Hai, selamat datang di kisah NathDila and friends. Mohon maaf kalau masih banyak kesalahan penulisan. Karena saya juga masih belajar😊
~Happy Reading~
Pertandingan sesi kedua akan segera dimulai. Kali ini giliran para cewek yang bertanding. Wasit telah membunyikan peluitnya. Sebelum bertanding, tim Dila berkumpul membentuk lingkaran menyatukan tangan mereka ke tengah satu sama lain guna menyalurkan rasa semangat mereka."SEBELAS, BISA!!"
Mereka berjalan ke posisi masing - masing. Wasit membunyikan peluitnya tanda pertandingan segera dimulai. Dila maju ke tengah bersamaan dengan perwakilan kelas 12 untuk jump ball. Permainan pun dimulai. Tampaknya terjadi persaingan sengit antara kedua tim. Mereka saling merebut bola dan berusaha memasukkannya ke dalam ring. Beberapa menit kemudian kelas 11 mendapatkan three poin. Tentu saja hal itu membuat Dila sangat senang. Dia merasa dirinya telah berhasil menjadi atlet bola basket."Yes, Sebelas bisa!" Teriaknya menyemangati teman - temannya.
Dilain sisi terlihat Nath sedang memperhatikan seseorang yang tengah bertanding. Yap betul. Dia sedari tadi terus memperhatikan Dila tanpa berkedip. Tanpa ia sadari, kedua sudut bibirnya terangkat tatkala Dila mencetak poin.
"GO DILA GO DILA GO" Sorak sorai terdengar dari kelas 11 menyemangati tim Dila.
"Kelas 12 ayoo semangaaat" teriak salah satu anak kelas 12 yang menyemangati timnya agar tidak loyo.
Priiiiiit...
Pertandingan berakhir. Kali ini dimenangkan oleh tim kelas 11 alias timnya Dila dkk. Dengan perolehan skor 20-10. Raut wajah bahagia terlihat jelas diwajah Dila. Begitupun dengan wajah teman - temannya. Mereka tersenyum senang, ada juga yang sambil loncat - loncat. Namun, tak lama setelah itu Dila tumbang alias pingsan. Hal itu membuat semua orang panik. Termasuk Nath. Dia buru - buru menaruh botol minumnya dan segera lari ke arah Dila. Siapa sangka Nath langsung menggendong Dila menuju UKS. Melihat hal itu membuat seisi lapangan tercengang. Bukan apa - apa tapi ini bisa dibilang hal "bersejarah" yang pernah terjadi. Karena Nath bukan tipe orang yang peduli ke sembarang orang apalagi cewek.Sesampainya di UKS Nath membaringkan Dila ke atas ranjang lalu membiarkan Dila diperiksa oleh petugas. Dia tak langsung pergi, melainkan menunggu Dila selesai diperiksa di depan UKS.
"Engh" Suara Dila tersadar dari pingsannya. Dia membuka mata dan melihat di sekitarnya.
"Uks?" Dila bermonolog. Ah, iya dia baru ingat tadi dia pingsan seusai basket.
"Emm permisi Bu, saya boleh minta tolong?" Tanya Dila pada petugas.
"Iya mba, ada yang bisa saya bantu?" Jawab Bu Ratih petugas sekaligus Dokter di UKS SMAnya.
Melihat Dila yang sudah tersadar dari pingsannya,Nath masuk ke UKS.
"Udah sadar lo? Ada yang sakit ngga? Atau lo ada perlu apa biar gue yang beliin?" Rentetan pertanyaan keluar dari mulut Nath ke Dila.
"Kok lo disini sih? Tanya Dila bingung.
"Orang kalo ditanya tuh di jawab"
"Yee, lo juga ditanya kok malah balik tanya sih!"
"Jawab dulu pertanyaan gue"
"Yang mana dulu? Lo niat mau nanya atau wawancara sih, banyak amat pertanyaan lo" Omel Dila ke Nath.
"Ada yang sakit ngga?"
"Ngga"
"Ada yang lo butuhin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nath and Dila
Teen Fiction"Mau kemana hm?" Tanya Nath. "Em, itu mau ambil dasi ketinggalan, iya dasi" jawabnya spontan. "Trus ini apa namanya nona Dila?" Tanya Nath sambil menarik dasi Dila kedepan lalu membenarkan posisinya. Jarak antara mereka hanya beberapa centimeter ya...