Di sebuah kafe dekat pantai sedang ada live music dari seorang gadis cantik dengan rambut bergelombang, ia bernyanyi dengan penghayatan yang begitu apik, hingga tak sedikit orang yang menyaksikannya sambil menitikan air mata/terharu. Lagu yang gadis itu bawakan adalah "Salahkah aku terlalu mencintai"
"Parah, lo kalau nyanyi ga pernah gagal kek nya" ucap Arkana dengan begitu bangganya merangkul pundak gadis itu.
"Lo terlalu berlebihan ka, penyanyi aslinya lebih keren" ucap gadis itu dan melepas rangkulan sahabatnya, lalu duduk di kursi yang tersedia.
"Gue rasa penyanyi aslinya cocok lo van" ucap Arkana yang membuat gadis itu menatap tajam lelaki itu.
"Tapi bohong" ucap Arkana tertawa, dan gadis itu tersenyum.
"Bohong, kalau gue ga sempurna di mata lo kan ka?" Ucap Vania
"Tanpa gue jawab, lo pasti tahu jawabannya" ucap Alka dengan tatapan teduhnya dan tersenyum.
"Btw nanti malem lo ga bakal malmingan kan?" Tanya Arkana dan Vania pun menjawab dengan gelengannya.
"Bagus, lo ikut gue malmingan sama doi gue oke, daripada gabut yakan, lo jadi penyanyi latar antara gue dan dia, asik kan tu" ucap Arkana
"Ogah, memangnya gue apaan hah? Lo aja gabisa bayar gue, bisa-bisanya lo suruh begituan" ucap Vania dengan sinisnya
"Ntar lo gue nafkahi deh, nafkah lahir batin, pasti mau, ngaku?" Ucap Arkana dengan nada menggodanya.
"Gue sih mau, tapi tuhan gue gamau ka" ucap Vania menjulurkan bibir bawahnya kedepan seolah bersedih.
"Tenang aja van, gue selalu berdoa setiap hari supaya tuhan kita sama" ucap Arkana
"Gimana caranya coba tuhan kita sama?" Tanya Vania
"Lo mau tahu?" Tanya Arkana dan dijawab anggukan oleh gadis itu.
"Rahasia" ucap Arkana
"Benci gue sama lo" ucap Vania mengalihkan pandangannya dari Arkana
"Yaelah, yaiya rahasia, orang gue aja kagak tahu, biar semua itu menjadi rahasia tuhan" ucap Arkana
"Kita cukup menjalani saja, selalu itu" ucap Vania lirih
***
Malam harinya Arka datang ke kostan tempat Vania tinggal sementara selama berkuliah.
"Van, assalamualaikum" ucap Arkana mengetuk pintu rumah.
"Masuk aja ka" ucap Davina agak keras supaya terdengar oleh lelaki itu, dan Arka pun masuk kedalam kost an, tanpa menutup pintunya.
"Ada apa kesini?" Tanya Vania to the point.
"Bunda kangen sama lo, ikut gue yuk, dan tutup buku nya" ucap Arka
"Oke, sebentar, gue ganti baju dulu, jangan ngintip dosa" ucap Vania langsung beranjak dari tempat belajarnya.
"Gue tahu kali" ucap Arkana terkekeh lalu memilih duduk di kursi tempat Vania tadi, dan ia melihat sebuah buku tentang islam di meja Vania yang membuat Arkana bingung.
'Mustahil Vania baca buku ini' batin Arkana, dan tak lama Vania pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapih.
"Ka, ngapain lo bengong?" Tanya Vania sambil memukul pundak sahabatnya, dan membuat Arkana pun tersadar dari lamunannya.
"Lo udah siap?" Tanya Arkana, yang membuat kening gadis itu berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUA (Kenangan Untuk Arka)
Romance"Gue cinta sama lo van, tapi bohong" ~Arkana Kellen Vasudev "Bohong, kalau lo ga cinta sama gue ka" ~Vania Clarissa Singh *Hari perdamaian internasional sudah ditetapkan, namun hari perdamaian antara cinta berbeda keyakinan, belum juga dilangsungkan...