"Aku suka sama kamu, mau jadi pacar aku?"
Aleta sedikit terkejut mendengarnya. Apa?! Ada yang menembaknya?!
"E-eh?" Aleta kebingungan sendiri.
"Kamu mau jadi pacar aku? Sebenernya dari pertama liat kamu, aku udah mulai suka sama kamu. Jadi.. mau ya?" Terdengar ada sedikit paksaan.
Aleta menoleh ke arah Karlina yang duduk dibelakangnya. Terlihat, Karlina menggelengkan kepala nya diam-diam. Dengan wajah cemas. Lalu Karlina membisikan sesuatu ketelinganya.
"Mm.. jangan Ta, dia galak. Banyak mantannya,"
Aleta dengan cepat menoleh kearah cowok yang tadi menembaknya, terlihat menunggu jawabannya. Kemudian dia menoleh kembali kearah sahabatnya, "oke."
"Emm.. maaf Kak. Tapi aku nggak boleh pacaran sama orangtuaku." Jawabnya hati-hati, wajahnya terlihat cemas saat mengungkapkan kalimat itu. Ia takut karena penolakannya, cowok didepannya ini akan balas dendam atau apalah itu.
Cowok didepannya terlihat diam sebentar. Kemudian,"oke, gak papa kok. Oh iya, kenalin, nama aku Rifan."
Dia mengulurkan tangannya."Oh iya, Aleta." Aleta menjawabnya, tetapi tidak dengan uluran tangan itu. Membuat Rifan menarik kembali tangannya.
"Aku balik ya." Kemudian Rifan keluar kelasnya.
Aleta menghela lega. Setidaknya ia bisa bernafas lagi. Tidak seperti tadi.
"Itu cowok ngapain sih?! Main nembak-nembak aja, punya cewek udah banyak juga." Gerutu Karlina sebal. Aleta hanya tersenyum tipis. Semoga saja apa yang terjadi sekarang tidak terulang lagi.
"Pulang aja yuk! Lagian lagi free class juga." Ajak Aleta, mengalihkan pembicaraan.
"Yuk! Eh, boleh gak aku main kerumahmu? Kangen juga sama Kak Ano."
"Boleh, yuk! Kita mampir dulu ya ke supermarket, aku mau beli keperluan dapur sama camilan."
"Oke!"
Lalu keduanya pulang bersama. Jalan kaki saja, sekolah dan rumah Aleta memang dekat.
.....
"Anjing! Enak banget ya dia nolak gue! Bangsat!!" Rifan menendang meja di kelasnya. Meng-ubrak abrik apapun yang ada di dekatnya.
Dia tengah membahas cewek yang menolaknya tadi. Ya, Aleta.
"Awas aja, gue bales Lo!" Teriaknya lagi.
"Sabar Fan, sabar." Saka, teman dekat Rifan. Mengelus bahu temannya untuk tenang.
"Gue gak bisa tenang, anjing! Tuh cewek tadi nolak gue seenaknya! Dari banyaknya cewek yang pernah gue tembak, cuma tuh cewek yang berani nolak gue!" Dadanya naik turun, semarah itu dia.
"Udahlah Fan, Lo tau kan? Kalo Aleta itu gak boleh pacaran sama almarhum orangtuanya. Lagipula, pacar Lo udah banyak kan? Semua cewek yang Lo pacarin juga cuma buat muasin hasrat Lo, tusuk, keluar, putus. Gitu doang kan?" Saka kembali menasihati temannya itu. Sudah yang keberapa kalinya ia mengucapkan itu. Hampir setiap hari. Dan Rifan bosan mendengarnya.
"Lo gak usah ikut campur! Liat aja, tuh cewek bakal gue bales." Rifan menarik sudut bibirnya, tersenyum sinis.
.....
"Aku pulanggg!!" Teriakan Aleta menggema di segala penjuru ruangan. Memanggil Kakaknya tercinta.
"Kamu duduk dulu aja Na, aku mau ke dapur dulu nyimpen belanjaan ini, sekalian nyari Kak Ano." Lalu Aleta pergi ke arah dapur setelah menerima anggukan dari sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Big Brother
Teen FictionBolehkah kita memanjakan Kakak sendiri? Perkenalkan, Sang adik yang sangat memanjakan Kakak laki-laki satu-satunya. Aleta Sabara, seorang gadis mungil yang cantik. Mempunyai satu Kakak laki-laki yang bernama Ano Sabara. Dia sendiri sangat sering mem...