Jungwoo lagi-lagi terbangun tengah malam karena mimpinya. Lucas lagi. Ia benci.
Ia melihat ponselnya, lucu rasanya sekarang ia berkomunikasi dengan orangtuanya dengan ponsel.
Ia menghela napas dan beranjak― mungkin cari angin akan lebih baik.
Ia keluar dari kamarnya dengan pelan-pelan― kalau ia tertangkap penjaga malam, bisa mati dia.
"Mwoya.. 2 hari tak terlihat kenapa malah sekarang ia muncul disini." Jungwoo menggaruk tanda matenya yang tiba-tiba gatal lalu menghela napas pelan dan ingin berlalu darisana―
Bruk!
"Yaaa!" Jungwoo langsung berlari kearah Lucas ketika pria itu terjatuh.
⠀
Apple Mint.
⠀
Mate.
⠀
Lucas menatap Jungwoo, "Mate.."
"Huh― akh!" Jungwoo terduduk di lorong itu karena Lucas menerjangnya. "Y―yaa.. Apa kau gila?" Jungwoo mendorong bahu Lucas ketika Lucas mengendus lehernya.
"Can I bite you?"
Jungwoo mengusap sikunya yang terantuk lantai, "Are you kidding me? Mendorongku, dan tiba-tiba ingin mengigitku―"
"Yaa! Kalian berdua!"
Jungwoo menatap Lucas, "Kita ketahuan!" Lucas segera menggendong Jungwoo dan pergi dengan cepat ke kamarnya.
Jungwoo melipat tangannya dan menatap Lucas tak percaya setelah mereka sampai di kamar Lucas, "Jadi.. Kita mate sungguhan?"
⠀
Dad
Woo, mungkin kau memimpikannya terus karena kalian adalah mate.⠀
Jungwoo memijat pelipisnya ketika mengingat pesan yang ayahnya kirimkan tempo lalu. Apalagi Lucas sangat sangat sangat berbeda dengan Lucas yang biasa. Sekarang pria itu hanya diam dan menatap Jungwoo dengan pandangan berbinar― seolah menemukan hartanya yang paling berharga.
Jungwoo tak tau para wolf akan sebudak cinta ini.
Jujur saja ia merasa canggung karena biasanya ia dan Lucas akan bertengkar. "Lucas, aku tak ingin kau begitu mencintaiku. Berhenti menatapku seperti it―"
"Why? Are you gonna leave me like that time?"
ᝰ
Renjun menatap ketiga orang di hadapannya dengan tatapan aneh, "Kalian kenapa sih?"
Jungwoo menggedikan bahunya, "Mwo? Aku tak apa." Jaemin berdecih pelan.
Renjun memutar bolamatanya malas, "Aku akan mengambil makan." lalu ia beranjak dari sana.
"Apa kau baru saja berinteraksi dengan Lucas?" ujar Jeno membuat Jungwoo menggelengkan kepalanya cepat, "Ada samar bau Lucas di dirimu."
Jaemin terkekeh, "Jadi.. Mau kau yang bicara atau aku?" Jungwoo memijat pelipisnya. Ia bahkan lupa dengan kemampuan Jaemin yang bisa membaca seseorang.
"Aku.. Lucas adalah mateku."
Jeno tersedak daging yang ia makan, "Ouh! Aku masih mengingat betapa sakitnya ketika mendapat mate."
"Lalu apa yang kalian lakukan semalam?" Jungwoo menyerit, "Ku pikir kau sudah tau―"
Jaemin menggedikan bahunya, "Aku sedang menutupnya karena banyak yang lewat di pikiranku."

KAMU SEDANG MEMBACA
ᵀᵃᶜᵉⁿᵈᵃ
Fantasi[ short fict ] "We're used to it but this unfamiliar excitement pulls us together― surpassing the gaze and the future that locks us down." [ Luwoo ― Caswoo ― Lujung ] warn : fate ― fantasy ― vampire werewolf.