05

98 15 1
                                    

Oohallooo

Votmentnya jangan lupa

Maaf kalau ada typo:)

Happy Reading 💚












.
.
.
.

Hari ini adalah hari terakhir Jeno dan yang lainnya melaksanakan ujian. Tidak terasa perasaan baru kemarin Jeno, Jaemin, Renjun, Haechan dan Mark berkenalan pada masa orientasi siswa dan sekarang mereka sudah selesai melaksanakan ujian, tinggal menunggu kelulusan saja.

Terakhir Jeno dan Arin jalan-jalan setelah Arin selesai dengan kelasnya pada Sabtu kemarin dan besoknya Jeno sudah mulai sibuk belajar untuk ujian. Tentu saja Arin masih menjadi guru privat Jeno sampai Jeno selesai ujian.

Disaat teman-temannya yang lain bahagia karena ujian telah berakhir, berbeda dengan Jeno. Mereka sekarang sedang berada di apartemen Jeno untuk merayakan perjuangan mereka setelah kemarin bertempur dengan soal-soal yang membuat otak mereka mendidih karena sulit.

Ujian telah berakhir, tandanya besok Jeno harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya dan menuruti kemauan papahnya. Pada akhirnya Jeno menyetujuinya dan hari ini adalah hari terakhir Jeno di sini.

Teman-temannya belum ada yang mengetahuinya, kecuali Jaemin dan Arin. Hanya mereka berdua yang tahu kalau Jeno besok akan pergi.

Arin dan Rena tidak ada disini karena masih ada kelas. Rencananya Arin dan Rena selesai kelas nanti, mereka mampir ke supermarket terlebih dahulu mau membeli beberapa bahan makanan untuk di apartemen.

Disini juga ada Mark, Haechan yang memaksa agar Mark mau gabung bersama mereka lagi. Jeno dan Jaemin masih berperang dingin dengan Mark, Mark juga belum mau mencoba lagi meminta maaf sama Jeno dan Jaemin.

Waktu itu pernah Mark mau meminta maaf, namun sepertinya Jeno dan Jaemin tidak terlalu menanggapi permintaan maaf Mark. Mark paham kenapa Jeno seperti itu, memang kelakuannya kemarin sudah keterlaluan. Kalau Jaemin, Mark kurang mengerti kenapa Jaemin semarah itu sama Mark.

"Jen, lo kenapa? Tumben diem aja, biasanya pecicilan kaya Haechan." tanya Renjun yang menyadari kalau dari tadi Jeno duduk diam dengan pandangan kosong ke televisi.

"Mungkin masih mikirin soal-soal ujian tadi." saut Jaemin dari dapur dengan dua kaleng minuman soda di tangannya.

Jaemin melempar satu minuman soda itu ke Jeno yang langsung di tangkap oleh Jeno dan duduk disebelah Jeno.

"Santai aja ngapa, gue aja biasa aja. Udah pasti nilai lo lebih tinggi dari gue." celetuk Haechan yang masih fokus memakan jajanan yang dia beli tadi di depan gerbang sekolah.

"Kak Arin sama kak Rena masih lama ya pulangnya?"

"Kenapa?"

"Gue udah laper hehe."

"Sabar kenapa, lo juga dari tadi udah ngemil mulu, gak kenyang emangnya?"

"Dalam kamus hidup gue, kalo gue belum makan nasi, mau seberapa banyak gue ngemil, gue masih tetep laper."

"Yeuu.. Emang perut karet." balas Jaemin melempar kulit kacang ke Haechan.

Sambil menunggu Arin dan Rena, mereka mengobrol sambil memakan kacang yang Jeno beli tadi sebelum ke apartemennya. Mark sudah bisa mengobrol dengan Haechan dan Renjun seperti biasanya. Renjun sudah memaafkan perbuatan Mark kemarin, Mark ngaku salah, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

Yang pertama memaafkan Mark adalah Arin, lalu Haechan, disusul dengan Renjun. Kalau Jeno dan Jaemin masih belum, namun Jaemin sudah mulai ikut mengobrol dengan Mark sedangkan Jeno masih diam dari tadi.

[2] Noona - (?) [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang