0.29 Senjata

1.1K 192 45
                                    

Normal pov

Tobio, Kei dan Yuu sudah berada di halaman belakang rumah. Halaman belakang yang sudah ditumbuhi dengan rumput liar. Rumput liar itu juga setinggi lutut orang dewasa.

"Wah bener bener, nih rumah emang nggak pernah di rawat lagi." Mereka bertiga lumayan susah jalan di rerumputan yang tinggi.

Saat melihat lihat ada apa aja di halaman belakang. Tobio menemukan sesuatu.

"Nii-san! Ada pintu!" Tobio menunjuk kearah pintu pagar kecil berwarna hitam. Beda dengan pagar depan yang memiliki warna putih.

Mereka bertiga menuju pintu tersebut. Pintu itu keadaan terbuka nggak di kunci. Bahkan ada gembok yang kondisinya terbuka menggantung di kunci pintu tersebut.

"Kayaknya ini emang pintu belakang mereka deh. Biasa aja nggak ada yang aneh juga." Kei melihat pintu itu nggak ada yang aneh sama sekali. Cuma pintu belakang biasa nggak lebih menurutnya.

"Ah iya ini cuma pintu belakang biasa." Tobio melihat pintu itu dari atas ke bawah begitu seterusnya sampai 2 kali. Dan emang nggak ada yang aneh dari pintu itu.

Kei melihat ke rumah itu dari halaman belakang dan dia menemukan sesuatu. "Di pojok rumah ada pintu."

"Mana? Mana?" Yuu mencari cari pintu yang dimaksud sama Kei. "Mana Kei? Nggak keliatan."

"Ah gomen Nii-san, aku lupa kalau Nii-san pendek." Kei menutup mulutnya karena dia hampir ketawa karena Yuu yang melompat lompat kecil sekarang.

Pintu yang dimaksud Kei berada di pojok rumah dan pintu itu kehalang oleh rumput yang tinggi. Jadi wajar kalau Yuu nggak tau pintu yang dimaksud sama Kei.

"Kei jangan sampai dino di kamar mu Nii-san cemplungin ke bath up nanti ya! Biar dino nya jadi gemuk sama air." Yuu tau kok dia emang kekurangan kalsium. Tapi nggak harus di sebut katanya.

"Iya iya aku tunjukkin pintunya." Tanpa basa basi Kei jalan duluan menuju pintu yang dia maksud.

Ancem Kei? Gampang kok. Bawa bawa aja dinonya. Pasti orangnya langsung jinak. Soalnya Yuu sama Ryu udah sering lakuin dan selalu berhasil.

Tobio mengikuti kedua kakaknya dari belakang. Dan dia baru tau satu hal soal kakaknya yang suka nebar garem itu. Dia baru tau kalau kakaknya gampang jinak kalau udah menyangkut sama dino kesayangannya.

"Nih pintunya." Kei menunjuk ke pintu yang berwarna putih yang diliat jauh akan nyaru dengan warna tembok rumah ini. Nyaru karena kenop pintunya juga warna putih.

"Pantesan nggak keliatan, pintunya aja nyaru sama tembok gini!" Yuu sedikit nggak terima sama pintu yang ada di hadapannya. Karena pintu itu dia dikata pendek sama adeknya yang paling ngeselin.

Tobio maju mendekati pintu itu. "Mungkin aja ini gudang penyimpanan mereka," ucapnya sambil mengusap usap pintunya.

Lalu Tobio memutar kenop pintunya yang ternyata pintunya terbuka. Nggak di kunci. Tobio melihat kearah kedua kakaknya terlebih dahulu seperti memberi isyarat kalau dia akan membuka pintunya. Yuu dan Kei mengangguk, Tobio pun membuka pintunya lebih lebar.

"Gelap banget." Tobio masuk terlebih dahulu. Keadaan di dalam gelap nggak ada pencahayaan.

Yuu mengeluarkan ponselnya dan menyalakan flash. "Coba cari saklar, pasti ada saklar disini." Yuu menyoroti flash sekitar dinding dinding.

Tiba tiba lampu udah nyala. Ternyata Kei yang nyalain saklarnya.

"Oh thanks Kei." Yuu mematikan flashnya dan menyimpan kembali ponselnya.

Saat lampu menyala terpampang lah berbagai jenis senjata dan berbagai macam jenis peluru. Senjata dari pistol hingga senapan. Pistol dan senapan pun banyak jenisnya. Begitu juga dengan peluru yang mereka miliki.

Mafia Family [Haikyuu Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang