Bab 3

9 4 5
                                    

Hai, selamat datang dikisah NathDila and friends. Mohon maaf kalau masih banyak kesalahan penulisan. Karena saya juga masih belajar😊

~happy reading~

"KAK DILA BANGUN UDAH SIANG, SEKOLAH KAK! "
Teriak Arsy dari luar kamar. Dila memang bukan tipe anak yang susah dibangunkan. Namun kali ini berbeda, ia belum bangun juga padahal kini sang mentari telah menampakkan dirinya.

"KALO KAKAK NGGA BANGUN GUE SIRAM PAKE AIR LHO!"

"KAKAAAAAK, GUE MASUK NIH!"

"BERISIK! LIMA MENIT LAGI GUE BANGUN TENANG AJA" Jawab Dila dari balik kamarnya.

"NGGA ADA LIMA MENIT LIMA MENIT KAK, BURUAN BANGUN! ATAU LO MAU GUE TELEPON PAPAH ?"

"ISH! IYA NIH GUE BANGUN. NGGA USAH TELEPON PAPAH LO YA"

"BURUAN KAK, NTAR TELAT"

Setelah selesai dengan kegiatannya yaitu mandi dan sedikit merias diri, kini Dila turun ke bawah untuk sarapan. Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat jam dinding rumahnya. Ia begitu kesal dengan adiknya itu, karena ternyata sekarang masih pukul 06.00. Artinya ia belum telat, dan tidurnya harus terganggu.

"Hehe, maaf kak. Jangan marah ya, gue hanya menjalankan perintah" terang Arsy sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf v.
Dila mengangkat sebelah alisnya.

"Udah kak, ngga usah kelamaan mikirnya. Cepet sarapan trus berangkat"

"Iya - iya, bawel lo"

Karena malas berdebat dan kondisi perutnya yang lapar, Dila pun melanjutkan langkahnya yang terhenti. Saat suapan terakhir, tiba - tiba Arsy berbicara yang membuat Dila tersedak.

"Eh iya kak, lo ditungguin sama cowok noh didepan. Ganteng banget njir. Pacar lo ya kak?"

Uhuk..
"Hah! Cowok? "

"Iya kakak, ganteng banget lagi. Kok bisa - bisanya mau sama cewek kaya lo kak?

"Sembarangan lo. Gini - gini gue masuk cewek tercantik disekolahan" ucap Dila sambil menjitak adiknya.

Betapa terkejutnya Dila ketika melihat sosok yang dimaksud adiknya itu. Ingin rasanya ia menghilang dari bumi saat itu juga. Namun saat berbalik badan dan kakinya mulai melangkah, ada sebuah tangan kekar yang menjinjing tasnya. Sontak hal itu membuat Dila kaget.

"Mau kemana hm?" Tanya Nath.

"Em, itu mau ambil dasi ketinggalan, iya dasi" jawabnya spontan.

"Trus ini apa namanya nona Dila?" Tanya Nath sambil menarik dasi Dila kedepan lalu membenarkan posisinya.
Jarak antara mereka hanya beberapa centimeter yang membuat jantung Dila berdebar kencang. Ia dibuat terpana dengan sosok didepannya ini. Tak lama ia pun sadar dan langsung menjauh dari Nath.

"Salting ya lo?" Goda Nath.

"Si.. siapa yang salting e.. engga tuh?" Jawab Dila terbata - bata.

"Oo ngga mau ngaku."

"Heh, gue ngga salting yah!"

"Salting juga ngga papa kok, udah yuk berangkat" jawab Nath sambil menggandeng tangan Dila.

***
Sesampainya di sekolah, semua pasang mata tertuju pada mereka. Dila yang tak tahan dengan tatapan aneh itu mencoba untuk menjauh dari Nath. Kali ini ia berhasil lolos karena Nath tak mencegahnya kabur.

Nath and DilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang