Ayah sedang mengurus pekerjaannya di luar kota selama seminggu jadi Adit dan Isan di tinggal sendiri.
Malam jam 10.49
"Kamu bohongkan kalo kamu tadi di sekolah kelilipan!" Ucap Isan menatap adiknya yang sedang duduk di kasur sambil memakan snack.
Isan menghampiri Adit, ia baru saja selesai mandi. Hanya menggunakan handuk yng melilit pingganya, memperlihatkan perutnya yang sixpack, membuat Adit wajah adit memerah ketika melihatnya
"Ihhh pake bajunya kak" ucap Adit menaruh snack lalu menyembunyikan muka merahnya dengan bantal.
Isan mendekat ke Adit yng sedang terbaring, Adit menggemaskan ketika berperilaku seperti itu, membuat Isan ingin memakanya.
"Adit kan adeknya kaka, gpp dong liat aja sini" Isan memeluk pinggang adiknya dari belakang, membuat adit semakin panas, dan berkeringat
"Kamu kenapa?" Bentak isan membuat Adit takut, jarang Isan membentak adiknya, Isan melakukan itu agar adiknya jujur kepadanya
Adit membalikan badanya, menatap dalam-dalam mata kakanya. Mata mereka bertemu membuat muka Adit panas, dan Isan menjadi tak tahan ingin memakan adiknya.
"Euum anu, klo aku tanya s-sesuatu boleh gak kak" adit menuduk takut melihat kakanya
Isan yng melihat adiknya yang ketakutan terkekeh dan gemas.
"Boleh lah kamu kan adiknya kaka yang paling kaka sayang" ucap Isan mengacak acak rambut adiknya
Adit memukul pelan tangan kakanya, Isan hanya pura-pura sakit saat tangan adiknya memukul tangannya.
"Ihhh kaka lebay" Adit mengerucutkan bibirnya
"Euum anu kak" lanjut Adit
"Anu apa hayoo" Isan meledek dan mencolek dagu adiknya.
"Ish kaka mh" ambek Adit
"eumm kaka, suka ama siapa" lanjut Adit dengan ragu-ragu
"Rahasia" ucap Isan singkat lalu merebahkan dirinya dengan 2 tanganya di lipat di simpan ke dalam kepalanya
Adit menaiki perut kakanya, membuat empunya terkejut, untung saja Adit masih bisa di tahan oleh tenaganya.
"Ihhh jawab ihh kakkkkk" rengek adit memukul mukul dada bidang kakanya pelan.
"Sttt, klo kamu mau tau, kasih tau dulu kamu semalem mimpi apa, dan kenapa tadi siang kamu nangis" ucap Isan menutup mulut adiknya dengan jari telunjuknya
Adit langsung kembali membelakangi kakanya, dan memeluk bantal
"Hayoo jawabbb" Isan memeluk pinggang adiknya
"Eum, itu eum" ucap Adit takut
"Udah jawab aja" Isan membentak adiknya agar ia jujur kepadanya
"Kalo siang tadi Adit cemburu klo kaka deket ama yang lain" ucap Adit takut, Isan mengangguk paham
"Terus kalo semalem" tanya Isan
"Kalo semalem itu, akumimpigituansamakaka" ucap Adit cepat
"Hah? Apa? Kaka gk kedengeran" Isan dengar namun ia memilih menggoda adiknya.
"Ihh kaka jngn pura-pura gk tau" Adit berucap sambil menyembunyikan wajahnya yng memerah
"Kamu mau begtuan sama kaka?" Tanya Isan membuat Adit kaget, dan membuat mukanya tambah memerah
Isan mengambil bantalnya, membalikan badan Adit lalu mendorong Adit, sekarang Isan berada di atas adiknya, menyanggah badanya dengan 2 tanganya.
"Jawab kaka" bentak isan melotot membuat Adit ketakutan
"Eum itu, eum engg, eum mau" ucap Adit sambil menyembunyikan wajahnya dengan kedua tanganya.
Isan membuka tangan adiknya, menatapnya dengan tatapan ingin menerkamnya. Lalu melumat bibir adiknya dengan lembut.
Adit pasrah dengan yang di lakukan kakanya, karna ini juga keinginannya.
Adit mendorong kakanya, mengambil nafas dalam-dalam sebelum kakanya melumat bibirnya dengan buas.
Isan menggigit bibir adiknya membuat Adit membuka mulutnya. Adit dan Isan saling beradu lidah, bertukar saliva, Isan mengabsen seluruh gigi Adit.
Setelah di rasa puas, Isan beralih ke leher adiknya, menjilat, bahkan menggigitnya, meninggalkan kissmark di sana.
"Are u ready, baby" bisik isan lalu menjilat kupingnya, membuat wajah Adit tambah merah, dan bergidik geli.
Isan melepas pakaian adiknya, memperlihatkan badan adiknya yang berisi, dengan puting berwarna pink. Membuat isan tak tahan.
Isan menjilat, menggigit, dan menyedot puting Adit, terlihat seperti bayi yang sedang menyusu.
"Akhh kak ahh" desah Adit terasa putingnya di sedot
Isan membuka pelan celana adiknya sambil menyusu di puting adiknya, memperlihatkan junior adiknya yng berwarna pink
Isan menyentil junior adit pelan
"Ihhh kaka ngapain si" bentak Adit
Isan hanya terkekeh, lalu membuka kaki adiknya, memperlihatkan hole adit yng menggoda.
Isan menjilat hole adiknya itu.
"J-jngn kak itu kotor, banyak kumanya" ucap Adit mendorong sang kaka
"Gpp, ini memng ritualnya kok" jelas Isan membuat Adit bingung dengan perkataan kakanya.
Isan lanjut menjilat hole adiknya
"Akh kak" Adit meremas tangan kakanya ketika lidah Isan masuk dan bermain disana.
Sekarang Isan memasukan 1 jarinya ke dalam hole Adit.
Melihat adiknya yng menangis membuat isan menarik jarinya keluar.
"kalau Adit kesakitan, kaka bisa berhenti kok" Isan menatap adiknya yg menahan sakit
"Aku gpp kak, lanjutin aja, aku kuat kok" Adit tersenyum-senyum sambil memegang dagu kakanya.
Mendengar itu isan memasukan jarinya lagi, sekarang ia menambah satu jarinya.
"Ahhh kak, euhhh" desah Adit ketika Isan berhasil menemukan spotnya.
Jarinya di maju mundurkan, membuat Adit mendesah, Isan senang melihat ekspersi adiknya.
Crott...
Adit klimaks walau juniornya tidak di pegang.
Isan membuka handuk yng ia pakai, wajah adit benar-benar merah seperti kepiting rebus saat melihat junior isan yng 2× lebih besar darinya, sekitar 18cm , adit susah payah menelan ludahnya.
Isan mengolesi penis dan hole Adit menggunakan sperma adit yang lumayan banyak.
Saat penis Isan berhasil masuk sedikit Adit mengerang
"Akhhh k-kak" desah Adit, ia tidak pernah merasakan ini sebelumya, rasanya aneh, antara nikmat dan sakit.
Setelah Isan memasukan penis nya setengah, Adit menangis, ia tidak bisa melawan rasa anehnya itu.
"Adit gpp kan kan? Kaka berhenti aja kalo kamu gak kuat" Isan berhenti memasukan penisnya menatap sedih adiknya
"lakuin aja kak, mending aku nahan daripada aku gak bisa ngerasain nikmatnya" ucap Adit meyakini
Isan berhasil memasukan seluruh penisnya ke dalam hole adit
"Ahhh..k...ahh.kak..leb..i..ah..cep..at" desah Adit membuat Isan lebih cepat menggerakan pingganya, dan memaju mundurkan penisnya.
"Akhhh..se..phmahh.it,en..ak.ah.b.ahhh.nget.ahh" desah Isan
Crottt...
Mereka berdua keluar bersama.
Isan belum melepas penisnya.
Isan melanjutkan kegiatan panasnya itu, berganti gaya dari gaya satu ke gaya yng lainnya.
Mereka melakukannya hingga pagi.
TO BE CONTINUE...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Brother (18+)
RomansaIsan dan Adit yang notabenya sesama laki² dan saudara mempunyai hubungan yang terlarang. Warning 18+ Homophobic go away