Bab 5

4 0 0
                                    

Hai, selamat datang kembali di kisah NathDila and Friends. Mohon maaf kalau masih banyak kesalahan penulisan. Karena saya juga masih belajar😊

~Happy reading~

Keesokan harinya.
Arsy dan Dila baru bangun tidur. Mereka memang memiliki kamar masing - masing. Namun, tadi malam Arsy merengek meminta tidur di kamar Dila. Posisi mereka kini sedang duduk sembari bersiap - siap berangkat sekolah. Dila duduk di meja rias, sedangkan Arsy di atas tempat tidur.
"Kak" Tanya Arsy pada Dila.

"Apaan?"

"Idih cuek amat lo. Gue mau nanya boleh ngga?"

"Lah aneh lo, nanya tinggal nanya. Kenapa pake izin segala? Tumben amat lo"

"Gini lho. Lo udah punya pacar lagi?" Tanya Arsy dengan hati - hati agar tak menyinggung Dila.

Dila yang awalnya sedang mengikat rambutnya, berhenti seketika. Dia berbalik menatap tajam adiknya.

"Plis kak jangan melotot gitu. Ngeri tau, kalo lo begitu kaya kepsek di sekolah gue. Galaknya minta ampun, ih ngeriii." Ucap Arsy panik.

"Yee enak aja lo. Lagian lo kenapa nanya gituan? Emang muka gue keliatan lagi jatuh cinta apa?"

"Hehe. Engga sih" Jawab Arsy meringis sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Lah trus kenapa lo nanya gitu?

"Noh didepan rumah ada kakak yang kemaren. Dia kesini lagi. Ya gue kira dia pacar lo. Emang bukan kak? Sayang banget, padahal ganteng. Aha! Buat gue aja gimana kak?" Ucap Arsy tanpa jeda. Mendengar itu, Dila menjitak kepala Arsy.

"Aw! Waaah parah lo kdrt
sama adik lo sendiri."

"Sembarangan lo kalo ngomong!"

"Udah ah, gue mau nyamperin calon imam gue. Babay kakakku" Arsy melambaikan tangannya ke Dila. Ia berdiri berniat meninggalkan kakaknya.

"Eits. Lo disini aja. Biar gue yang nyamperin dia." Dila berlalu meninggalkan Asry.

"Huuu, tadi katanya bukan pacar, giliran gue yang mau nyamperin ngga dibolehin" Gumam Arsy sendirian.

***
Didepan rumah.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Dila ketus.

"Jemput lo lah, masa mau berenang" Jawab Nath.

"Gue ngga nyuruh lo buat jemput gue tuh"

"Iya emang lo ngga nyuruh. Tapi ini sebagai bentuk tanggung jawab gue sebagai majikan menjemput asistennya"

"Bacot" Dila telah muak mendengar kata asisten. Masih ada rasa jengkel akibat kejadian kemarin. Tak mau memperpanjang perdebatan, Dila masuk ke dalam rumah tanpa mempersilakan Nath masuk ataupun mengusirnya.

Dug
Nath menabrak Dila yang berhenti mendadak.

"Astaga lo kalo mau berhenti bilang - bilang kali" Protes Nath.

"Kenapa lo ngikut masuk ke rumah gue?"

"Mau nemenin lo ambil tas." Jawab Nath. Dila menoleh melihat jam dinding di rumahnya.

"Tuan Nath yang terhormat, ini masih jam setengah 7. Sekolah masuk itu jam 7 lebih 15 menit. Masih ada waktu setengah jam buat gue tidur lagi. Kalo anda mau berangkat sekarang, silahkan berangkat sendiri. Ngga usah ngajak - ngajak saya! Ngerti?!" Ucap Dila dengan intonasi meninggi. Dila benar - benar sudah tak tahan dengan perilaku Nath yang selalu memaksanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nath and DilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang