Bagian 06

943 67 3
                                    

FOLLOW DULU YUK! JANGAN LUPA VOMENT. TOLONG TANDAI YANG TYPO YA, TERIMAKASIH

.
.
.
.

HAPPY READING!

Ten dan Taeyong kini tengah bergulat dengan peralatan memasak di dapur milik Ten. Keduanya tampak lihai dengan hal itu.

"Tae, kau semalam diantarkan Jaehyun kan?" Tanya Ten seraya menghentikan aktivitasnya sejenak.

Taeyong mengangguk. "Ya begitulah." Jawabnya, ia kini masih fokus membuat adonan kue.

"Kau pasti kaget kan melihat Jung bersaudara? Ya seperti itulah mereka." Ucap Ten seraya terkekeh.

Taeyong seketika menghentikan aktivitasnya, perhatiannya seketika teralihkan jika membicarakan kedua pria tampan itu. "Aku tak habis pikir saja. Masalah sepele bisa membuat mereka bertengkar."

"Tapi bagi Jaehyun itu bukanlah hal sepele. Sudah ada kesepakatan di antara mereka, Mingyu tidak boleh mengunjungi semua bar milik Jaehyun. Dan Jaehyun tidak boleh menapakkan kakinya di perusahaan milik Mingyu." Jelas Ten.

Taeyong mengerutkan keningnya. "Memangnya kenapa?"

"Menurutku semua berawal dari kedua orang tua mereka. Appa dan Eomma mereka terlalu membangga-banggakan Mingyu. Sedangkan Jaehyun selalu diremehkan." Ucap Ten seraya melanjutkan aktivitasnya.

Taeyong mengangguk paham kemudian melanjutkan mengaduk adonan kue. "Aku tak mau ikut campur. Tapi jujur saja keduanya sangat tampan." Ucap Taeyong seraya terkikik geli.

"Jaehyun lebih tampan menurutku." Jawab Ten. Sejujurnya Ten pernah menyukai Jaehyun sebelum mengenal Johnny.

"Aku tidak bisa memilih, jika keduanya mengajakku menikah maka akan ku terima semuanya." Taeyong tersenyum seraya membayang yang baru saja ia ucapkan.

"Berhenti berkhayal. Ayo selesaikan!" Ucap Ten.

Di lain tempat,

"Jaehyun." Panggil seseorang dari arah belakang.

Jaehyun yang baru saja keluar dari unit apartemennya menoleh ke sumber suara. Ia membalikkan badannya dan mengeluarkan smirknya. "Kenapa."

"Berhentilah berteman dengan teman-teman berandalmu itu. Turutilah kemauan Appa." Ucap Jaejoong seraya mendekat ke arah putranya.

Jaehyun tertawa remeh kemudian menatap lekat Eommanya. "Yang kau sebut berandal bahkan lebih berharga daripada keluargaku." Ucapnya kemudian meninggalkan Jaejoong yang kini tengah terdiam.

Jaejoong menggelengkan kepalanya setelah Jaehyun menghilangkan dari pandangannya. "Aku harus bagaimana lagi Ya Tuhan.."

Sedangkan Jaehyun kini berjalan ke arah basement apart dan masuk ke mobilnya. Pemuda tampan itu melesat membelah jalanan yang cukup ramai jangan lupakan wajahnya kini tengah penuh dengan kekesalan. Ia tak memperdulikan lagi perasaan ibunya yang mungkin sekarang sudah hancur.

"Sialan." Umpatnya seraya memukul setir.

...

"Yak! Kenapa kau tiba-tiba berada di sini Jung!" Seru Yuta. Pemuda asal Jepang itu tengah memasak ramen instan di dapur apartemennya. Namun tiba-tiba Jaehyun sudah berada di dekatnya, bahkan ia tak tahu kedatangan Jaehyun.

Seoul at Night : JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang