Prolog.

8.1K 573 2
                                    

"Kak, aku berangkat sekolah dulu ya. Jaga diri baik-baik."

"Aku mau masak dulu, tunggu disini. Jangan coba-coba main ke dapur."

"Kakak mau kemana? Jangan kemana-mana, nanti sakit lagi."

"Makan yang bener, abisin. Kalo gak abis, aku hukum."

"Jangan pergi kemanapun."

"Istirahat yang cukup, aku gak mau liat lagi mata yang kayak panda."

Begitulah kata-kata Aleta saat sedang memperingatinya ataupun mengkhawatirkannya. Ano hanya bisa tersenyum sayang dan mengangguk saat Sang adik setiap hari selalu mengulang perkataan itu.

Bagaikan seorang Ibu, Aleta selalu menjaganya, menyayanginya, memeluknya, dan mengkhawatirkannya di setiap waktu, dimana pun berada.

Aleta selalu marah dan mendiaminya saat ia menanyakan, apa Aleta tidak lelah mengurusinya? Apakah ia merepotkan Aleta? Dia tidak sanggup menghadapinya.

Karena Aleta sudah bagaikan seorang kekasih dan seorang Ibu, juga seorang adik yang sangat berharga dihidupnya.

Jangan lupa vote dan komen 🍁.

Salam hangat:
StHafiah

See you next part!

Spoiled Big BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang