4. Cemburu

35.3K 1.2K 16
                                    

Adit mimpi basah, ia memimpikan Isan dan dia melakukan hubungan badan.

Isan terbangun, terasa bagian bawahnya basah padahal ia tidak mengompol.

"Haduh bocah ini udh gede masih ngompol" Isan memegang cairannya ternyata bukan air biasa melainkan sperma.

Isan membangungkan adiknya.

Adit terbangun, mukanya memerah ketika melihat Isan. Ia sangat ingat dengan mimpinya semalam, lalu menunduk

"Hayo kamu semalem mimpi apa" ucap Isan menggoda adiknya

"Coba sini liat muka kaka" ucap Isan lalu membalikan muka adiknya, menatapnya lalu mencium bibir Adit sekilas

"Apasi kak cium-cium, nanti Adit hamil tanggung jawab" ucap Adit kesal dengan wajah merahnya

"Kata siapa ciuman bisa bikin hamil" ucap Isan terkekeh melihat kepolosan adiknya

"Euuum, kata papa" jawab Adit dengan muka polosnya

"Haduh ciuman doang mah gak bakal hamil sayang, apalagi kalo cowok, mana mungkin" Isan menjelaskan sambil terkekeh dan mengacak-acak rambut adiknya

"Ouh begitu" Adit mengangguk gemas menandakan ia mengerti apa yang di ucapkan kakanya.

"Ya udh mandi dlu sono, atau mau kaka mandiin" ucap Isan

"Gak, gak mau adit udh gede" Adit bergegas masuk kamar mandi dengan wajah memerahnya

Isan membersihkan kasurnya sedangkan Adit mandi(kaka yng baik😍)

    Isan selalu tidur dengan Adit, Adit yang memintanya, jika Isan menolak ia akan mengamuk. Isan memindahkan semua barangnya ke kamar adiknya itu, Isan takut terjadi sesuatu, akhir-akhir ini Adit selalu melukai tanganya sendiri dengan benda tajam, ia lakukan ketika tidak ada seorang pun di rumah, makanya dari itu Isan khawatir dengan apa yang di lakukan adiknya. Isan pernah ingin mengajak adiknya ke psikolog, namun Adit menolak katanya ia hanya perlu kasih sayang dan bukan butuh psikolog, akhirnya Isan hanya pasrah, sekarang jika Isan pergi pasti Adit akan ikut kemana pun dia pergi.
.
.
.
.
.

Trengg.....

Suara bel menandakan pelajaran telah selesai.

"Kaka mau eskul dulu, kalo mau ikut gpp, klo mau langsung pulang juga gpp" ucap Isan sambil menggandeng tangan adiknya.

Isan duduk di kelas 12 sedangkan adiknya kelas 10.
Adit selalu minta di jemput di depan kelasnya, Isan hanya pasrah. Tak jarang banyak yng terpesona dengan Isan, dia terkenal karna tingginya, pintarnya, dan pasti juga ketampananya, membuat Adit posesif.

Di tengah lapangan terlihat tim basket perempuan dan laki-laki sedang bertanding, Adit hanya melihat di bangku penonton

Eva, ketua kapten dari tim basket perempuan tersandung namun Isan berhasil menangkapanya, dan mereka saling menatap beberapa detik sebelum Isan membantu eva berdiri, setelah istirahat eva dan Isan berbicara mereka terlihat sangat dekat.

Kejadian itu membuat hati Adit sakit, matanya berkaca-kaca melihatnya, ia pergi meninggalkan lapangan.

Isan yang melihatnya adiknya menangis langsung mengejar Adit.

"Dek, kmu kenapa" Isan menarik tangan adiknya ke pelukannya.

"A-adit kelilipan" ucap Adit berbohong sambil menangis

"Ahh masa, coba sini" Isan mengempos mata adiknya

"Ya udh kamu tungguin disana lagi, kaka bentar lagi selesai kok" ucap Isan menarik Adit untuk duduk kembali ke kursi penonton

Setelah pertandingan selesai Isan menghampiri adiknya.

"Kamu tunggu di parkiran dulu yah, kaka ada urusan sebentar" ucap Isan yang sedang menghampiri adiknya yang tengah duduk di kursi penonton

Adit hanya mengiyakan dan lalu pergi ke tempat parkiran, biasanya jika Isan selesai eskul Adit langsung memeluk kakaknya, namun kali ini berbeda.

Sesampainya di parkiran Isan melihat adiknya yang tengah bengong di kursi tunggu, entah apa yang di pikirkanya.

"Hayooo ngelamunin apa" ucap Isan mengkagetkan adiknya

"Ah gpp" Adit masih tidak percaya dengan apa yang di liatnya tadi

"Ya udh pake helmya, motornya udh siap nih" ucap Isan menyalakan motornya

"Tumben gak meluk kaka" ucap Isan melihat ke belakang, adiknya sudah naik

"Gpp" jawab adit singkat

"Ya udh, awas aja klo jatoh" ucap isan menakuti adiknya

Adit yng masih trauma dengan kejadian dulu akhirnya memeluk pinggang kakanya,semakin erat ketika Isan menaikan kecepetan motornya

Mereka pun sampai di rumah dengan selamat.


TO BE CONTINUE...

Love Me Brother (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang