Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian🎸
"Saya terima nikah dan kawinnya Senja Agatha Binti Guntur Nugraha dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,""Bagaimana para saksi? Sah?!"
"SAH!!"
Kalimat-kalimat itu terus bersarang di kepalaLangit. Empat jam yang lalu, statusnya sudah berubah menjadi seorang suami. Tak pernah terbayang sebelumnya bahwa ia akan menikah di usia semuda ini, terlebih lagi perempuan yang menikah dengannya adalah Senja. Wanita yang sama sekali tidak ada di dalam list wanita idamannya.
Langit dan Senja saling mengenal, namun tak begitu dekat. Awal mereka bertemu dan berkenalan pun karena teman-teman mereka.
Dan sama seperti Langit, laki-laki itu pun tak ada di dalam list laki-laki idaman Senja. Dikenal sebagai salah satu siswa nakal menjadi alasan Senja mengecualikan Langit dari hidupnya. Walau banyak sekali rumor yang mengatakan bahwa laki-laki itu sebenarnya pintar, tapi tidak dulu.
Langit memijat pelipisnya. Ia pusing mendengar nasehat-nasehat dari ayah dan ibunya. Iya, dia tau hal itu sangat penting, tapi minimal dia dibiarkan mandi dulu. Dan ternyata ada fakta baru yang dia dapat. Dari dulu orang tuanya memang punya rencana untuk menjodohkan dirinya dengan Senja.
"Mimpi apa gue semalam." Langit masuk ke lamar mandi untuk menyegarkan diri.
____
Senja mengikuti langkah orang tuanya dari belakang. Dengan penuh penyesalan, perempuan itu mendorong sebuah koper besar memasuki kediaman orang tua Langit yang terlihat begitu megah. Rasanya dia ingin kembali menangis. Kenapa semua terjadi begitu cepat? Tadi menikah, sekarang pindah rumah.
"Ayo, silahkan duduk." Bulan memasang senyum manus. Mempersilahkan keluarga kecil yang kini sudah menjadi keluarganya juga untuk duduk. Berbagai makanan ringan tertata rapi di atas meja.
Senja duduk di antara ibunya dan juga ibu Langit. Jantung permpuan itu terus berpacu cepat di dalam sana. Kalau bisa menghilang, dia memilih menghilang saja dari dunia ini.
"Sana, susulin Langit di kamar."
Senja menoleh, lalu mengangguk. Lebih baik dia menyusul Langit di kamar daripada mendengar wejangan dari para orang dewasa sendirian. Sebenarnya tak masalah, tapi di sini yang salah mereka berdua.
"Mama dong, kok, Tante, sih? Kan, udah jadi mantu." Bulan menggoda.
Senja tersenyum kikuk. "Iya.... Ma,"
"Kamu naik ke lantai dua. Kamarnya yang pintunya ada stiker sapi kecil."
Tanpa pikir panjang, Senja langsung pamit ke lantai atas. Perempuan itu memegang dadanya dan bernapas lega. Kakinya terasa sangat lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Fanfiction"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sama lo, kan!!" Kesal Senja. "Di blacklist lo dari surga karena ngatain kucing." _____________________ ...