teriak Mark frustasi.

Mark menghampiri Anna. "Dek bertahan ya," ucap Mark khawatir karena banyak darah segar yang keluar darinya.

Donghae membuang sabuknya kesembarang arah, apa yang sudah dia lakukan? Putri kecilnya yang dulu dia lindungi terlihat kesakitan karena ulahnya sendiri.

"Gakpapa kok kak, aku mau ke kamar aja," ucap Anna lemas.

"Rumah sakit aja yu," ajak Mark.

"Gak Bang, kalo aku kerumah sakit pasti dokter tau ini luka apa," Anna meringis lalu menghela napas. "Aku takut Papa kenapa-napa," lanjutnya.

Mark menangis dalam diam adik kecilnya yang bodoh ini masih saja memperdulikan orang lain. "Dasar bodoh," Mark langsung membopong tubuh Anna lalu membawanya ke kamar.

Mark berhenti di depan Donghae. "Liat Pa anak yang Papa pukul masih melindungi kehormatan Papanya sendiri," Donghae menangis saat mendengar ucapan tajam dari anak sulungnya.

Hurt || Na Jaemin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang