Hai, selamat datang di kisah NathDila and friends.
Mohon maaf jika masih banyak kesalahan penulisan. Karena saya juga masih belajar😊~Happy reading~
"Aissshh.. telatkan gue"
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lebih, tetapi Dila belum juga sampai sekolah. Ia masih harus berjalan beberapa meter lagi. Tak mau mengulur waktu, Dila pun memutuskan untuk berlari. Setelah beberapa menit ia tempuh, akhirnya ia sampai didepan gerbang.
***
Dihari pertamanya masuk sekolah setelah libur semester, Dila anak kelas XI SMA Kenangan Indah mengalami kesialan. Bangun kesiangan, dasi kelupaan, rok kependekan.. Dan sialnya lagi ia harus bertemu dengan sosok yang paling dibencinya. Siapa lagi kalo bukan sang Ketua Osis. Ia akui sang ketos tampan, namun tidak dengan kelakuannya.
"Hey lo!"
Mampus. Pikirnya
"Rumah lo ngga ada jam dinding ya, jam segini baru berangkat!"
Bentak Lia, Sekertaris Osis sambil menghampiri Dila, namun langkahnya terhenti oleh Nath."Gue aja yang ngurus" Ucap Nath pada Lia.
Nath berjalan menghampiri Dila.
"Kenapa telat?""Kesiangan" jawabnya jutek
"Dasi lo mana?" Nath mengintrogasi Dila.
"Yaelah ngga pake dasi juga ditanya? Gue mau sekolah bukan wawancara kerja!" Jawab Dila ketus.
"Heh lo tuh kalo sama senior yang sopan dikit!" Sahut Lia tak jauh dari Nath.
"Senior? Sopan? Helooo ngga sudi!"
Emosi Lia terpancing, ia ingin memaki - maki Dila, namun lagi - lagi terpotong oleh sang ketos.
"Hormat ke bendera sampe jam istirahat!""Heh ketos blagu.."
"Cepet! atau mau gue tambahin?" Potong Nath.
Dengan terpaksa Dila berjalan kearah tiang bendera.
"Blagu amat tuh ketos, gue sumpahin... " cerocos Dila
"Nyumpahin apa lo! Buruan hormat ke bendera!"
Lagi - lagi ucapannya terpotong.Kini Dila telah diposisinya. Hormat ke bendera, keringatnya bercucuran akibat terik panas matahari. Namun hal itu tak mengalahkan kecantikannya. Ia tetap terlihat glowing meski dengan keringat yang bercucuran.
****
Jam istirahat tinggal lima menit lagi. Artinya hukumannya tak lama lagi. Sejak pagi, Dila berusaha kabur, namun sial sang ketos terus mengawasinya.
Teman - teman Dila tak tinggal diam. Mereka berusaha membantu Dila untuk terbebas dari hukuman tersebut. Namun semua usaha mereka sia - sia. Malahan mereka juga diancam akan dihukum dengan hukuman yang lebih berat dari Dila. Mau tak mau merekapun menyerah dan meninggalkan Dila.
Cinta, Stefi, dan Sunny tengah berdiri di depan kelas mengawasi Dila. Kebetulan sekarang kelas mereka jam kosong.
"Guys Dila udah pucet banget, ntar kalo dia pingsan gimana" khawatir stefi"Ngga bakalan lah Stef, Dila tuh anaknya kuat, kalo nggak dia udah pingsan dari tadi" jawab Cinta.
"Naah iya bener" sahut Sunny.
"Tapi noh liat, udah pucet banget"
Stefi masih mengkhawatirkan Dila."Udah, kita disini aja awasi Dila. Kalo sampe Dila pingsan gue yang bakalan laporin tuh ketos ke guru" putus Cinta.
Kriiing....kriiing...kriiing
Bel tanda istirahat berbunyi.Dila yang mendengar bel pun langsung terduduk kemudian tiduran di lapangan. Nath yang melihat hal tersebut sempat khawatir ia kira Dila pingsan.
"Akhirnya selese juga nih hukuman, Gila panas bener"
Keluh Dila diposisi terlentangnya."Dilaaaaaaaaaa..... " teriak Stefi, Cinta, dan Sunny bersamaan.
Mereka langsung berlari menghampiri Dila. Mereka sangat khawatir takut dila pingsan. Sang pemilik namapun menengok ke sumber suara, sambil melambaikan tangannya."Ya ampun gue kira lo pingsan Dilaaa!" Teriak Cinta.
"Ngga lah, Dila kan kuat" sombong Dila sambil senyum - senyum
"Nih lo minum dulu biar ngga dehidrasi" Sunny menyodorkan air mineral ke Dila.
"Makasih Sunny, lo emang debes" jawab Dila sambil memainkan pipi gembil sunny.
****
Buat awalan, segini dulu ya. Maaf kalo masih membosankan.
Jangan lupa vote dan komen sebanyak - banyaknya
And stay tuned untuk part selanjutnya🤩🤩~Happy reading~
KAMU SEDANG MEMBACA
Nath and Dila
Teen Fiction"Mau kemana hm?" Tanya Nath. "Em, itu mau ambil dasi ketinggalan, iya dasi" jawabnya spontan. "Trus ini apa namanya nona Dila?" Tanya Nath sambil menarik dasi Dila kedepan lalu membenarkan posisinya. Jarak antara mereka hanya beberapa centimeter ya...