00. Bagian kosong.

1.7K 238 33
                                    

⚠️TRIGGER WARNING⚠️
🔞USIA DI BAWAH 17 TAHUN DI LARANG BACA!!!🔞
❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌

⚠️TRIGGER WARNING⚠️🔞USIA DI BAWAH 17 TAHUN DI LARANG BACA!!!🔞❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Plak!!!

Suara tamparan, pukulan, teriakan, dan umpatan kata-kata kasar menggema di penjuru rumah. Hancur, semuanya hancur tak dapat tertolong.

"Dasar bangsat! bajingan! keparat!"

"Sebut semua nya!!!"

"DASAR BAJINGAN BEDEBAH!!!"

Prang!!!!

Suara pecahan kaca terdengar. Di sudut rumah seorang anak perempuan berusia sembilan tahun duduk meringkuk dengan sebuah boneka kelinci di pelukan. Air mata sudah membanjiri pipi. Dirinya berusaha membekap mulut dengan kedua tangan agar isakan tangis dari bibir tidak terdengar.

"Terus apa mau kamu lagi hah?! Kamu sudah tahu semua nya bukan? Lebih baik kita pisah, aku udah nggak cinta sama kamu lagi!"

"Kamu lebih memilih jalang itu di banding rumah tangga kita?"

"JAGA MULUT KAMU SANIA! JANGAN KURANG AJAR"

"KAMU YANG HARUS NYA JANGAN KURANG AJAR DIKI!! BERANI-BERANI NYA KAMU SELINGKUH DI BELAKANG AKU!!! DI MANA OTAK DAN HATI NURANI KAMU HAH?!"

Suara helaan napas kasar terdengar. Diki mengusak rambut kasar. Sedangkan Sania berdiri di depan nya dengan mata merah menahan tangis. Kedua nya saling tersulut bara api, tanpa ada yang berniat untuk memadamkannya. Pecahan-pecahan kaca berserakan di ubin lantai, kondisi rumah yang kacau menggambarkan kondisi hati mereka sekarang.

"Clara hamil."

Hanya dengan dua patah kata itu tubuh Sania di buat menegang. Air mata yang sedari tadi di tahan akhirnya meluncur dengan bebas. Diki memejamkan mata ketika menatap mata yang tadinya penuh dengan amarah dan emosi itu,  kini mendadak berubah. Kecewa, marah, sedih semuanya saling bercampur aduk.

"Kamu bukan manusia"

"Maafin aku"

"Kamu nggak pantas di maafin" Desis Sania tajam. Tangannya mengusap air mata di pipi dengan kasar.

"Tadi kamu bilang udah nggak cinta lagi sama aku kan? Oke, aku terima. Kamu boleh pergi dan ceraikan aku. Tapi dengan satu syarat, setelah kita cerai kamu nggak boleh menemui Karin dan Karina"

"Mereka itu anak-anak aku!!"

"Mulai detik ini mereka bukan anak kamu lagi!!!"

Karina yang sedari tadi bersembunyi di sudut rumah dapat merasakan seseorang memeluk tubuhnya dari samping. Hangat dan wangi.

"Kak karin" Bisik Karina pelan. Karin meletakkan jari telunjuk di depan bibir, memberi kode untuk Karina tidak bersuara. Dengan gerakan pelan Karin mengenggam tangan kanan Karina, membawanya keluar dari rumah terkutuk ini.

TOXIC RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang