05 : ◑ ◑

3.2K 446 67
                                    

◑ 𝐫𝐞𝐮𝐧𝐢𝐨𝐧 ◑
•Happy Reading•

Heeseung dan Jake berlari tunggang langgang, berusaha menyelamatkan diri. Pikiran-pikiran buruk menyergap benak, Masih baik kalau hanya penculik yang ingin memeras harta. Bagaimana kalau penguntit itu berdarah dingin, membunuh mereka tanpa belas kasihan, seperti salah satu drama yang pernah Jake bintangi sekitar awal debutnya. Jake bukan jadi penjahatnya, polisi atau bahkan korban. Dirinya hanya kebagian peran penjual mie yang dagangannya tersampar oleh kaki penjahat berakhir mienya mengguyur seluruh tubuh. Memang tidak ada keren-kerennya malah jatuhnya menjadi aib tapi berkat akting totalitasnya itu, dia mulai dilirik, ditawari peran tidak penting lainnya.

Tangan Jake ditarik Heeseung, kemudian mereka berdua jongkok di samping tong minyak yang tingginya hampir 2 meter serta jerigen bekas yang berserakan. Mengatur nafas, Jake segera mengeluarkan ponselnya, berniat menelfon bala bantuan, namun dicegah oleh Heeseung.

Lelaki yang bekerja di salah satu perusahaan dalam negri itu menggeleng ribut, lalu membisikkan sesuatu, " Suara lo nanti kedengeran.."

Bisa gawat, kalau penjahatnya mendengar suara mereka. Heeseung saat ini seperti sedang mengamankan harta nasional, bagaimana tidak, kalau Jake sampai lecet sedikit saja, ia bisa diserang oleh ibu-ibu penggemar berat Jake, lebih bar-bar kelakuannya daripada kucing yang kebelet kawin milik tetangga.

Jake sendiri sudah tak tahan, kalau hanya diam di tempat seperti ini mereka hanya mengulur waktu, untuk mati, tapi tetap saja mati.

" Hyung, bukannya pas SMA dulu ikut tinju ya ?" Ingatan itu terlintas saat Jake memutar otak memikirkan solusi.

" Udah lupa gerakannya." Itu yang bisa Jake tangkap dari gerak bibir Heeseung, Lelaki tua itu tak mau mengeluarkan suara selirih apapun.

112, tanpa banyak tanya Jake menekan nomor itu dan menelfonnya. Mati-matian, ia menyembunyikan ponsel ke dalam jaket agar deringnya tak terdengar.

" Yeoboseyo.." Suara seorang wanita terdengar nyaring di tengah keheningan yang mencekam.

Jake menelan ludahnya susah payah, sedangkan Heeseung melotot seakan-akan ingin menguliti yang lebih muda.

Dengan cekatan Heeseung merebut ponsel Jake, lalu mematikan panggilan tersebut. Seketika ia ingin menyembur Jake— terlalu gegabah anak itu, yang ada bisa membuat petaka. Nyawa jadi jaminan.

Tap Tap Tap

Sekujur tubuh mereka berdua menegang, saling tatap dengan bola mata yang nyaris keluar.

Suara kaki tersebut kian mendekat, memaksa Heeseung untuk memilih opsi paling buncit. Kabur, persetan nanti selamat atau tidak, setidaknya masih ada usaha.

Srakk

Jake langsung diseret yang lebih tua, namun naasnya si artis tidak siap, nyusruk diantara jiregen-jiregen, guling-guling hingga jaket berwarna hitam berubah menjadi abu.

" JAKE .."

Hening beberapa saat, Heeseung dan Jake berusaha menelan keadaan.

" Kamu ngga papa ?"

" Yakkk... PARK SUNGHOON. Bisa-bisanya  lo yaa !" Umpat Heeseung, lalu tanpa pikir panjang mendekat ke arah Sunghoon yang sedang jongkok di sebelah Jake, menendang pantat Sunghoon keras.

Heeseung kira dirinya bakal jadi korban pembantaian, masuk berita karena mati di tangan orang. Ternyata sedari tadi ia dan Jake hanya bersikap konyol, kalau ditilik ulang sangat memalukan.

" Hoon, kamu kenapa sih ngikutin begitu ?" Jake terduduk lemas. Luka di dagunya seolah tak ada rasanya.

Bukannya menjawab Sunghoon malah mengecek luka memar milik Jake, kontras sekali dengan warna kulit lelaki Sim itu.

[✓] Reunion | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang