Orang bawahan Bright melancarkan aksinya, Luke berangkat menuju ke toko roti yang dimaksut, sedangkan Win sedang berada dikantornya, ada urusan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Mobil yang ditumpangi Luke sudah disabotase oleh anak buah Bright. Luke mengendarai mobilnya dengan kecepatan max dikarenakan jalanan yang lenggang. Namun tiba-tiba ada mobil yang menyalip mobil Luke, akhrinya mobil Luke mengalami kecelakaan. Kondisi mobil Luke sudah sangat hancur dan kemungkinan Luke bisa meninggal ditempat.
Orang orang segera mendekati tempat kejadian, ada yang memanggil polisi dan ada yang menelfon rumah sakit.
Luke dibawa ke rumah sakit. Namun ditengah perjalanan Luke menghembuskan nafas terakhirnya. Win yang mendengar kabar itu segera menuju ke rumah sakit. Betapa terpukulnya Win mendengar Luke meninggal.
"Lukeeeee kenapa kamu tinggalin aku Luke, bentar lagi hari bahagia kita Luke, bangun Luke bangun, jangan tidur, buka mata kamu Luke, wake up please!" ucap Win kepada mayat Luke
"Luke jangan tinggalin aku Luke, cuma kamu yang ngertiin aku Luke, jangan pergi please, ajak aku Luke, jangan sendirian"
Win segera menelpon Bright. Orang tua Win masih di Amerika bersama orang tua Luke.
"Phi Bai, bisa kesini gak, Win butuh pelukan" ucap Win kepada orang di seberang sana.
"Win kamu kenapa? kamu kenapa nangis Win?" ucap Bright berpura pura khawatir, padahal dia sudah tahu dari anak buahnya. Luke meninggal, tidak ada saingan lagi untuk mendapatkan Win
"Luke Phi" ucap Win dengan sesekali menangis
"Luke kenapa Win? kita jadi kan ketemuan sekarang?" ucap Bright
"Luke meninggal Phi, Luke ninggalin Win Phi, padahal Luke janji gak bakal ninggalin Win, apa Win gak boleh bahagia?" ucap Win
"Win kamu dimana? aku kesana sekarang" ucap Bright
"Aku di rumah sakit Bakti Suci Phi" ucap Win
"Oke aku kesana sekarang, aku matiin ya, kamu tenang" ucap Bright
Bright mematikan panggilan itu, senyum terukir di bibirnya
"Akhirnya kamu cuma milik aku Win" ucap Bright
Bright menelfon anak buahnya.
"Lu berhasil, uang gue transfer sekarang, bersihkan semua jejak, jangan sampai ada bukti" ucap Bright
"Oke, senang bekerja sama" ucap orang disana
Bright memutuskan panggilan tersebut. Bright segera menuju ke rumah sakit yang disebutkan sama Win, dia harus berpura pura. Sesampainya di rumah sakit Bright mencari keberadaan Win dan ternyata Win sedang didepan pintu ruang mayat. Winnya menangis.
"Win kenapa ini bisa terjadi?" tanya Bright
"Luke kecelakaan, mobilnya hancur" ucap Win menangis.
"Kamu tenang ya, ada aku" ucap Bright memeluk Win
"Phi apa Win gak boleh bahagia? kenapa sulit buat Win bahagia? kenapa semuanya pergi saat Win mau bahagia?" ucap Win
"Tenang Win, aku gak bakal ninggalin kamu, aku janji, kamu kuat ya, kita urus pemakaman Luke, kita bawa Luke ke rumah kamu" ucap Bright
"Phi, Win mau ikut Luke"
"Win kalau kamu ikut Luke, aku bagaimana? aku masih sayang banget sama kamu, orang tua kamu gimana? kamu gak sayang mereka?" ucap Bright
"Aku urus administrasi Luke dulu" ucap Bright
"Nanti aku ganti phi" ucap Win
"Gak usah,Btanda terimakasih karena Luke pernah bikin kamu bahagia" ucap Bright dan melangkah menjauhi Win.
Jenazah dibawa ke rumah Win, semua datang untuk melihat Luke yang terakhir kalinya, Win masih setia disamping peti mati Luke. Tangis Win semakin menjadi ketika mengingat kenangan dia bersama Luke. Bagaimana Luke yang berusaha mendekatinya, Luke yang bikin dia ketawa, Luke yang bikin dia move on, Luke yang bikin dia tau cara bahagiakan diri sendiri.
~Bersambung~
Yang tenang luke,win bakal gue buat bahagia kok,tapi gak janji 😓
KAMU SEDANG MEMBACA
Adios [ Bright x Win ] REVISI ✓
FanfictionWarning ❌ Bxb 18+ Jangan perlakukan aku seakan akan aku prioritas namun nyatanya aku cuma cadangan ~ Win Metawin Kamu milik ku,selamanya milik ku ~ Bright Vachirawit Win yang sering diperlakukan istimewa oleh bright,namun suatu saat bright memilih w...