Bagian 01

1.8K 106 5
                                    

FOLLOW DULU YUK! JANGAN LUPA VOMET. TOLONG TANDAI YANG TYPO/JIKA ADA KEJANGGALAN. TERIMAKASIH

.
.
.
.

HAPPY READING!

Seorang pria dewasa keluar dari salah satu ruangan yang terdapat di sebuah bar. Pria itu mengenakan kaos berwarna hitam polos dan celana jeans yang berwarna senada, terlihat sangat kontras dengan kulitnya yang putih pucat.

Pria berwajah dingin itu terus berjalan hingga berhenti di sebuah kerumunan para pria berbadan semampai dan berwajah bak pangeran di negeri dongeng. "Hey Jay!" Seru seorang pria yang mengenakan hoodie hitam.

Jung Jaehyun, atau kerap disapa Jay adalah pria berkaos hitam tadi. Ia tersenyum tipis untuk membalas sapaan dari Seo Johnny, temannya sedari masa kanak-kanak.

"Oh my God! Kau semakin tampan hyung, sama sepertiku!" Seru Pria yang kini masih mengenakan jas kantornya, Lucas Wong. Pria asal Tiongkok yang selalu bertingkah konyol dan bisa dibilang dia adalah mood maker bagi kebanyakan orang.

Jaehyun terkekeh, lain halnya dengan Johnny yang kini memasang wajah jijiknya setelah mendengar ucapan Lucas. "Kenapa? Kau tampak tak terima dengan ucapanku hyung!" Ucap Lucas.

"Sudah-sudah, kalian membuatku pusing." Lerai Pria berwajah bak anime di dunia nyata, Nakamoto Yuta.

Johnny dan Lucas langsung terdiam. Menurut Lucas, Yuta itu mengerikan. Daripada ia membuat Pria Jepang itu marah lebih baik ia menghentikan argumennya.

"Hai Jae, lama tidak bertemu." Ucap Yuta seraya melakukan high five yang biasa mereka berdua lakukan.

"Aku sangat sibuk, ditambah aku harus belajar mengurus perusahaan." Ucap Jaehyun, pria itu kemudian mendudukkan tubuhnya di samping Yuta.

"Mengurus perusahaan sangatlah asik hyung." Sela Lucas.

Ketiga pria tadi serentak menoleh ke arah Lucas. "Kau benar Luke, tapi tak semua orang tertarik dalam dunia itu. Contohnya diriku." Jawab Jaehyun.

"Kau sungguh berbeda dengan Mingyu." Gumam Johnny seraya menyesap puntung rokoknya.

"Tapi bukankah Jung's Corp memang untukmu Jay? Maksudku, bukankah kau penerusnya?" Ucap Yuta. Jaehyun menganggukkan kepalanya.

"Kau benar, tapi tetap saja aku tidak berminat. Ini sangat sulit untukku." Balas Jaehyun sebelum meneguk wine yang baru saja dituangkan oleh Lucas.

"Kenapa Mingyu malah mendirikan perusahaan sendiri? Kenapa tidak Jung's Corp saja yang ia pegang." Tanya Johnny.

"Mingyu ingin sukses dengan usahanya sendiri." Ucap Jaehyun.

"Menurutku kau sudah sangat sukses walau hanya dengan mengelola 25 bar mu ini hyung." Ucap Lucas. Ucapannya sangatlah benar. Jaehyun kini sudah memiliki 25 bar yang tersebar di penjuru kota Seoul.

Jaehyun tersenyum tipis. "Kau tidak sedang berusaha menghiburku 'kan?" Tanya Jaehyun.

"Dia benar Jay, menurutku kau sudah tepat jika menjadi seorang pengusaha. Kau yakinkan saja kedua orang tuamu. Katakan saja kepada mereka bahwa kau tidak memiliki bakat dalam mengurus perusahaan seperti itu." Sahut Yuta.

"Baiklah akan ku coba. Tapi pasti akan sia-sia, Appaku keras kepala." Ucap Jaehyun kemudian menghela nafasnya kasar.

Ketiga temannya hanya terdiam dan kalut dalam pikiran masing-masing. Mereka tahu betul seorang Jung Yunho sangatlah keras kepala, sama seperti anaknya yang kini ada di hadapan mereka, Jung Jaehyun.

...

Tiga orang pria manis sedang asik mengobrol dan berdiskusi kecil. Tak tahu apa yang mereka bicarakan, namun tampaknya mereka kini mulai beradu argumen. BRAKK!

Pria berbaju biru muda sengaja menggebrak meja untuk melerai kedua temannya yang kini sedang berdebat hanya karena satu tempat yang akan mereka tuju untuk sekedar menongkrong.

"Diam. Biar aku saja yang menentukan! Kalian akan terus berebut, itu membuatku lelah mendengarkannya." Ucap pria berbaju biru muda tadi. Wajahnya masam terlihat sangat menakutkan jauh dari wajah aslinya yang sangat manis.

"Silahkan Winnie.." Ucap Ten seraya menampakkan senyuman manisnya.

"Winnie, jangan di tempat yang terlalu ramai ya. Aku takut orang-orang akan jatuh cinta begitu melihatku.." Ucap Jungwoo dengan tingkat kepedeannya yang tinggi.

"Baiklah. Kita akan pergi ke bar milik Yuta hyung. Tempatnya bisa kita booking jika kalian mau?" Ucap Winwin seraya menaikkan alis kanannya.

"Baiklah aku mau."

"Aku juga mau.."

Winwin menghela nafasnya. Kenapa tidak dari tadi saja, kepalanya sangat pening jika harus berhadapan dengan dua orang yang kini ada di depannya. "Baiklah, selesai."

"Akan ku jemput jam 7 malam ya? Uwu, kau menunggu di rumah Winwin saja ya." Ucap Ten, Jungwoo mengangguk seraya menunjuk jempolnya.

"Kalau begitu aku pulang dulu. Ayo Winnie, ku antarkan sekalian." Ajak Ten, Winwin mengangguk patuh.

Setelah berpamitan dengan pemilik rumah, kini Ten dan Winwin sudah melesat menjauh dari rumah itu.

.
.
.
.

TO BE CONTINUED

Setelah membaca deskripsi cerita, menurut kalian gimana ending cerita ini? Sad or Happy?

Seoul at Night : JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang