7. Sakit 🔞

5.9K 372 16
                                    

Pagi harinya badan Win semakin panas, entah mengapa saat badan Win panas, nafsu Bright semakin menjadi, diam-diam Bright menggosokkan juniornya di belahan pantat Win.

"Phi tolong udah, jangan lagi, badan Win sakit semua phi" ucap Win memohon

"Terserah kamu mau bilang apa, yang penting nafsu ku tersalurkan" ucap Bright

"Kenapa phi gak ke pacar jalang phi?" ucap Win

Bright menampar Win.

"Jangan pernah bilang pacar ku jalang, yang jalang tuh kamu Win" ucap Bright

Ketika Win akan menjawab, Bright segera membekap mulut Win, dia melanjutkan aksinya. Bright mulai memasukan juniornya ke hole Win, sekali hentakan dan membuat Win meneteskan air matanya. Sakit dari kemarin belum sembuh dan sekarang dia harus menahan lagi.

Bright dengan semangat menancapkan juniornya. Ponsel Win berbunyi tanda pesan masuk, Bright berhenti dan membuka hp Win, foto Bright dan Win yang tersenyum terpampang di hp Win, Bright membuka pesan dari Dew, Bright membalas pesan Dew dan mengatakan Win gak masuk karena ada urusan.

Setelah membalas pesan itu, Bright melempar hp Win dan hancur.

"Oh sial, pacar kamu udah ngechat kamu, mau ngajak bareng" ucap Bright.

Win hanya diam, badannya terasa sakit dan keringat membanjiri tubuhnya. Bright melanjutkan kegiatannya sebelum membalas pesan Dew.

"Ahhhhhh Win hole kamu enak banget Win, ahhhhh" ucap Bright

"Phi please lepasin, sakit banget phi" ucap Win

"Phi Win mohon lepasin" ucap Win disertai tangisan

"Ahhhhhh aku gak bakal ngelepasin kamu Win, tahu enak kayak gini aku perkosa kamu dari dulu, gak bakal aku cari jalang di luar sana" ucap Bright

"Phi Win mohon lepasin" ucap Win

Karena kata katanya tak didengar oleh Bright, Win hanya bisa meremas sprei, Win berharap penderitaan ini cepet berakhir.

Bright semakin mempercepat, dirasakan akan keluar, Bright semakin menancapkan juniornya.

"Ahhhhhh hole kamu nikmat Win, kamu pantas jadi jalang" ucap Bright.

Setelahnya Bright ambruk di samping Win. Bright memeluk Win.

"Win salah apa sama phi? sakit phi, cukup phi sakitin hati Win, kenapa phi lakuin ini sama Win? Win salah apa sama phi, ngomong phi Win salah apa?" ucap Win

"Salah kamu sederhana, kamu minta putus sama aku" ucap Bright

"Apa Win salah mutusin cowok yang punya pacar? Win ngalah sama dia phi demi kebahagiaan phi, Win yang pergi, Win yang sakit hati, kenapa sekarang seakan akan sekarang phi yang jadi korban? Win gak mau nyakitin hati orang lain phi, tolong tinggalin Win, phi harus bahagia sama dia" ucap Win

Emosi Bright semakin terpancing mendengar perkataan Win yang meminta dia menjauh. Seharian Bright memperkosa Win. Badan Win semakin lemas. Malam harinya badan Win sangat panas, Bright memutuskan memanggil dokter keluarganya.

"Bagaimana dok keadaanya?" tanya Bright.

"Kamu sama dia barusan main?" tanya dokter itu balik

"Iya dok" ucap Bright dengan santainya.

"Dia kecapekan dan sebelum itu dia juga sudah sakit" ucap dokter itu

"Saya tuliskan resep obat, bisa kamu tebus di apotik dan dia sudah saya berikan pereda nyeri sama penurun panas" ucap dokter itu

"Uangnya nanti saya transfer dok" ucap Bright

"Saya permisi dulu" ucap dokter itu.

Bright meninggalkan rumah Win untuk menebus obat itu. Setelah kembalinya Bright, dilihatnya Win memandang jendela dengan pandangan kosong.

"Win sayang kamu minum obat ya" ucap Bright

Win hanya diam, tidak menjawab pernyataan Bright.

"Win sayang, kamu kenapa diam aja" ucap Bright

Bright yang khawatir dengan kondisi Win segera menghubungi dokter lagi. Dia takut Win kenapa kenapa. Setelah dokter datang, dokter itu segera memeriksa keadaan Win.

"Bagaimana dokter?" tanya Bright

"Kamu apain dia Bright?" tanya dokter

"Aku gak apa apain dia dok" ucap Bright

"Kalau kamu gak ngapa ngapain dia, dia gak mungkin depresi seperti ini, dia tertekan Bright" ucap dokter itu

Bright segera berlari menuju Win.

"Win ngomong yuk, kamu kenapa win?" ucap Bright.

"Win jangan kayak gini, ngomong Win" ucap Bright

Bright menghadapkan wajah Win ke dia. Air mata Win tiba tiba menetes.

"Phi Bai salah Win apa? Win gak berhak bahagia ya? kenapa badan Win sakit semua phi? Win pengen mati phi" ucap Win

Hancur sudah hati Bright mendengar perkataan Win.

"Dok, boleh dokter pulang sekarang?" ucap Bright

"Saya sarankan cepat bawa Win ke psikolog, mental dia bahaya" ucap dokter itu

Dokter itu meninggalkan Bright dan Win dikamar itu. Bright kembali menghampiri Win.

~Bersambung~

Adios [ Bright x Win ] REVISI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang