2. Unerwiderte Liebe

38 3 0
                                    

Di pagi yang cerah bangunlah seorang gadis manis dengan rambut lurus yang kini sedang mengumpulkan nyawa untuk melakukan rutinitas awalnya.

"Rindu yang berat, untuk cinta yang hebat. Semangat ra lo ga boleh nyerah hari ini" ucap gadis yang bernama Denira.

"Es batu aja yang dingin & keras bisa dilelehin, masa cuma seorang Arkana gabisa lo luluhin hatinya, pokoknya Dera harus bisa" ucap Denira.

Setelah bergulat dengan pikirannya, kini Denira pun bersiap-siap, untuk mandi & shalat shubuh, dan setelah itu baru berdandan & segera memakai jilbabnya.

Dan kini tibalah Denira bersama ibundanya di sebuah restoran yang sudah dipesan. Namun setelah 15 menit menunggu, akhirnya ibunda Arka & Arka baru sampai di tempat itu.

"Yaampun maaf ya mba menunggu lama, soalnya tadi Arka harus antar sahabatnya dulu soalnya sekalian Atalla mau main juga" ucap Reta

"Iyaa gapapa kami juga tidak terlalu lama menunggu, oh iyaa kenapa Atalla ga diajak main kesini aja?" Tanya ibunda Denira

"Enggak, soalnya Atalla selalu quality time bareng Vania mba kalau minggu, susah kalau mau diajak-ajak makanya" ucap Reta

"Sudah sangat dekat sepertinya ya mereka" ucap Maharani

"Iya mba, malah abangnya aja selalu tersingkirkan kalau ada Vania" ucap Reta terkekeh, hingga membuat Maharani pun tersenyum.

"Oh iya ra, kami mau membicarakan masalah penting berdua, lebih baik kalian cari tempat berdua dulu" ucap Maharani, yang membuat Arkana memalingkan wajahnya karena Denira menatapnya seolah meminta jawaban.

Dan setelah Reta memaksa anaknya untuk pergi barulah Arka beranjak bersama Denira dibelakangnya, lalu mereka pun duduk di sebuah kursi taman restoran.

"Gimana kuliah kamu sekarang ka?" Tanya Denira basa-basi.

"Baik-baik aja kok" ucap Arkana singkat.

"Oh baguslah kalau begitu, kamu suka musik ga? Kalau mau kita bisa ke tempat karaoke an" ucap Denira

"Vania yang suka, bukan gue" ucap Arkana

"Oh, terus kamu suka apa?" Tanya Denira

"Gue suka Vania" ucap Arkana singkat namun mampu membuat Denira terdiam.

"Kok diem? Lo suka sama gue?" Tanya Arkana asal.

"Enggak kenapa-kenapa, aku cuma kaget aja" ucap Denira

"Yaudah, lo mau es krim atau belanja gitu? Kita ke mall aja, bosen gue" ucap Arkana

"Boleh deh" ucap Denira tersenyum, lalu mereka berdua pun izin untuk pergi ke mall bersama, namun saat berjalan menuju parkiran, tiba-tiba Vania menelpon.

'Halo, kenapa van?'

'Kanna, kavan tadi keserempet motor, terus jatuh deh, jadi ka' ucap Atalla terpotong disana

'Kanna kesana sekarang, tunggu disitu, minta Kavan sharelock oke? Kamu jagain dulu kavan sebentar' Dan setelah itu panggilan telepon terputus, dan Vania pun dengan segera mengirim sharelock kepada Arkana.

Dan dengan cepatnya Arka menyetir mobil, membuat Denira sedikit takut & khawatir.

"Kamu bisa pelan-pelan nyetir nya ka? Aku takut terjadi apa-apa" ucap Denira

"Lo bisa diem ga? Gue lagi fokus nih, gue gabisa tenang kalau belum memastikan mereka baik-baik aja" sentak Arkana dan Denira pun hanya mampu terdiam.

Saat sampai di tempat kejadian, benar saja Vania dan Atalla sedang duduk di kursi pinggir jalan, dengan Atalla yang sedang makan es krim & Vania yang memegang lukanya.

KUA (Kenangan Untuk Arka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang