Di hukum

166 41 9
                                    

Jungwoo menghela napasnya lelah setelah ia keluar dari kantor kepala sekolah. Ia baru saja di ceramahi karena ia merusak pintu kamar mandi di pesta kemarin.

Ting

Ting

Ting

Ting

Ting

"Aish, jinjja!" ia mengeluarkan ponsel dadakannya itu dari sakunya. 300 pesan? Dan masih masuk beberapa pesan baru.

Ia menyerit sebelum menolehkan kepalanya kearah kerumunan. Sudah ingin pergi dari sana kalau saja Haechan tak memanggilnya, "Yaa! Nomormu ada di mading?"

"Hah?" ia kembali menoleh kearah mading dan melihat Lucas berada disana, "Yaa! Wong Lucas!" ia menghampiri pria itu dengan kesal.

Lucas tertawa kecil, "What?"

"Hanya kau yang tau nomor ponselku, sial!"

Para murid disana menyaksikan adegan yang memang sudah biasa itu bersama. "Katamu kalau tertarik hubungi aku 'kan? Jadi biarkan saja mereka menghubungimu."

Renjun yang baru saja keluar dari kelasnya langsung menghampiri Haechan, "Wae wae?"

"Lucas menempelkan nomor ponsel Jungwoo di mading." Renjun melebarkan matanya, "Mwo?!"

Ia berbisik kearah Haechan, "Yaa.. Ini ulah Jaemin. Bukan Lucas." Haechan yang sedang tertawa melihat mereka saling mengatai tersedap salivanya, "Mwo?!"

Renjun segera masuk ke kerumunan itu dan menarik Jungwoo, "Mianhae, Mianhae."

Jungwoo mendelik kearah Renjun, "Kenapa kau meminta maaf?!"

Renjun tersenyum canggung kearah sepupunya dan berbisik ke Jungwoo, "Nanti aku jelaskan. Ayo pergi dari sini.." Renjun menarik Jungwoo dari sana. Jungwoo yang pasrah di tarik hanya menatap Lucas tajam.

". . Tadi pagi Jaemin mengirimiku foto ia menempelkan nomor di mading. Dia mengirim foto itu lalu berkata 'Mian' dengan emoji."

Jaemin yang di tatap tajam oleh Jungwoo berdehem, "Ku pikir itu nomor Renjun." Jeno di sebelahnya menggelengkan kepalanya, "Mangkanya jangan jahil."

Haechan menatap mereka dan bersandar di kursi kantin, "Minta maaf sana."

Jungwoo menggengkan kepalanya, "Tak mau. Salahnya sendiri bertindak seolah dia yang menaruh nomorku di mading."

Haechan menepuk kepala Jungwoo, "Kau yang menuduhnya tanpa bukti."

Jungwoo mendengus, "Na Jaemin, ini semua salahmu!"

Jaemin menghela napasnya, "Arraseo, mianhae."

Suara tawa membuat mereka menolehkan kepala mereka. Lucas, Hendery dan Dejun sedang berjalan disana.

"Lucas!" Jungwoo segera menoleh kearah Jeno karena pria itu memanggil Lucas. Jeno menatap Jungwoo kembali, "Kenapa? Lagi pula sudah tidak ada kursi kosong di kantin."

Lucas dan yang lain menghampiri mereka, "Wah menu apa kali ini?" Jeno mengangkat piringnya, "Daging rusa!"

Haecham terbahak, "Sungchan akan menangis melihat menu kalian hari ini."

Renjun memberikan kode kepada mereka agar meninggalkan Lucas dan Jungwoo berdua. "Ya, Jeno, Jaemin ayo kita ke perpus sekarang."

Jungwoo menyerit, "Tiba-tiba?"

ᵀᵃᶜᵉⁿᵈᵃTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang