"Jungwoo, bola kristal mu menunjukan ketakutan, petaka, kesedihan."
Jungwoo menatap guru sihirnya itu, "Apa maksudnya, Ma'am?"
"Itu adalah gambaran perasaanmu atau.. Seseorang di sekitarmu akan terluka―"
Brak!
Para murid di kelas itu langsung menoleh dengan raut terkejut kearah jendela yang di tabrak itu. "Ma'am! Ada murid yang terluka!"
Pekikan murid di dekat jendela itu membuat Jungwoo ikut melihat keluar jendela― Lucas tergeletak disana dengan darah di kepalanya.
⠀
"Jungwoo!"
⠀
"Jungwoo!"
⠀
"Oh!" Jungwoo membuka matanya perlahan, "Kau berkeringat sangat banyak! Apa kau mimpi buruk?"
⠀
Hanya mimpi―
⠀
"Hm? Tidak. Tidak." Jungwoo menggelengkan kepalanya. Chenle menghela napas, "Baguslah. Cepat bersiap-siap, nanti. Ma'am Sunny memarahimu."
"Huh? Ma'am?" Jungwoo menyeritkan dahinya.
"Kau lupa? Hari ini kau ada kelas sihir!" Chenle memakai jubahnya santai, "Huh, beruntung dirimu mempunyai teman yang ingat jadwalmu seperti ku. Cepat! Cepat! Aku harus menghadiri kelas sejarah."
Jungwoo segera bersiap-siap dengan buru-buru. Chenle menggelengkan kepalanya, "Aku duluan ya! Sampai jumpa nanti malam!"
ᝰ
Jungwoo jalan di lorong sembari melihat kanan kirinya. Ia melihat Jaemin dan Renjun sedang berjalan kearah kelas sihir, "Jaemin! Renjun!"
Mereka berdua menoleh dan melambaikan tangannya, "Hai!"
"Dimana Jeno?" tanya Jungwoo cepat.
"Jeno sedang kelas berburu. Kenapa?" Jaemin menyeritkan dahinya bingung. "Mereka memakai lapangan outdoor?"
Renjun terkekeh, "Tentu saja. Namanya juga kelas berburu."
Jungwoo mengacak rambutnya, "Aish! Jinjja!"
"Wae? Wae? Wae?" tanya Jaemin penasaran. Jungwoo menatap kedua temannya itu, "Aku bermimpi―"
"Oh! Kemampuanmu akhirnya kembali lagi?" ujae Renjun senang. "Aku harusnya memang senang! Tapi―"
"― aku bermimpi Lucas celaka hari ini! Kepalanya berdarah. Ia terkapar di―"
Renjun memegang bahu Jungwoo― menggunakan kekuatan healingnya agar Jungwoo merasa tenang, "Jungwoo, tenang. Napasmu tak stabil."
Jaemin ikut mengusap bahu Jungwoo, "Woo, hari ini Lucas tak ikut kelas berburu. Ia izin karena sakit, kemarin malam ia mendapat tanda matenya."
"Are you sure?" Jaemin menghela napas malas, "Itu kekuatanku bisa tau segalanya."
"K― kalau begitu aku akan ke kamarnya." Jungwoo sudah ingin pergi kalau saja Renjun tak menahannya, "Jungwoo, werewolf yang baru mendapat tanda matenya akan sangat ganas. Lebih baik beri dia waktu sehari sampai dua hari kalau kau ingin menemuinya."

KAMU SEDANG MEMBACA
ᵀᵃᶜᵉⁿᵈᵃ
Fantasy[ short fict ] "We're used to it but this unfamiliar excitement pulls us together― surpassing the gaze and the future that locks us down." [ Luwoo ― Caswoo ― Lujung ] warn : fate ― fantasy ― vampire werewolf.