06

154 18 7
                                    

Ooohalloooo

Votmentnya jangan lupa

Happy Reading 💚










.
.
.
.



"Nuna,"

"Kenapa Jen?" balas Arin sambil mengelus rambut Jeno dengan lembut.

Jeno dan Arin sedang berada di sofa depan televisi dengan Jeno yang berbaring diatas paha Arin sebagai bantalan sedangkan Jeno meminta Arin memainkan rambutnya yang halus.

Teman-temannya sudah pulang dari beberapa menit yang lalu, kini tersisa hanya Jeno, Arin dan Rena di kamarnya.

Tadi Jeno cerita, kalau Jeno sudah memaafkan Mark, Jeno juga cerita kalau dia dan Mark berpelukan. Mendengar itu membuat Arin gemas, apalagi melihat ekspresi wajah Jeno saat menceritakannya. Seperti anak kecil yang bercerita dengan ibunya ketika habis main di luar bersama teman-temannya.

Jeno melihat wajah Arin dari bawah, "ke taman yuk."

Arin menaikkan sebelah alisnya, "ngapain?"

"Muter-muter aja sambil jajan. Inikan malem terakhir Jeno disini, nuna gak mau main sama Jeno gitu?"

Arin terlihat berpikir lalu melihat ke arah jam di dinding, sudah pukul setengah sebelas malam. "Tapi udah malem." balas Arin sambil menatap Jeno.

Wajah Jeno langsung sedih, "yah nuna..."

"Bercanda," Arin terkekeh, "ayo ke taman." lanjut Arin sambil mengusap wajah Jeno.

Jeno langsung bangun untuk duduk di samping Arin, lalu menghadap ke Arin dengan senyuman manisnya. "Ayo nuna."

"Iya sebentar ya, aku siap-siap dulu sekalian pamit sama Rena."





"Loh nuna kok pake jaket?" tanya Jeno.

Mereka berdua kini sudah berada di parkiran motor. Jeno baru menyadari kalau Arin sudah memakai jaket.

"Kenapa emang? Bagus dong jadi kamu gak perlu minjemin jaket ke aku lagi."

"Iya sih, tapikan..."

"Udah yuk, keburu malem." Arin segera menyuruh Jeno naik ke motornya dan disusul dengan Arin.

Wajah Jeno sudah manyun saja karena Arin membawa jaketnya sendiri, tetapi ketika ada tangan yang melingkar di pinggangnya membuat Jeno tersenyum kembali.

Jeno menoleh kebelakang sedikit untuk melihat Arin, Arin pun ikut tersenyum. Tidak lama kemudian Jeno menyalakan mesin motornya dan pergi dari parkiran apartemen menuju taman.

Selama di perjalanan Arin memeluk Jeno terus dan itu membuat Jeno bahagia. Sebenarnya Arin memeluk Jeno karena keinginan, padahal Arin sudah memakai jaket tapi tetap saja kedinginan.




Jeno dan Arin sudah sampai di taman, ternyata masih ramai disini. Tidak ada anak kecil dan orang tuanya hanya saja sepasang remaja yang sedang menikmati malam yang indah di temani beberapa jajanan.

Arin turun dari motor Jeno disusul dengan Jeno. Setelah turun dari motornya Jeno langsung menggenggam tangan Arin. Mengajak Arin mengelilingi taman ini. Ditaman ini tidak hanya ada bunga-bunga yang cantik namun juga ada jajanannya. Tidak heran sudah malam tetapi masih tetap ramai.

"Rame ya disini. Padahal udah malem. Aku pikir bakalan sepi."

"Kan ini hari terakhir ujian yang anak SMA nya, mungkin mereka yang ada disini mau melepas penatnya selama beberapa hari kemaren." jawab Jeno sambil melihat-lihat di sekitarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[2] Noona - (?) [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang